Di seluruh dunia, hipertensi adalah penyakit tidak menular paling umum yang menyebabkan kematian. Hipertensi menjadi penyakit yang mendominasi pada jemaah haji Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat. Jemaah haji merupakan populasi khusus yang cukup rentan karena ibadah haji membutuhkan kemampuan fisik dan mental yang baik sehingga penyelenggaraan kesehatan haji menjadi tugas penting bagi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan kejadian hipertensi pada jemaah haji usia lebih dari 40 tahun di provinsi DKI Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampel sebanyak 3.339 orang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari pemeriksaan kesehatan tahap 2 jemaah haji yang diperoleh dari aplikasi Siskohatkes Kementerian Kesehatan. Analisis data menggunakan uji chi square (bivariat) dan uji cox regression (multivariat). Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor determinan hipertensi pada jemaah haji usia >40 tahun di provinsi DKI Jakarta tahun 2022 adalah usia (PR 1,45 ; 95% CI: 1,30-1,62) , jenis kelamin (PR 1,18 ; 95% CI: 1,06-1,32), riwayat hipertensi pada keluarga (PR 1,29 ; 95% CI: 1,15-1,45), status gizi (PR 1,38 ; 95% CI: 1,15-1,45), penyakit jantung (PR 1,33 ; 95% CI: 1,14-1,55) dan diabetes mellitus (PR 1,35 ; 95% CI: 1,18-1,54). Usia merupakan faktor determinan yang paling dominan, dimana usia >56 tahun memiliki risiko paling besar (1,45 kali) untuk terjadi hipertensi. Sebagian dari faktor determinan lainnya merupakan faktor risiko yang dapat diubah, sehingga upaya pencegahan hipertensi dapat dilakukan melalui pola hidup sehat dengan ruti melakukan aktivitas fisik yang cukup, mengonsumsi buah dan sayur, tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol, serta selalu cek kesehatan secara berkala khusus pada jemaah haji usia diatas 56 tahun.