Listiana Asworo
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Economic Development-Based on Local Tourism in Yogyakarta Asworo, Listiana
Journal of Local Government Issues Vol 1, No 1 (2018): March
Publisher : Government Studies of Muhammadiyah Malang University/AIPPTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.577 KB) | DOI: 10.22219/LOGOS.Vol1.No1.46-60

Abstract

Tourism sector has long been referred to as economic sector. It is believed that tourism is one of the factors causing multiplier effect that result in welfare on one side and community empowerement on another side. In order to realize the multiplier, effect all stakeholders should work in a synergy to develop tourism-based local economics. The article described how bottom-up approach, empowerement and local wisdom had given positive contribution towards tourism sector in Gua Pindul and at the same time improved the local economics.
Economic Development-Based on Local Tourism in Yogyakarta Listiana Asworo
Journal of Local Government Issues (LOGOS) Vol. 1 No. 1 (2018): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/logos.Vol1.No1.105-126

Abstract

Tourism sector has long been referred to as economic sector. It is believed that tourism is one of the factors causing multiplier effect that result in welfare on one side and community empowerement on another side. In order to realize the multiplier, effect all stakeholders should work in a synergy to develop tourism-based local economics. The article described how bottom-up approach, empowerement and local wisdom had given positive contribution towards tourism sector in Gua Pindul and at the same time improved the local economics.
Multikulturalisme Tanpa Fondasi: Limitasi Pendekatan Legal-Formal dalam Mewujudkan Masyarakat Multikultural di Indonesia Nuruddin Al Akbar; Listiana Asworo
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2110.335 KB) | DOI: 10.14710/jiip.v4i2.5500

Abstract

Studi ini hendak melakukan pembacaan kritis terhadap strategi pemerintah Jokowi untuk membendung arus radikalisme di Indonesia dengan pendekatan legal formal sebagaimana yang nampak dari disahkannya Undang Undang tentang Ormas. Studi ini berargumen bahwa logika legal-formal tersebut tidak dapat dilepaskan dari ide multikulturalisme yang mensyaratkan dua komponen, yakni hadirnya negara transenden dan sense of public yang kuat di masyarakat. Mengambil perspektif struktural-fungsional, ketidakhadiran satu komponen saja dalam sebuah tatanan struktur, maka akan menyebabkan fungsi yang diharapkan tidak terwujud. Studi ini sendiri secara spesifik mengambil FPI sebagai obyek studi dengan alasan sepak terjang FPI selama ini telah menabrak batas toleransi yang diizinkan dalam skema multikulturalisme. FPI tidak hanya bergerak di level ide, tetapi juga melakukan kekerasan fisik terhadap kelompok lain yang dianggap tidak sejalan dengan visinya. Studi ini menunjukkan bahwa eksistensi FPI justru mendapat dukungan dari elemen kepolisian dan TNI yang seharusnya menjadi ujung tombak negara dalam menegakkan hukum, termasuk juga dukungan sebagian masyarakat yang cukup besar pada FPI. Dukungan tersebut menjadi bukti adanya problem mendasar pada ide multikulturalisme di Indonesia, dimana prasyarat negara transendental dan sense of public yang kuat yang seharusnya menjadi basis utama penopang bekerjanya multikulturalisme ternyata tidak hadir dalam konteks Indonesia. 
FNKSDA SEBAGAI WUJUD GERAKAN ISLAM NUSANTARA “HIJAU’ Listiana Asworo; Nuruddin Al Akbar
Aqlam: Journal of Islam and Plurality Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.949 KB) | DOI: 10.30984/ajip.v4i1.903

Abstract

Abstract. This study seeks to get out of mainstream thinking in environmental studies that are based on Eurocentric logic. Mainstream studies emphasize the "secular" pattern of "universal" environmental ideologies. There are few works that try to explore the idea of saving the environment based on local wisdom and local religious traditions. This study would like to provide another perspective that the environmental struggle can be upheld by based on religious ideas that grow in Indonesia which are sharpened by the tradition of environmental movements that arise in the Western context (specifically the green Marxism movement). The process of dialogue between the East and West cultures was evident from the presence of the FNKSDA (Nahdliyin Front for the Sovereignty of Natural Resources) which was initiated by the Nahdliyin youth. FNKSDA can be interpreted as a concrete form of "dialogue" in the traditions of Nahdliyin and Marxism, especially regarding the commitment to preserve the environment from the threat of capitalism. This movement itself has a praxis tendency, meaning that it not only cares about the design of environmental ideologies but also seeks to carry out environmental advocacy processes in various vulnerable areas. The model of this dialogue, for example, can be found in a variety of FNKSDA activities that do not use old typical of Nahdliyin such as "Ngaji", "Fikih" but also dialogue with Western terms such as capitalism, internal contradictions of Capitalism and Marxism. Key Words: FNKSDA, Environmental Theology, Green Marxism, Religious Environmental movement. Abstrak: Studi ini berupaya keluar dari corak berfikir mainstream dalam studi lingkungan yang berpijak pada logika Eurosentris. Studi mainstream  dimana lebih menekankan pada ideologi lingkungan "universial" yang bercorak "sekuler". Sedikit karya yang mencoba lebih menggali ide penyelamatan lingkungan yang lebih berbasis pada kearifan lokal dan tradisi keagamaan lokal. Studi ini ingin memberikan prespektif lain bahwa perjuangan lingkungan bisa ditegakkan dengan berfondasi pada ide keagamaan yang tumbuh di indonesia yang dipertajam dengan tradisi gerakan lingkungan yang muncul dalam konteks Barat (secara spesifik gerakan Marxisme hijau). Proses dialog kultur Barat-Timur tersebut itulah yang nampak dengan hadirnya gerakan FNKSDA (Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam) yang diinisasi oleh kalangan muda Nahdliyin. FNKSDA dapat dimaknai sebagai wujud konkrit “dialog” tradisi Nahdliyin dan Marxisme, terkhusus mengenai komitmen menjaga kelestarian lingkungan dari ancaman kapitalisme. Gerakan ini sendiri punya tendensi praxis, artinya tidak hanya hirau terhadap rancang bangun ideologi lingkungan tetapi juga berupaya melakukan proses advokasi lingkungan di berbagai wilayah rentan. Corak dialog ini misalnya dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan FNKSDA yang tidak lupus menggunakan term khas kaum Nahdliyin seperti “Ngaji”, “Fikih” tetapi juga mendialogkannya dengan istilah Barat seperti term Kapitalisme, kontradiksi internal Kapitalisme, dan Marxisme. Kata Kunci: FNKSDA; Teologi Lingkungan; Marxism Hijau; Gerakan Lingkungan Beragama.