<![CDATA[Nursing is a job that frequently needed these days. Therefor the management where the nurses work should maintain and develop the nurse’s skill. The main task of a nurse is to give care to a patient and speed up the convalescene process. Because having a very dinamic job as a nurse, it is necessary for a nurse to have a good physical condition, therefor, a nurse will automaticly experience physical exhaustion, emotional exhaustion, and mental exhaustion. Job as a nurse are very stressful. From one side, a nurse must run their task that concern other peoples life. On the other side, a nurse phycological condition must also persistently controlled. In the condition like this can easily evoke the feel of under pressure, so that he or she are easily experience stress. This study uses quantitative method by using respondent from the nurses department at RSUD Arifin Achmad Pekanbaru as much as 88 samples that were taken by random cluster sampling. While data analisys method were using double linear regression model. The result of this study shows that proven Task based conflict (x1), Strain based conflict (x4), and Behavior based conflict (x5) givi a great significant influence towards the nurse work performance. This means that H0 is rejected, it shows that the three variable partialy influental significantly towards the nurse work performance. While the Time based conflit (x2) and relationship based conflict (x3) does not give any significant influence towards the nurse work performance. While the regression coefficient to each of this variable shows that the most influental variable to the nurse work performance at RSUD Arifin Achmad Pekanbaru were the Task based conflict factor. Perawat merupakan satu jenis profesi yang dewasa ini banyak dibutuhkan. Oleh karena itu, organisasi tempat para perawat bekerja senantiasa megusahakan peningkatan kualitas profesionalisme mereka. Tugas pokok seorang perawat adalah merawat pasien untuk mempercepat proses penyembuhan. Seorang perawat, karena pekerjaannya yang dinamis, perlu memiliki konsidi tubuh yang baik, sehat, dan mempunyai energy yang cukup. Kondisi tubuh yang kurang menguntungkan akan berakibat seorang perawat mudah patah semangat bilaman saat bekerja ia mengalami kelelahan fisik, kelelahan emosional, dan kelelahan mental. Pekerjaan seorang perawat sangatlah berat. Dari satu sisi, seorang perawat harus menjalankan tugas yang menyangkut kelangsungan hidup pasien yang dirawatnya. Di sisi lain, keadaan psikologis perawat sendiri juga harus tetap terjaga. Kondisi seperti inilah yang dapat menimbulkan rasa tertekan pada perawat, sehingga ia mudah sekali mengalami stress. Hasil penelitian menunjukan bahwa terbukti Konflik Tugas (X1), Konflik Tekanan (x4) dan Konflik Perilaku (x5) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini menunjukan bahwa H0 ditolak, berarti secara parsial ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan Konflik Hubungan (x2) dan Konflik Waktu (x3) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja, sedangkan koefisien regresi untuk masing – masing variabel ini menunjukan bahwa variabel ini menunjukkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi kinerja karyawan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru bagian Keperawatan adalah faktor Konflik Tugas.]]>
