Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Cell Proportion and Dimension of Sukun (Breadfruit) (Artocarpus communis FORST) Wood “A Potential Multipurpose Tree Species” Sri Nugroho Marsoem; Harry Feryanto; Hiroyuki Yamamoto
Wood Research Journal Vol 4, No 1 (2013): Wood Research Journal
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51850/wrj.2013.4.1.1-6

Abstract

Sukun (Artocarpus communis FORST), also known as breadfruit, is a multipurpose tree and is mostly grown in community forest. In an effort to increase the added value of Sukun trees grown in community forest, a study on the cell proportion and dimension of the wood was conducted by using Sukun trees grown on Karangmojo Village, Bantul Regency, Yogyakarta. Samples for the study were taken from pith to bark in the north direction of the stem. Cell proportion as well as fiber dimension were then observed. The properties observed were analyzed by analysis of variance using a Completely Randomized Design. The result shows that the wood was composed of fiber of only 37.91%, while its rays, parenchyma, and vessel are of 26.60%, 23.85% and 11.61% respectively. The wood had a rather long average fiber length that is 1.65 mm and fiber diameter of 42.48 µm, lumen diameter of 37.28 µm and cell-wall thickness of 2.60 µm.
Cell Proportion and Dimension of Sukun (Breadfruit) (Artocarpus communis FORST) Wood “A Potential Multipurpose Tree Species” Sri Nugroho Marsoem; Harry Feryanto; Hiroyuki Yamamoto
Wood Research Journal Vol 4, No 1 (2013): Wood Research Journal
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51850/wrj.2013.4.1.1-6

Abstract

Sukun (Artocarpus communis FORST), also known as breadfruit, is a multipurpose tree and is mostly grown in community forest. In an effort to increase the added value of Sukun trees grown in community forest, a study on the cell proportion and dimension of the wood was conducted by using Sukun trees grown on Karangmojo Village, Bantul Regency, Yogyakarta. Samples for the study were taken from pith to bark in the north direction of the stem. Cell proportion as well as fiber dimension were then observed. The properties observed were analyzed by analysis of variance using a Completely Randomized Design. The result shows that the wood was composed of fiber of only 37.91%, while its rays, parenchyma, and vessel are of 26.60%, 23.85% and 11.61% respectively. The wood had a rather long average fiber length that is 1.65 mm and fiber diameter of 42.48 µm, lumen diameter of 37.28 µm and cell-wall thickness of 2.60 µm.
KAJIAN STRUKTUR ARANG DARI LIGNIN Gustan Pari; Kurnia Sofyan; Wasrin Syafii; Buchari Buchari; Hiroyuki Yamamoto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13922.613 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2006.24.1.9-20

Abstract

Tulisan ini membahas struktur arang dari lignin pada suhu karbonisasi yang berbeda. Proses pembuatan arang lignin dilakukan pada suhu 200, 300, 400, 500, 650, 750 dan 850°C dalam suatu retort yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi dengan pemanas listrik Untuk mengetahui perubahan struktur arang yang terjadi dilakukan analisis dengan menggunakan FTIR, XRD dan SEM. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa jarak antar ruang lapisan aromatik (d) dan lebar lapisan aromatik (La) menurun dengan makin meningkatnya suhu karbonisasi, sedangkan untuk tinggi lapisan aromatik (Lc), derajat kristalinitas (X) dan jumlah lapisan aromatik (N) meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Spektrum FTIR dari arang lignin menunjukkan bahwa antara suhu 300-500°C terjadi perubahan struktur kimia dari bahan baku secara nyata. Ikatan OH, dan C=C alifatik menurun dengan naiknya suhu, sedangkan struktur eter dan aromatik makin berkembang. Pada suhu 850°C arang yang dihasilkan mempunyai struktur aromatik yang permukaannya mempunyai gugus C-O-C, C=O dan C- H. Analisis SEM menunjukkan bahwa jumlah dan diameter pori arang meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Kualitas arang yang baik diperoleh pada suhu karbonisasi 500°C yang menghasilkan derajat kristalinitas sebesar 33,90 %, tinggi lapisan aromatik 3.21 nm, lebar lapisan aromatik 10,96 nm, jumlah lapisan aromatik 8,67, jarak antar lapisan aromatik d(002) = 0,35 nm dan d(100) = 0,21 nm dengan diameter pori arang antara 12,6 mm. Arang ini mempunyai sifat keteraturan yang tertinggi, permukaannya bersifat polar, kaku, keras dan struktur porinya makropori
KAJIAN STRUKTUR ARANG DARI LIGNIN Gustan Pari; Kurnia Sofyan; Wasrin Syafii; Buchari Buchari; Hiroyuki Yamamoto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2006.24.1.9-20

Abstract

Tulisan ini membahas struktur arang dari lignin pada suhu karbonisasi yang berbeda. Proses pembuatan arang lignin dilakukan pada suhu 200, 300, 400, 500, 650, 750 dan 850°C dalam suatu retort yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi dengan pemanas listrik Untuk mengetahui perubahan struktur arang yang terjadi dilakukan analisis dengan menggunakan FTIR, XRD dan SEM. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa jarak antar ruang lapisan aromatik (d) dan lebar lapisan aromatik (La) menurun dengan makin meningkatnya suhu karbonisasi, sedangkan untuk tinggi lapisan aromatik (Lc), derajat kristalinitas (X) dan jumlah lapisan aromatik (N) meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Spektrum FTIR dari arang lignin menunjukkan bahwa antara suhu 300-500°C terjadi perubahan struktur kimia dari bahan baku secara nyata. Ikatan OH, dan C=C alifatik menurun dengan naiknya suhu, sedangkan struktur eter dan aromatik makin berkembang. Pada suhu 850°C arang yang dihasilkan mempunyai struktur aromatik yang permukaannya mempunyai gugus C-O-C, C=O dan C- H. Analisis SEM menunjukkan bahwa jumlah dan diameter pori arang meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Kualitas arang yang baik diperoleh pada suhu karbonisasi 500°C yang menghasilkan derajat kristalinitas sebesar 33,90 %, tinggi lapisan aromatik 3.21 nm, lebar lapisan aromatik 10,96 nm, jumlah lapisan aromatik 8,67, jarak antar lapisan aromatik d(002) = 0,35 nm dan d(100) = 0,21 nm dengan diameter pori arang antara 12,6 mm. Arang ini mempunyai sifat keteraturan yang tertinggi, permukaannya bersifat polar, kaku, keras dan struktur porinya makropori