Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN STRUKTUR ARANG DARI LIGNIN Gustan Pari; Kurnia Sofyan; Wasrin Syafii; Buchari Buchari; Hiroyuki Yamamoto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13922.613 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2006.24.1.9-20

Abstract

Tulisan ini membahas struktur arang dari lignin pada suhu karbonisasi yang berbeda. Proses pembuatan arang lignin dilakukan pada suhu 200, 300, 400, 500, 650, 750 dan 850°C dalam suatu retort yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi dengan pemanas listrik Untuk mengetahui perubahan struktur arang yang terjadi dilakukan analisis dengan menggunakan FTIR, XRD dan SEM. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa jarak antar ruang lapisan aromatik (d) dan lebar lapisan aromatik (La) menurun dengan makin meningkatnya suhu karbonisasi, sedangkan untuk tinggi lapisan aromatik (Lc), derajat kristalinitas (X) dan jumlah lapisan aromatik (N) meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Spektrum FTIR dari arang lignin menunjukkan bahwa antara suhu 300-500°C terjadi perubahan struktur kimia dari bahan baku secara nyata. Ikatan OH, dan C=C alifatik menurun dengan naiknya suhu, sedangkan struktur eter dan aromatik makin berkembang. Pada suhu 850°C arang yang dihasilkan mempunyai struktur aromatik yang permukaannya mempunyai gugus C-O-C, C=O dan C- H. Analisis SEM menunjukkan bahwa jumlah dan diameter pori arang meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Kualitas arang yang baik diperoleh pada suhu karbonisasi 500°C yang menghasilkan derajat kristalinitas sebesar 33,90 %, tinggi lapisan aromatik 3.21 nm, lebar lapisan aromatik 10,96 nm, jumlah lapisan aromatik 8,67, jarak antar lapisan aromatik d(002) = 0,35 nm dan d(100) = 0,21 nm dengan diameter pori arang antara 12,6 mm. Arang ini mempunyai sifat keteraturan yang tertinggi, permukaannya bersifat polar, kaku, keras dan struktur porinya makropori
PENGARUH LAMA WAKTU AKTIVASI DAN KONSENTRASI ASAM FOSFAT TERHADAP MUTU ARANG AKTIF KULIT KAYU ACACIA MANGIUM Gustan Pari; Djeni Hendra; Ridwan A Pasaribu
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2006.24.1.33-45

Abstract

Dalam tulisan ini dikemukakan hasil penelitian pembuatan arang aktif dari kulit kayu Acacia mangium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aktivasi dan konsentrasi bahan pengaktif terhadap hasil dan mutu arang aktif yang dihasilkan. Proses pembuatan arang aktif dilakukan dengan menggunakan retor yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi dengan elemen listrik pada suhu 750°C dengan lama waktu aktivasi 30, 60 dan 90 menit. Bahan pengaktif yang digunakan adalah larutan asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 0,0; 5,0; 10,0 dan 15%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk membuat arang aktif dengan kualitas terbaik dihasilkan dari arang yang direndam asam fosfat 10%, dengan lama waktu aktivasi 60 menit, menghasilkan rendemen sebesar 98,20%, kadar air 8,39%, kadar abu 26,70%, kadar zat terbang 8,72%, kadar karbon terikat 64,60%, daya serap terhadap yodium 513 mg/g dan daya serap terhadap benzena sebesar 16,10%. Arang aktif dari kulit kayu mangium ini hanya dapat digunakan untuk penjernihan air. Dalam tulisan ini dikemukakan hasil penelitian pembuatan arang aktifdari kulit kayu Acacia mangium.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruhwaktuaktivasidankonsentrasi bahanpengaktifterhadap hasil danmutu arang aktifyang dihasilkan.Proses pembuatan arang aktif dilakukandenganmenggunakanretoryangterbuatdaribajatahankaratyangdilengkapidenganelemen listrikpadasuhu750OCdenganlamawaktuaktivasi30,60dan90menit.Bahanpengaktif yang digunakanadalahlarutanasamfosfat(H3PO4)dengankonsentrasi0,0;5,0;10,0dan15%.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwakondisioptimumuntukmembuatarangaktif dengan kualitas terbaik dihasilkan dari arang yang direndam asam fosfat 10%, dengan lama waktu aktivasi 60 menit,menghasilkanrendemensebesar98,20%,kadarair8,39%,kadarabu26,70%,kadarzatterbang 8,72%, kadar karbon terikat 64,60%, daya serap terhadap yodium 513 mg/g dan daya serap terhadap benzenasebesar16,10%.Arangaktif darikulitkayumangiuminihanyadapatdigunakanuntuk penjernihanair.
PEMBUATAN ARANG AKTIF SERBUK GERGAJI TUSAM (Pinus merkusii) UNTUK PENJERNIH AIR LIMBAH INDUSTRI PULP KERTAS DAN AIR SUMUR Gustan Pari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 2 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.2.69-75

Abstract

Tulisan ini mengemukakan hasil penelitian pembuatan arang aktif dari serbuk gergaji kayu Tusam (Pinus merkusii) untuk penjernih air. Hasil penelitian sifat arang aktif untuk penjernih air adalah sebagai berikut : Rendemen orang aktif antara 2,02 - 42,38 %, kadar air 4,04 - 9, 78 %, kadar abu 2,02 - 12,37 %, kadar zat mudah menguap 7,21 - 18,94 %, kadar karbon terikat 71,75 - 82,83 % dan daya serap terhadap iodium berkisar antara 676,58 - 963,85 mg/g. Berdasarkan besamya daya serap terhadap iodium, maka kualitas arang aktif yang baik dihasilkan dari serbuk gergaji Tusam dengan waktu reaksi 4 jam dan memenuhi persyaratan Standar Industri Indonesia. Kualitas air dari industri pulp kertas dan air sumur yang telah dijemihkan dengan arang aktif hasil penelitian menjadi lebih baik, terutama untuk ion Fe3+, Mn2+ don Pb2+ kadarnya menjadi turun, tetapi untuk Na+, CJ- dan pH kadarnya menjadi naik dan tetap.
KAJIAN STRUKTUR ARANG DARI LIGNIN Gustan Pari; Kurnia Sofyan; Wasrin Syafii; Buchari Buchari; Hiroyuki Yamamoto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2006.24.1.9-20

Abstract

Tulisan ini membahas struktur arang dari lignin pada suhu karbonisasi yang berbeda. Proses pembuatan arang lignin dilakukan pada suhu 200, 300, 400, 500, 650, 750 dan 850°C dalam suatu retort yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi dengan pemanas listrik Untuk mengetahui perubahan struktur arang yang terjadi dilakukan analisis dengan menggunakan FTIR, XRD dan SEM. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa jarak antar ruang lapisan aromatik (d) dan lebar lapisan aromatik (La) menurun dengan makin meningkatnya suhu karbonisasi, sedangkan untuk tinggi lapisan aromatik (Lc), derajat kristalinitas (X) dan jumlah lapisan aromatik (N) meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Spektrum FTIR dari arang lignin menunjukkan bahwa antara suhu 300-500°C terjadi perubahan struktur kimia dari bahan baku secara nyata. Ikatan OH, dan C=C alifatik menurun dengan naiknya suhu, sedangkan struktur eter dan aromatik makin berkembang. Pada suhu 850°C arang yang dihasilkan mempunyai struktur aromatik yang permukaannya mempunyai gugus C-O-C, C=O dan C- H. Analisis SEM menunjukkan bahwa jumlah dan diameter pori arang meningkat dengan makin naiknya suhu karbonisasi. Kualitas arang yang baik diperoleh pada suhu karbonisasi 500°C yang menghasilkan derajat kristalinitas sebesar 33,90 %, tinggi lapisan aromatik 3.21 nm, lebar lapisan aromatik 10,96 nm, jumlah lapisan aromatik 8,67, jarak antar lapisan aromatik d(002) = 0,35 nm dan d(100) = 0,21 nm dengan diameter pori arang antara 12,6 mm. Arang ini mempunyai sifat keteraturan yang tertinggi, permukaannya bersifat polar, kaku, keras dan struktur porinya makropori
PENGARUH LAMA WAKTU AKTIVASI DAN KONSENTRASI ASAM FOSFAT TERHADAP MUTU ARANG AKTIF KULIT KAYU ACACIA MANGIUM Gustan Pari; Djeni Hendra; Ridwan A Pasaribu
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2006.24.1.33-45

Abstract

Dalam tulisan ini dikemukakan hasil penelitian pembuatan arang aktif dari kulit kayu Acacia mangium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aktivasi dan konsentrasi bahan pengaktif terhadap hasil dan mutu arang aktif yang dihasilkan. Proses pembuatan arang aktif dilakukan dengan menggunakan retor yang terbuat dari baja tahan karat yang dilengkapi dengan elemen listrik pada suhu 750°C dengan lama waktu aktivasi 30, 60 dan 90 menit. Bahan pengaktif yang digunakan adalah larutan asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 0,0; 5,0; 10,0 dan 15%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk membuat arang aktif dengan kualitas terbaik dihasilkan dari arang yang direndam asam fosfat 10%, dengan lama waktu aktivasi 60 menit, menghasilkan rendemen sebesar 98,20%, kadar air 8,39%, kadar abu 26,70%, kadar zat terbang 8,72%, kadar karbon terikat 64,60%, daya serap terhadap yodium 513 mg/g dan daya serap terhadap benzena sebesar 16,10%. Arang aktif dari kulit kayu mangium ini hanya dapat digunakan untuk penjernihan air. Dalam tulisan ini dikemukakan hasil penelitian pembuatan arang aktifdari kulit kayu Acacia mangium.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruhwaktuaktivasidankonsentrasi bahanpengaktifterhadap hasil danmutu arang aktifyang dihasilkan.Proses pembuatan arang aktif dilakukandenganmenggunakanretoryangterbuatdaribajatahankaratyangdilengkapidenganelemen listrikpadasuhu750OCdenganlamawaktuaktivasi30,60dan90menit.Bahanpengaktif yang digunakanadalahlarutanasamfosfat(H3PO4)dengankonsentrasi0,0;5,0;10,0dan15%.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwakondisioptimumuntukmembuatarangaktif dengan kualitas terbaik dihasilkan dari arang yang direndam asam fosfat 10%, dengan lama waktu aktivasi 60 menit,menghasilkanrendemensebesar98,20%,kadarair8,39%,kadarabu26,70%,kadarzatterbang 8,72%, kadar karbon terikat 64,60%, daya serap terhadap yodium 513 mg/g dan daya serap terhadap benzenasebesar16,10%.Arangaktif darikulitkayumangiuminihanyadapatdigunakanuntuk penjernihanair.
PEMBUATAN ARANG AKTIF SERBUK GERGAJI TUSAM (Pinus merkusii) UNTUK PENJERNIH AIR LIMBAH INDUSTRI PULP KERTAS DAN AIR SUMUR Gustan Pari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 2 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.2.69-75

Abstract

Tulisan ini mengemukakan hasil penelitian pembuatan arang aktif dari serbuk gergaji kayu Tusam (Pinus merkusii) untuk penjernih air. Hasil penelitian sifat arang aktif untuk penjernih air adalah sebagai berikut : Rendemen orang aktif antara 2,02 - 42,38 %, kadar air 4,04 - 9, 78 %, kadar abu 2,02 - 12,37 %, kadar zat mudah menguap 7,21 - 18,94 %, kadar karbon terikat 71,75 - 82,83 % dan daya serap terhadap iodium berkisar antara 676,58 - 963,85 mg/g. Berdasarkan besamya daya serap terhadap iodium, maka kualitas arang aktif yang baik dihasilkan dari serbuk gergaji Tusam dengan waktu reaksi 4 jam dan memenuhi persyaratan Standar Industri Indonesia. Kualitas air dari industri pulp kertas dan air sumur yang telah dijemihkan dengan arang aktif hasil penelitian menjadi lebih baik, terutama untuk ion Fe3+, Mn2+ don Pb2+ kadarnya menjadi turun, tetapi untuk Na+, CJ- dan pH kadarnya menjadi naik dan tetap.