Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi Pangan

POTENSI ANTIOKSIDAN DAN FOTOPROTEKTIF EKSTRAK METANOL DAUN JAMBU METE (Annacardium occidentale Linn.) SECARA IN VITRO Fitria Nurcahyani; Adryan Fristiohady; Wahyuni; Nasrudin; Suryani; Nur Illiyyin Akib; Loly Subhiaty Idrus; Agung Wibawa Mahatva Yodha
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 4 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/h7ckzq31

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan ABTS, serta mengkaji potensi tabir surya alami dari ekstrak metanol dan fraksinya dari daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) pada konsentrasi 12,5; 25; 50; dan 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki aktivitasantioksidan yang kuat dengan nilai IC 50 sebesar 71,94 ± 5,41 ppm (DPPH) dan 89,24 ± 1,49 ppm (ABTS). Fraksi n-heksana menunjukkan aktivitas antioksidan kategori sedang dengan nilai IC 50 sebesar 131,64 ± 5,39 ppm (DPPH) dan 124,20 ± 2,08 ppm (ABTS). Fraksi etil asetat juga menunjukkan aktivitas sedang, dengan nilai IC 50 sebesar 193,65 ± 3,86 ppm (DPPH) dan 128,82 ± 1,59 ppm (ABTS). Fraksi air menunjukkan aktivitas sedang dengan nilai IC 50 sebesar 115,53 ± 12,63 ppm (DPPH) dan 107,98 ± 1,22 ppm (ABTS). Sebagai perbandingan, vitamin C sebagai kontrol positif menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat, dengan nilai IC 50 sebesar 11,68 ± 5,92 ppm (DPPH) dan 15,40 ± 3,09 ppm (ABTS). Nilai Sun Protection Factor (SPF) dari ekstrak metanol sebesar 4,24 ± 0,00, dikategorikan sebagai perlindungan sedang. Persentase penghambatan eritema menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi etil asetat memiliki potensi sebagai tabir surya (sunblock), sedangkan fraksi n-heksana dan fraksi air memberikan perlindungan ekstra. Namun, tidak ada ekstrak maupun fraksi yang memenuhi kriteria perlindungan terhadap pigmentasi kulit.
POTENSI RADICAL SCAVENGING DAN AKTIVITAS ANTI-INFLAMASI MELALUI PENGHAMBATAN NITRIC OXIDE DARI MADU HUTAN ASAL KABUPATEN KONAWE Hariana; Adryan Fristiohady; Wahyuni; La Ode Muhammad Fitrawan; Loly Subhiaty Idrus; Agung Wibawa Mahatva Yodha
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 4 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/fr4myn94

Abstract

Madu hutan dikenal sebagai produk alami yang kaya akan berbagai senyawa bioaktif, seperti flavonoid dan fenolik, yang memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. Kabupaten Konawe, yang terletak di Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu wilayah potensial penghasil madu hutan. Namun, informasi ilmiah mengenai aktivitas biologisnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas penangkap radikal bebas dan efek antiinflamasi dari madu hutan asal Konawe melalui uji in vitro. Aktivitas antioksidan dianalisis menggunakan metode DPPH dan ABTS, sedangkan aktivitas antiinflamasi dievaluasi melalui uji stabilisasi membran eritrosit (HRBC), inhibisi denaturasi protein albumin serum sapi (BSA), dan inhibisi produksi nitric oxide (NO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu hutan Konawe memiliki nilai IC50 sebesar 71,69 ± 2,73 mg/L pada uji DPPH dan 58,90 ± 9,11 mg/L pada uji ABTS, yang mengindikasikan aktivitas antioksidan sedang hingga kuat. Pada uji stabilisasi membran, madu ini menunjukkan tingkat stabilisasi sebesar 90,31 ± 0,03% pada konsentrasi 100 mg/L, sementara pada uji denaturasi protein menghasilkan nilai IC50 sebesar 48,37 ± 0,42 mg/L. Uji inhibisi produksi NO menunjukkan nilai IC50 sebesar 6,65 ± 2,38 mg/L, yang dikategorikan sangat kuat. Analisis statistik menggunakan uji t independen menunjukkan perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antara madu hutan Konawe dan kontrol positif pada seluruh parameter yang diuji. Secara keseluruhan, hasil ini mendukung potensi madu hutan Konawe sebagai sumber alami antioksidan dan antiinflamasi yang menjanjikan.