Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PERTUMBUHAN AREN (Arenga pinnata (Wurmb)) DI LAHAN PASCA TAMBANG PT BERAU COAL KALIMANTAN TIMUR: Growth Evaluation of Sugar Palm (Arenga pinnata (Wurmb)) on Post-Mining Land at PT Berau Coal Kalimantan Timur Istiqomah Samal; Irdika Mansur; Ahmad Junaedi; Hifzil Kirmi
Media Konservasi Vol 25 No 2 (2020): Media Konservasi Vol. 25 No. 2 Agustus 2020
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.25.2.103-112

Abstract

Kegiatan tambang selalu menimbulkan dampak negatif berupa rusaknya tanah, hilangnya vegetasi dan satwa hingga mengganggu ekosistem, oleh karena itu perlu dilakukan reklamasi dan revegetasi. Revegetasi adalah upaya untuk memperbaiki dan mengembalikan vegetasi yang rusak akibat kegiatan tambang. PT Berau Coal telah melakukan revegetasi dengan menggunakan tanaman lokal yaitu aren (Arenga pinnata). Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dan status keberhasilan upaya revegetasi tanaman aren yang dilakukan oleh PT Berau Coal. Metode pengambilan data keragaan pertumbuhan aren dilakukan dengan metode Systematic Sampling with Random Start pada lokasi IPD D2, IPD C3.1 dan 2, IPD K dan IPD 6. Data keragaan yang diamati berupa data tinggi, diameter, jumlah daun serta persen hidup dan persen kesehatan tanaman aren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen hidup aren di areal pasca tambang bervariasi, antara paling rendah 19,35% di lokasi IPD C3.1 dan paling tinggi 87,1% di lokasi IPD D2, sedangkan persen kesehatan paling rendah ditemukan pada lokasi IPD C3.2 yaitu 26,32% dan tertinggi pada lokasi IPD D6 dan IPD C3.1 yaitu 100%. Faktor utama penyebab kegagalan kelangsungan hidup dan pertumbuhan aren yaitu kesalahan pengolahan tanah, naungan, gulma dan serangan hama dan penyakit. Kata kunci: evaluasi, pertambangan, revegetasi, tanaman aren.
Analisis Pengolahan Air Asam Tambang pada Media Tandan Sawit dan Kompos dengan Sistem Anaerobic Wetland Aliran Bawah Permukaan di PT. Berau Coal Firman Aziz Nugraha; Hifzil Kirmi; Bambang Haryanto
SPECTA Journal of Technology Vol. 4 No. 2 (2020): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.927 KB) | DOI: 10.35718/specta.v4i2.161

Abstract

Dampak yang timbul dari kegiatan pertambangan sistem terbuka yakni munculnya air asam tambang (AAT). Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu air, udara dan material yang mengadung mineral-mineral sulfida, hal tersebut menyebabkan pH air menjadi rendah dan juga memiliki kandungan logam besi (Fe) serta mangan (Fe) yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan terhadap air asam tambang sebelum dapat dibuang ke lingkungan. Di sekitar lokasi PT Berau Coal, Kab berau, Kalimantan timur terdapat beberapa jenis limbah organik, salah satunya yakni tandan kosong sawit. Ketersediaan tandan sawit yang melimpah sehingga menjadi bahan yang sangat potensial untuk digunakan sebagai media passive treatment. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan komposisi media tandan sawit dan kompos untuk meningkatkan kualiatas air asam tambang WMP 36 site sambarata. Metode penelitian ini menggunakan sistem anaerobic wetland menggunakan tanaman Typha latifolia dengan media variasi tandan sawit dan kompos (25:75; 50:50; 75:25; 100;0). Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi kompos dan tandan sawit mampu meningkatkan nilai pH pada waktu tinggal 1 hari dengan rentang 6.42 hingga 7.70, dinamika kenaikan nilai TSS, Fe dan Mn berkaitan dengan komponen yang ada dalam sistem seperti karakteristik kompos dan tandan sawit, mikroorganisme, tanaman serta faktor fisik seperti sedimentasi dan filtrasi.
Analisis Penggunaan Media Tandan Sawit dan Kompos dengan Sistem Aerobic Wetland dalam Mengolah Air Asam Tambang Firman Aziz Nugraha; Hifzil Kirmi; Bambang Haryanto; Meirta Afiffa
SPECTA Journal of Technology Vol. 4 No. 2 (2020): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.273 KB) | DOI: 10.35718/specta.v4i2.169

Abstract

Air asam tambang merupakan masalah utama dalam penambangan terbuka dengan nilai pH yang sangat rendah dan kandungan logam berat yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan pengolahan air asam tambang sebelum dibuang ke lingkungan, salah satu cara yakni menggunakan passive treatment dengan sistem aerobic wetland. Sistem yang dibuat menggunakan tanaman sebagai fitoremediator dan bahan organik sebagai media penanaman. Di sekitar lokasi penambangan PT Berau Coal, Kab berau, Kalimantan timur terdapat beberapa jenis limbah organik, salah satunya yakni tandan kosong sawit. Ketersediaan dan keberlimpahan tandan sawit menjadi pertimbangan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengolahan air asam tambang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan tandan sawit dan kompos untuk meminimalisasi logam berat dan menaikan pH air asam tambang yang berasal dari WMP 36 site sambarata PT Berau Coal. Metode penelitian ini menggunakan sistem aerobic wetland menggunakan tanaman Typha latifolia dengan media variasi tandan sawit dan kompos (25:75; 50:50; 75:25; 100;0). Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi kompos dan tandan sawit mampu meningkatkan nilai pH pada waktu tinggal 1 hari dengan rentang 5.53 hingga 6.11, dinamika kenaikan nilai TSS, Fe dan Mn berkaitan dengan komponen yang ada dalam sistem seperti karakteristik kompos dan tandan sawit, mikroorganisme, tanaman serta faktor fisik seperti sedimentasi dan filtrasi.
PENDUGAAN LAJU EROSI TANAMAN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.) PADA LAHAN PASCA TAMBANG Devi Fitri Yanti; Irdika mansyur; Omo Rusdiana; Hifzil Kirmi
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 9, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.449 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v9i1.55-62

Abstract

Human activities in utilizing natural resources, including in coal activities without conservation measures will cause environmental damage, among others, the danger of erosion. One of the impacts of erosion is declining land productivity, so it is necessary to follow up in the form of rehabilitation of forests and land. This research aims to identify the estimation of erosion rate on the post-mining land of PT Berau Coal planted with citronella grass and the financial feasibility of citronella grass revegetation. The field method is conducted through surveys and observations to determine the length of slope and slope of a slope. Determination of the sampling point in this study using stratified sampling technique.  Sampling point is all revegetation land planting citronella grassand cover crop there are 6 sampling points. The observed parameters include soil properties, erosion predictions occurring, erosivity factors, soil erosiveness, slope length and slope, crop factor and land conservation, tolerable erosion, and danger level erosion. The results showed the magnitude of the value of the alleged erosion rate by using the USLE method at the research site planted by the seraiwangi plants has considerable erosion potential ranging from a 12% slope of 891.98 tons/ha/yr while the highest soil erosion at the Pit H4 SW L study site at a 30% slope of 3060.10 tons/ha/yr.