Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keefektifan Penggunaan LKPD Elektronik pada Konsep Jamur untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Jenjang SMA Uswatun Hasanah; Muhammad Zaini; Muhammad Arsyad
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v7i2.4219

Abstract

Pendidikan Abad ke-21 dituntut untuk menghasilkan generasi yang terampil dalam memanfaatkan teknologi dan mampu berpikir kritis. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik yang memuat indikator keterampilan berpikir kritis merupakan inovasi perangkat pembelajaran dari LKPD cetak. LKPD elektronik diharapkan dapat menjadi solusi ketika pembelajaran tidak dapat dilakukan tatap muka di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan LKPD elektronik. Penggunaan LKPD elektronik dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Aspek keterampilan berpikir kritis mengacu pada Facione, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan pengaturan diri. Keefektifan harapan lembar kerja peserta didik elektronik dilakukan dengan uji kelompok kecil (small group evaluation). Keefektifan harapan dapat dilihat berdasarkan hasil keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas LKPD elektronik. Perhitungan keefektifan harapan melalui uji kelompok kecil memiliki kategori yaitu 85,01 – 100,00% (sangat baik), 70,01 – 85,00% (baik), 50,01 – 70,00% (kurang baik), 01,00 – 50,00% (tidak baik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan harapan LKPD elektronik berdasarkan penilaian keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam mengerjakan LKPD elektronik memiliki kategori sangat baik pada keterampilan interpretasi dengan persentase 98,90%, analisis dengan persentase 93,23%, evaluasi persentase 91,58%, inferensi persentase 94,74%, eksplanasi persentase 92,74%, dan pengaturan diri persentase 89,78% serta pada keterampilan melakukan evaluasi dan pengaturan diri terdapat tanda-tanda mengalami peningkatan dari kategori baik menjadi sangat baik namun pada keterampilan lainnya, seperti interpretasi, analisis, inferensi, dan eksplanasi tidak mengalami peningkatan.
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model PBL, SAVI, dan GI pada Siswa Kelas V SD Uswatun Hasanah; Tika Puspita Widya Rini
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 6 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i6.5291

Abstract

The low levels of critical thinking skills and student learning outcomes in the science curriculum of class V at SDN Lokrawa Barito Kuala are the study's main concerns. This is because learning in the classroom is still primarily focused on the teacher, which discourages students from speaking up for what they think is right, does not offer learning exercises that encourage critical thinking, puts students in a passive role when solving problems, and results in a lack of comprehension of the subject matter. This may be the best course of action using the paradigms of group research, problem-based learning, and SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual). Action research in the classroom is used in this study (PTK). This class action research study aims to demonstrate the enhancements in student learning outcomes and critical thinking abilities. Exams for individual evaluation are utilized to gauge the learning objectives of students, and observation sheets are employed to gather data on the critical thinking and action abilities of both teachers and students. The study's findings demonstrated that, at meeting 4, the pupils' and teacher's traditional activity met both the very good and the extremely active requirements. At meeting 4, 93% of the students' learning objectives and critical thinking abilities were satisfied in a conventional way. These findings imply that the application of group investigation models, problem-based learning, and SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) might enhance students' learning outcomes in science courses as well as teachers' and students' critical thinking abilities.