Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Perhitungan OEE dan Menentukan Six Big Losses pada Mesin Spot Welding Tipe X Denny Siregar; Purwahyudi Suwardiyanto; Darmono Umar
Journal of Industrial and Engineering System Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jies.v1i1.162

Abstract

Penelitian ini berisi tentang meningkatkan efektivitas mesin las tipe x spot, dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses. Tahap pertama adalah mencari nilai Efektivitas Peralatan Keseluruhan dan kemudian mengidentifikasi faktor Six Big Losses. Penggunaan Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses untuk menentukan nilai Overall Equipment Effectiveness dan faktor dominan yang menyebabkan rendahnya kinerja mesin atau peralatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Overall Equipment Effectiveness untuk mesin las spot tipe x, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kinerja mesin dan memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan kinerja mesin di PT. XYZ. Berdasarkan pengolahan dengan metode Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses didapatkan nilai Overall Equipment Effectiveness dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kinerja mesin. Nilai Efektivitas Peralatan Keseluruhan pada mesin las tipe x spot adalah 70,861% yang dipengaruhi oleh salah satu faktor Six Big Losses, yaitu Kualitas Kerusakan dan Kerusakan Pengerjaan Ulang
ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PROSES PEMBUATAN FRAME MOTOR KLX DENGAN METODE LINE BALANCING DI PT.KMI Denny Siregar; Abdul Yasid
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 19 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30587/matrik.v19i1.580

Abstract

KMI merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang industri otomotif roda dua ( sepeda motor) Dalam proses produksi terjadi masalah waktu menganggur (idle time) di stasiun kerja masing-masing yang terjadi pada lintasan kerja diline 1 KLX. Oleh karena itu perlu dilakukan penyeimbangan lintasan kerja pada proses pembuatan frame motor KLX, salah satunya dengan menggunakan metode line balancing Ranked Position Weigth (RPW). Dengan mengalokasikan beban kerja yang berlebihan kepada beban kerja yang sedikit maka akan menghasilkan lintasan yang seimbang, dari hasil perhitungan line balancing maka didapat waktu siklus yang merata, efisiensi naik menjadi 97,83% dari efisiensi awal 93,86 % dan Balance delay awal 6,14% menjadi 2,17 %. kapasitas produksi yang meningkat yang awalnya 55 unit per-8 jam kerja menjadi 58 unit per-8 jam kerja.
Pengendalian Bahaya dan Risiko K3 Menggunakan Metode HIRADC dan FTA Pada Industri Kerupuk Roberta H. A. Tanisri; Kharisno Kharisno; Denny Siregar
Journal of Industrial and Engineering System Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jies.v3i2.1569

Abstract

CV Irma is one of the traditional cracker processing industries located in the city of Bekasi. The production process of processing these crackers is still carried out traditionally. This can cause gaps in the occurrence of work accidents due to processes and ways of working that still use manual processes. The purpose of this study is to provide proposals for K3 risk control to minimize the potential dangers and risks that exist in the cracker production process. The study was conducted using the HIRADC (Hazard Identifcation, Risk Assessment and Determining Control) and FTA (fault tree analysis) methods to determine the root cause of a kerrja accident with a high risk value. The results of this study were obtained to be able to reduce the risk level of the existing potential hazards, from the high, medium, and low value risk levels from the comparison before and after control.  
Analisis Pengendalian Risiko K3 Produksi Botol Oli Menggunakan Metode SWIFT (The Structured What-If AnalysisTechnique) Di PT. XYZ Ikhwan Salehudin; Apriyani; Denny Siregar
Journal of Engineering Environmental Energy and Science Vol 2 No 1 (2023): January 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/joes.v2i1.1865

Abstract

Penelitian ini membahas tentang proses pembuatan botol oli pada PT.XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pada proses pembuatan botol oli, diantaranya bagian mesin moulding, granulating dan leaktesting. Masalah yang terjadi pada perusahaan ini adalah terdapat potensi kecelakaan kerja yang tinggi dan terjadi pada proses pembuatan botol oli serta belum adanya metode untuk pengendalian resiko K3 untuk menghilangkan atau mengurangi potensi kecelakaan kerja. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir potensi kecelakaan kerja serta memberikan usulan pengendalian resiko K3 yang benar dan aman pada bagian proses pembuatan botol oli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Structured what-if Analysis (SWIFT). Metode ini dimulai dengan mengidentifikasi potensi bahaya. Memberikan penilaian tingkat risiko. Hasil penelitian berdasarkan hasil penilaian risiko maka didapatkan hasil nilai 3 yaitu luka sobek saat membersihkan silinder dengan nilai RRN 16, luka melepuh saat membersihkan silinder dengan nilai RRN 12, dan terjepit mesin saat memastikan botol oli dengan nilai RRN 12. Penyebab kecelakaan kerja utama adalah dari perspektif manusia, mesin, dan lingkungan. Pencegahan dari jenis kecelakaan utama tersebut yaitu membuat pelatihan tentang K3 dan pembuatan perencanaan jadwal produksi, pembuatan standar jadwal pemeliharaan berkala, dan menyiapkan perlengkapan APD yang sesuai di setiap stasiun kerja proses produksi.