Agus Baratha Suyasa
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Bilateral Packing Pada Pemasangan Laryngeal Mask Airway Klasik Pada Pasien Dengan General Anesthesia Inhalasi Emanuel Ileatan Lewar; Agus Baratha Suyasa; Dwi Arymbhi Sanjaya
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 5 No 1 (2020): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v5i1.456

Abstract

Introduction: The anesthesiologist found the problem in classic LMA and they modified with bilateral packing, but there is no study to see the risk factor for failure in classic LMA and LMA with bilateral packing. The purpose of this study was to identify the effectiveness of bilateral packing on classic LMA use in patients with general inhalation anesthesia at Kasih Ibu Hospital Denpasar. Method: this research is a case control with a retrospective approach which is an analytical survey study with a purposive sampling technique. The variable observed in this study was the risk of leakage, biting, regardless of classic LMA installation compared to classic LMA with bilateral packing. The data used in this study are secondary data based on observations in as many as 46 cases of patients with classic LMA with bilateral packing and classic LMA listed in the medical record. Data analysis was performed with a comparative test of group data fitted with bilateral packing and the classic LMA group with the Mann-Whitney test. Results: of the analysis showed that bilateral packing was significantly effective because there was no leakage, biting, regardless event compared to the use of classic LMA (p <0.005). Conclusion: This researcher stated that the installation of LMA with bilateral packing method is very effective to prevent failures, such as leakage, biting, regardless. Pendahuluan: Hingga saat ini masih ditemukan adanya masalah dalam pemasangan LMA klasik sehingga dilakukan modifikasi yaitu dengan pemasangan bilateral packing, namun belum dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk melihat faktor resiko kegagalan. Tujuan penelitian ini untuk mengidetifikasi efektivitas pemasangan bilateral packing pada penggunaan LMA klasik pada pasien dengan general anesthesia inhalasi di rumah sakit Kasih Ibu Denpasar. Metode: penelitian ini yaitu case control dengan pendekatan retrospektif yang merupakan suatu penelitian survei analitik dengan teknik purposive sampling. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu resiko kebocoran, tergigit, terlepas pada pemasangan LMA klasik dibandingkan dengan LMA klasik dengan bilateral packing. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berdasarkan hasil pengamatan pada sebanyak masing-masing 46 kasus pasien dengan pemasangan LMA klasik dengan bilateral packing dan LMA klasik yang tertera pada rekam medis. Analisa data dilakukan dengan uji komparatif terhadap data kelompok yang dipasang bilateral packing dan kelompok LMA klasik dengan uji Mann-Whitney. Hasil: analisis menunjukkan bahwa pemasangan bilateral packing secara signifikan lebih efektif karena tidak ada kejadian kebocoran, tergigit, dan terlepas (p<0,005) dibandingkan dengan penggunaan LMA Klasik. Kesimpulan: Peneliti ini bahwa pemasangan LMA dengan metode bilateral packing sangat efektif yang dilakukan untuk mencegah kegagalan antara lain terlepas, bocor dan tergigit.
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Anestesi tentang Komunikasi SBAR Pada Pasien Pasca Anestesi Ni Nyoman Ari Kundari Dewi; Agus Baratha Suyasa; Luh Gde Nita Sri Wahyuningsih
PROMOTOR Vol. 6 No. 2 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i2.192

Abstract

Komunikasi SBAR digunakan saat pasien segera dipindahkan ke ruang perawatan baik perawatan ruangan biasa maupun di ruang intensive. Seringkali komunikasi SBAR tidak efektif diterapkan oleh mahasiswa. Oleh karena itu dilakukan evaluasi terhadap mahasiswa anestesi dalam serah terima diruang pemulihan atau recovery room. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gambaran pengetahuan mahasiswa anestesi tentang komunikasi SBAR pada pasien pasca anestesi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu berjumlah 107 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpul menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden mayoritas baik 85 (79,4%) tentang SBAR pada pasien pasca anestesi.