Rulis Setiani
Universitas Mulawarman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Konseling dan Penentuan Keinginan Bunuh Diri Melalui Alat Proyeksi (Suicidie Desire Projective) Bagi Individu Yang Teridentifikasi Depresi Rina Rifayanti; Gigih Permadi Pulunggono; Zunea Farizka Azyza; Rulis Setiani
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 1 (2017): Volume 6, Issue 1, June 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i1.2363

Abstract

Tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui terdapat pengaruh atau tidak dari perlakuan konseling terhadap perubahan keinginan seseorang untuk bunuh diri serta dapat mengetahui apakah Suicide Desire Pro-jective dapat mendeskripsikan keinginan bunuh diri seseorang tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala BDI-II (Beck Depression Inventory) yang telah diadaptasi dan dikembangkan oleh Hasanat serta terdiri dari 21 item. Sampel penelitian adalah 20 orang yang teridentifikasi depresi. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu Sign-Wilcoxon test dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 21.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling terhadap penurunan tingkat keinginan bunuh diri seseorang yang teri-dentifikasi depresi dengan nilai p= 0,001 (<0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan treatment berupa konseling dapat menurunkan intensitas keinginan bunuh diri. Pada instrumen penelitian berupa alat Suicide Desire Projective menggambarkan bahwa terdapat 12 orang (60 persen) yang memiliki keinginan bunuh diri dan 8 orang yang tidak memiliki keinginan bunuh diri (40 persen). Sedangkan pada nilai beda uji kelayakan item pertanyaan keinginan bunuh diri terdapat 7 soal yang ditolak, 1 soal diper-baiki, 1 soal yang diterima dan diperbaiki, 2 soal yang dinilai baik.
Filosofi Sarung Tenun Samarinda Sebagai Simbol dan Identitas Ibu Kota Kalimantan Timur Rina Rifayanti; Gledis Kristina; Sri Roman Doni; Rulis Setiani; Three Putri Welha
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2373

Abstract

Sarung Samarinda atau Tajong Samarinda adalah sejenis kain tenun tradisional yang dapat diperoleh di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sarung ini ditenun menggunakan alat tenun (ATBM disebut gedokan). Perangko tenun Samarinda menjadi ikon atau simbol karena Tenun Sarung memiliki ciri khas tersendiri. Sarung Tenun Samarinda juga telah menjadi identitas menurut pemilihan dan pemungutan suara oleh pemerintah dan ditetapkan pada tahun 2013, kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan membentuk karya budaya Sarong Tenun Samarinda sebagai objek warisan budaya Indonesia dari Kalimantan Timur Provinsi 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui filosofi sarung Tenun Samarinda sebagai simbol dan identitas ibu kota Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologis adalah semua tentang sifat sikap sampai fondasi tertentu ditemukan. Subjek penelitian ini adalah Kantor Pemerintah Kota Samarinda yang terkait dengan Sarung Tenun Samarinda dan pengrajin sarung tenun Samarinda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelengkapan data, reduksi data, penyajian data serta pengambilan keputusan dan verifikasip.