Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Tingkat Ergonomi Postur Kerja Karyawan di Laboratorium KCP PT. Steelindo Wahana Perkasa dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Ovako Working Posture Analisys (OWAS) Mochamad Imron
JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri) Vol 2, No 2 (2019): JITMI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitmi.v2i2.y2019.p147-153

Abstract

Penelitian ini akan menganalisis keletihan tubuh petugas laboratorium yang akan di ukur dengan metode rula dan reba untuk menginvestigasi gangguan pada anggota tubuh pekerja. Untuk itu mendorong peneliti untuk melakukan penelitian sistem kerja tersebut yang diberi judul “ Analisis tingkat ergonomi  postur kerja karyawan  di laboratorium kcp PT. Steelindo Wahana Perkasa dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Ovako Working Posture Analisys (OWAS)”. Adapun  tujuan  penelitian ini untuk  menganalisis postur kerja  pada petugas laboratorium kcp     PT.Steelindo Wahana Perkasa saat ini dan mengevaluasi postur kerja yang mempengaruhi pencapaian     produktifitas dengan Metode RULA, REBA, dan OWAS  di laboratorium kcp PT.Steelindo Wahana Perkasa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Postur kerja para karyawan pada saat bekerja di PT. Steelindo Wahana Perkasa  dalam kegiatan pemisahan cangkang kernel adalah Postur kerja duduk pada elemen kegiatan ini, agak merunduk serta dengan posisi kedua tangan sedikit di atas meja, dengan posisi kedua kaki lulus ke bawah meja 2. Berdasarkan analisa dari 3 metode yang digunakan yaitu metode RULA,   REBA, dan OWAS maka didapatkan kesimpulan bahwa Berdasarkan hasil analisa menggunakan metode RULA posutr kerja  pada karyawan laboratorium kcp PT.Steelindo Wahana Perkasa mendapatkan skor 6 yaitu kategori resiko sedang, sedangkan berdasarkan menggunakan metode REBA maka didapatkan hasil skor 7 yaitu kategori action 2 yaitu berisiko sedang, sedangkan  analisis metode owas di dapatkan hasil skor 1 dengan kategori tidak terlalu berisiko/ berisiko sedang.