Aditya Setiawan
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGGALI MAKNA NAMA-NAMA MAKANAN SEKITAR KAMPUS DI PURWOKERTO/EXPLORING THE MEANING OF FOOD NAMES AROUND CAMPUS IN PURWOKERTO Muharsyam Dwi Anantama; Aditya Setiawan
Aksara Vol 32, No 2 (2020): AKSARA, Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2186.763 KB) | DOI: 10.29255/aksara.v32i2.511.275-286

Abstract

Abstrak Nama adalah kata-kata yang menjadi identitas bagi benda, peristiwa, dan makhluk di dunia. Manusia hidup dalam relasi yang rumit dan beragam, untuk memudahkan penyebutan kemudian diberikan penamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis makna, jenis penamaan, dan komponen makna nama-nama makanan di sekitar kampus di Purwokerto. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik. Data dalam penelitian ini adalah nama-nama makanan yang berjumlah 19 data. Sumber data dalam penelitian ini adalah pembuat dan penjual makanan kaki lima di sekitar kampus di Purwokerto. Tahap penyedian data menggunakan teknik wawancara. Teknik analisis data yang digunakan, antara lain (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan simpulan. Hasil dan pembahasaan penelitian ini menunjukkan bahwa jenis makna yang ada dalam data adalah makna denotatif (5 data), makna konotatif (3 data), makna kontekstual (2 data), dan makna referensial (3 data). Jenis penamaan yang ditemukan adalah peniruan bunyi (1 data), penamaan sifat khas (2 data), penamaan tempat asal (1 data), penamaan bahan (1 data), penamaan keserupaan (1 data), penamaan pemendekan (1 data). Komponen makna yang ditemukan antara lain berdasarkan bahan yang digunakan, berdasarkan warna, berdasarkan bentuk, berdasarkan pembuatan, dan berdasarkan kemasan. Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan bahwa penamaan makanan dapat ditelusuri dari tiga aspek, yaitu jenis, makna, dan komponen makanan dengan menerapkan pada aspek semantiknya. Kata kunci: nama makanan, makna, penamaan, sematik Abstract Names are words that become identities for things, events, and creatures in the world. Humans live in complex and diverse relationships, so that naming is given to facilitate the naming. This research aims to describe the types of meanings, types of naming, and components of the meaning of food names around the campus in Purwokerto. This research is a qualitative descriptive research. This research uses a semantic approach. The data in this research are 19 food names. The data source in this research is the maker and seller of street food around the campus in Purwokerto. Data collecting stage uses interview techniques. Data analysis techniques used include (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation, and (4) drawing conclusions. The results and discussion of this research indicate that the types of meanings contained in the data are denotative meanings (5 data), connotative meanings (3 data), contextual meanings (2 data), and referential meanings (3 data). The types of naming found are mimicking sounds (1 data), naming unique traits (2 data), naming origin (1 data), naming material (1 data), similarity naming (1 data), naming shortening (1 data). The meaning components that are found are based on the material used, based on color, based on shape, based on manufacture, and based on packaging. Based on this analysis, it was concluded that the naming of food can be traced from three aspects, namely the type, meaning and component of food by applying to its semantic aspects. Keywords: food names, meanings, naming, semantic
Ambivalensi Tokoh-Tokoh dalam Novel Pangeran dari Timur Karya Iksaka Banu dan Kurnia Effendi: Kajian Poskolonial Muharrsyam Dwi Anantama; Puspita Trie Utami; Aditya Setiawan
Kelasa Vol 15, No 1 (2020): Kelasa
Publisher : Kantor Bahasa Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/kelasa.v15i1.20

Abstract

This paper seeks to illuminate the ambivalence experienced by the characters in the novel Pangeran Dari Timur by Iksaka Banu and Kurnia Effendi with a postcolonial perspective. This novel is set in colonial history that tells the life journey of Raden Saleh and the events of colonialism in Indonesia to grasp independence. The postcolonial perspective used in this study functions to identify the ambivalence experienced by the characters in the novel Pangeran Dari Timur as a result of colonial discourse that is always in the dominant pole and the natives are in a subaltern position. The method used in this research is descriptive qualitative. The data source of this research is the novel Pangeran Dari Timur by Iksaka Banu and Kurnia Effendi. The data taken in this study were then analyzed using an interactive analysis model. The results showed that ambivalence was experienced by Raden Saleh and Mother Ratna Juwita in the novel Pangeran Dari Timur. Even though both of them lived by imitating the Dutch, they were still considered Natives who were culturally far below the Dutch. AbstrakTulisan ini berupaya meneroka ambivalensi yang dialami tokoh-tokoh dalam novel Pangeran Dari Timur karya Iksaka Banu dan Kurnia Effendi dengan perspektif poskolonial. Novel ini berlatar sejarah kolonial yang menceritakan perjalanan hidup Raden Saleh dan peristiwa penjajahan di Indonesia hingga menggenggam kemerdekaan. Perspektif poskolonial yang digunakan dalam penelitian ini difungsikan untuk mengidentifikasi ambivalensi yang dialami tokoh-tokoh dalam novel Pangeran Dari Timur sebagai akibat wacana kolonial yang selalu berada dalam kutub dominan dan pribumi berada di posisi subaltern. Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Pangeran Dari Timur karya Iksaka Banu dan Kurnia Effendi. Data yang telah diambil dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ambivalensi dialami oleh tokoh Raden Saleh dan tokoh Ibunda Ratna Juwita dalam novel Pangeran Dari Timur. Meskipun keduanya hidup dengan meniru Belanda, mereka tetap dianggap kaum Pribumi yang secara kebudayaan berada jauh di bawah Belanda.
MENGGALI MAKNA NAMA-NAMA MAKANAN SEKITAR KAMPUS DI PURWOKERTO/EXPLORING THE MEANING OF FOOD NAMES AROUND CAMPUS IN PURWOKERTO Muharsyam Dwi Anantama; Aditya Setiawan
Aksara Vol 32, No 2 (2020): AKSARA, Edisi Desember 2020
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v32i2.511.275-286

Abstract

Abstrak Nama adalah kata-kata yang menjadi identitas bagi benda, peristiwa, dan makhluk di dunia. Manusia hidup dalam relasi yang rumit dan beragam, untuk memudahkan penyebutan kemudian diberikan penamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis makna, jenis penamaan, dan komponen makna nama-nama makanan di sekitar kampus di Purwokerto. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik. Data dalam penelitian ini adalah nama-nama makanan yang berjumlah 19 data. Sumber data dalam penelitian ini adalah pembuat dan penjual makanan kaki lima di sekitar kampus di Purwokerto. Tahap penyedian data menggunakan teknik wawancara. Teknik analisis data yang digunakan, antara lain (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan simpulan. Hasil dan pembahasaan penelitian ini menunjukkan bahwa jenis makna yang ada dalam data adalah makna denotatif (5 data), makna konotatif (3 data), makna kontekstual (2 data), dan makna referensial (3 data). Jenis penamaan yang ditemukan adalah peniruan bunyi (1 data), penamaan sifat khas (2 data), penamaan tempat asal (1 data), penamaan bahan (1 data), penamaan keserupaan (1 data), penamaan pemendekan (1 data). Komponen makna yang ditemukan antara lain berdasarkan bahan yang digunakan, berdasarkan warna, berdasarkan bentuk, berdasarkan pembuatan, dan berdasarkan kemasan. Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan bahwa penamaan makanan dapat ditelusuri dari tiga aspek, yaitu jenis, makna, dan komponen makanan dengan menerapkan pada aspek semantiknya. Kata kunci: nama makanan, makna, penamaan, sematik Abstract Names are words that become identities for things, events, and creatures in the world. Humans live in complex and diverse relationships, so that naming is given to facilitate the naming. This research aims to describe the types of meanings, types of naming, and components of the meaning of food names around the campus in Purwokerto. This research is a qualitative descriptive research. This research uses a semantic approach. The data in this research are 19 food names. The data source in this research is the maker and seller of street food around the campus in Purwokerto. Data collecting stage uses interview techniques. Data analysis techniques used include (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation, and (4) drawing conclusions. The results and discussion of this research indicate that the types of meanings contained in the data are denotative meanings (5 data), connotative meanings (3 data), contextual meanings (2 data), and referential meanings (3 data). The types of naming found are mimicking sounds (1 data), naming unique traits (2 data), naming origin (1 data), naming material (1 data), similarity naming (1 data), naming shortening (1 data). The meaning components that are found are based on the material used, based on color, based on shape, based on manufacture, and based on packaging. Based on this analysis, it was concluded that the naming of food can be traced from three aspects, namely the type, meaning and component of food by applying to its semantic aspects. Keywords: food names, meanings, naming, semantic