TK Al’Alaq berada di jalan Dr. Ratna, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi. Tidak terlalu jauh terdapat pula Kampus D Universitas Mercu Buana di Kranggan, Pondok Gede, Bekasi, yang keberadaannya telahmembawa dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat disekitar kampus, termasuk kegiatan Pengabdian Masyarakat ini.Pada tahun 2020 Pemerintah Indonesia mentargetkan delapan juta pengusaha baru UKM, maka perludiadakan sosialisasi dan penyuluhan terprogram dan intensif. Secara umum terdapat dua opsi untuk dapat berwirausaha: Pertama, karena bakat alamiah atau born / natural entrepreneur;sangat sedikit jumlahnya sepertipengusaha Lim Sioe Liong (Salim Group), Mochtar Riady (Lippo Group) dan H. Probosutedjo (Mercu Buana Group), yang merupakan contoh pengusaha-pengusaha sukses dan saat ini sekelas taipan/konglomerat; Kedua, pengusaha yang dicipatakan karena pembelajaran di sekolah / kampus / pusat pelatihan ditambah dengan jam terbang dan pengalaman lapangan yang atau dikenal sebagai made / educated entrepreneurs. Dikarenakan wirausaha adalah bagian dari intra-disiplin keilmuan maka hal-hal yang dapat menunjang keberhasilan suatu usaha sangat dapat untuk dipelajari; baik secara formal dan informal. Pembelajaran wirausaha pada kalangan pendidik adalah fenomena baru. Terlihat dari hasil feedback evaluasi pada pelaksanaan Pengabdian Masyarakat di TK Al’Alaq, Jatibening, Bekasi dimana hasil kegiatan mengindikasikan tingginya minat di kalangan pendidik untuk dapat berusaha sendiri. Metode yang digunakan dalm kegiatan ini adalah: ceramah, tanya jawab, dan presentasi simulasi bisnis per group. Hasil kegiatan ini memperoleh tanggapan positif dari pesertadan sekolah yang sangat anthusias dalam mengikuti penyuluhan, telahmembuka wawasan baru tentang pentingnya berwirausaha bagi pendidik. Diharapkan keterampilan yang didapat dapat pula diteruskan ke peserta didik.