Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN IODIUM DAN KECERDASAN THE RELATIONSHIP BETWEEN IODINE AND INTELLIGENCE Lanti, Yulia; Dewi, Retno
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.341 KB)

Abstract

Iodine deficiency disorders (IDD) in Indonesia is still prevalent in endemic areas, where soil and water are lack of iodine. It has been estimated that 54 million of Indonesian people are living in endemic area, therefore susceptible from IDD. The consequences of IDD are goiter, cretinism, lower intelligence, mental retardation and delayed physical development that ultimately reduce Indonesian human resources. The relationship between iodine deficiency and low intelligence quotient (IQ) is straight forward. Meta analysis from 18 studies revealed that people living in iodine deficient areas had 13.5 IQ point lower than their counterparts. Several measures have been adopted by Indonesian government to eradicate IDD, especially to prevent new cretins. However, cretinism like top of iceberg is the smallest proportion; at the base much more people are suffering from hypothyroidism with lower IQ scores. The relationship between iodine and intelligence will be discussed in this paper. Kata kunci : iodine, IDD, cretinism, intelligence quotient ABSTRAK GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) di Indonesia banyak dijumpai penduduk yang tinggal didaerah endemik kekurangan iodium. Daerah yang kekurangan iodium disebabkan karena tanah dan air tidak atau sedikit sekali mengandung iodium. Diperkirakan sekitar 54 juta penduduk di Indonesia rentan terhadap GAKI dengan segala akibatnya seperti gondok, kretin , gangguan kecerdasan, gangguan mental dan gangguan perkembangan fisik yang sangat berpengaruh terhadap kualitas SDM (Sumber Daya Manusia ). Hubungan antara kekurangan iodium dengan perkembangan kecerdasan bersifat langsung. Hasil meta-analisis dari 18 penelitian membandingkan populasi didaerah kekurangan iodium dengan daerah pembanding yang secara geografis sama tetapi tidak kekurangan iodium menunjukkan perbedaan intelligence quotient ( IQ) sebesar 13,5 IQ point. Berbagai upaya penanggulangan GAKI di Indonesia telah dilakukan khususnya untuk mencegah timbulnya kretin baru, padahal kretin dapat diibaratkan puncak gunung es yang tampak dari permukaan, dibawahnya dalam jumlah jauh lebih besar adalah kekurangan hormon tirod yang ditandai dengan berkurangnya kecerdasan pada anak di daerah kekurangan iodium. Hubungan antara kekurangan iodium dengan gangguan kecerdasan akan dibahas secara mendalam dalam makalah ini. Kata kunci : Iodium, GAKI, kretin, kecerdasan
PERUBAHAN IKLIM DAN POTENSI GANGGUAN KESEHATAN DI INDONESIA Lanti, Yulia; Dewi, Retno
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.208 KB)

Abstract

ABSTRAK   Perubahan iklim artinya perubahan akibat ulah manusia terhadap sistem iklim di dunia. Perubahan ini berbeda-beda dari satu belahan dunia dengan belahan dunia yang lain. Indonesia yang terletak di katulistiwa mengalami dampak yang lain dengan negara dingin. Dampak perubahan iklim dapat bersifat langsung seperti perubahan suhu udara, peningkatan radiasi sinar ultraviolet, dan polusi udara, atau tidak langsung seperti ketersediaan pangan, peningkatan kejadian penyakit menular dan tidak menular serta perpindahan penduduk. Dampak ini di Indonesia dapat menjadi lebih berat karena faktor sosial-ekonomi seperti kepadatan penduduk, kemiskinan, higiene perorangan, ketersediaan air bersih dan distribusi pendapatan yang tidak merata. Indonesia juga menjadi sarang endemik berbagai penyakit seperti malaria, dan diare. Potensi gangguan kesehatan di Indonesia akibat perubahan iklim beserta upaya pencegahan dan mitigasinya akan dibahas secara mendalam dalam makalah ini.   Kata Kunci: perubahan iklim, dampak langsung, dampak tidak langsung, gangguan kesehatan,
UPAYA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR DALAM PROGRAM WIRAUSAHA BARU USAHA MANDIRI SEKTOR INFORMAL (WUB-UMSI) DEWI, RETNO
Publika Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v2n1.p%p

Abstract

UPAYA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR DALAM PROGRAM WIRAUSAHA BARU USAHA MANDIRI SEKTOR INFORMAL (WUB-UMSI) Retno Dewi ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk dan banyaknya pencari kerja di Jawa Timur setiap tahunnya, sementara kesempatan kerja yang tersedia terbatas. Maka, salah satu upaya Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur di bidang perluasan kerja yaitu melalui wirausaha baru usaha mandiri sektor informal. Wirausaha Baru diperlukan untuk memperluas lapangan kerja di Jawa Timur. Permasalahan mendasar yaitu kurangnya lapangan kerja di Jawa Timur, perlu budaya unggul untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia agar lebih terampil dan mampu mengoptimalkan potensi yang ada di dirinya melalui wirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur dalam Program Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal, serta untuk mengidentifikasi kendala-kendala dalam Program Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian dalam penelitian ini adalah Kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, obsevasi, Teknik analisa data menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, sampai dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa upaya Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur dalam ProgramWirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal. merupakan terobosan dalam perluasan kerja. Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal ini diwujudkan melalui Pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha kecil, Bimbingan dan konsultasi, Magang dan Studi banding, Temu Usaha dan promosi, Pengembangan teknologi tepat guna, Bantuan permodalan, Penyediaan dan pendistribusian Sarana Belajar Mandiri, Pemberian akses Pasar dan Peningkatan Pangsa Pasar. Kendala-kendala dalam Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal yaitu dana atau modal usaha terbatas,bentuk bantuan stimulan yang tidak sesuai kebutuhan usaha, waktu pelatihan yang terbatas, Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal belum menjangkau seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur, alat-alat, sarana, dan prasarana pelatihan terbatas, peserta yang diusulkan dalam program tidak bisa mengikuti kegiatan dikarenakan berbagai alasan seperti sakit, hamil, melahirkan, bimbingan dan konseling yang terbatas, belum adanya studi banding secara kelompok, pengembangan teknologi tepat guna yang kurang maksimal, belum mampu memberi akses pasar dan meningkatkan pangsa pasar dengan maksimal. Saran yang dapat dipertimbangkan peneliti yaitu perlu meningkatkan bantuan dana atau modal, memberi bantuan stimulan yang sesuai dengan jenis usaha, waktu pelatihan perlu diperpanjang, lebih meningkatkan Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal di seluruh Kabupaten/Kota, meningkatkan fasilitas alat-alat, sarana, dan prasana pelatihan, lebih memantau perkembangan peserta yang telah mengikuti kegiatan Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal, meningkatkan bimbingan dan konseling, mengadakan studi banding secara kelompok untuk perkembangan kedepannya, meningkatkan pengembangan teknologi tepat guna dengan terobosan-terobosan baru, perlu membangun akses pasar dan meningkatkan pangsa pasar dengan membangun jejaring usaha dengan pihak lain. Kata Kunci : Upaya, Wirausaha Baru Usaha Mandiri Sektor Informal