Sukardi Hastiono
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peranan mitoksin dalam industri makanan ternak Sukardi Hastiono
Hemera Zoa Vol. 71 No. 2 (1983): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2669.482 KB)

Abstract

Dalam rekomendasi khusus konperensi mikotoksin yang diselenggarakan di Nairobi Kenya tahun 1977, antara lain ditekankan peprlunya peningkatan usaha mencegah berkembangnya mikotoksin, baik pada bahan pangan maupun pakan dna produk-produknya, di samping pengawasan dan pengendalianyang ketat terhadap pencemaran mikotoksin kemudianmerupakan masalah dunia yang penting dan harus ditangani secara bertanggung jawab mulai dari jalur petani ke perusahaan sampai jalur perusahaan ke konsumen. Bagi negara-negara tropik seperti Indonesia, penanganan secara bersungguh-sunggguh perlu diperhatikan, jika tidak menghendaki akibat-akibat negatif daripadanya.Mikotoksin  itu sendiri merupakan penamaan umum bagi produk-produk toksin dari cendawan dalam proses perombakan substrat, dan sebagai pencemar hasil-hasil pertanian, terutama serelia dan kacang-kacangan, mikotoksin ini selalu ditemukan di dalamnya.Beberapa hasil penelitian yang dilaporkan oleh Departemen Kesehatan RI menyebutkan tingginya kadar aflatoksin dalam bahan pangan tertentu. Kadar itu menjadi lebih tinggi melampaui kadar minimum yang diperbolehkan untuk konsumsi, apabila cara-cara penyimpanan dan penanganannya tidak diperhatikan.
Beberapa penyakit mikotik penting pada unggas di Indonesia Riza Zainuddin Ahmad; Sukardi Hastiono
Hemera Zoa Vol. 77 No. 1 (1995): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.348 KB)

Abstract

Penyakit mikotik pada unggas di Indonesia masih diabaikan dan dianggap kurang penting dibandingkan dengan penyakit unggas oleh penyebab lain. Hal ini disebabkan oleh bermacam-macam faktor, antara lain karena pertimbangan ekonomi, baik dari segi diagnosis yang masih kurang efisien, pengobatan yang masih belum efektif maupun prioritas yang dewasa ini masih menduduki posisi ke-4 setelah penyakit viral, bakterial dan parasitik. Namun demikian, beberapa mlkosis seperti aspergillosis dan kandidiasis, serta kontaminasi pakan oleh kapang toksigenik, yang pada gilirannya akan menimbulkan mikotoksikosis atau aflatoksikosis pada ternak yang mengkonsumsinya, merupakan beberapa contoh penyakit mikotik penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja, mengingat iklim di Indonesia yang tropis basah merupakan wilayah yang subur bagi pertumbuhan cendawan. Hal ini terbukti dari hasil pemeriksaan beberapa sampel yang diperoleh dari berbagai lokasi di Indonesia, dengan sering dapat diisolasinya beberapa cendawan patogenik seperti Aspergillus spp. dan Candida sp. dari sampel organ tubuh, serta kapang toksigenik seperti Aspergillus spp., Penicillium spp. dan Fusarium spp. dari sampel pakan unggas dan komponennya. 
Cases of aspergillosis in Javan Hawk-eagle (Spizaetus bartelst): Isolation of the causative agents and the pathological changes of the diseas Sukardi Hastiono; Rini Damayanti; Djaenudin Gholib
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol 1, No 2 (1995)
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.35 KB) | DOI: 10.14334/jitv.v1i2.22

Abstract

Two cases of aspergillosis in Javan Hawk-eagle (Spizaetus banelsi) from Safari Garden of Indonesia, Cisarua, Bogor, have been reported . Specimens of lungs, airsacs, livers, spleens, kidneys, and intestines were examined mycologically and pathologically . Mycological examination revealed in the isolation of the causative agents from lungs and airsacs, ie . Aspergillus niger from one bird, and Aspergillusfianigarus from the other one . Pathological anatomy examination showed formation of yellowish white miliary nodule lesions, especially in the lungs and airsacs, while histopathological examination showed congestion and granulomatous tissue formation in the lungs, ie . specific lesion of mycotic infection with necrotic zone in the centre, surrounded by lymphocytes, macrophages, fibrin, and fungal hyphae . Pathological changes of the other organs were also described . These findings were the first officially description of aspergillosis cases in these carnivorous birds .
The Philosophy of Living With Fungi Sukardi Hastiono
WARTAZOA, Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences Vol 14, No 4 (2004): DECEMBER 2004
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.824 KB) | DOI: 10.14334/wartazoa.v14i4.799

Abstract

The philosophy of living with fungi is explained in this paper. An undeniable fact is that God creates living creatures in this world with purposes. Every creature, including fungus, has its own use and purpose. The presence of fungi, comprising mushrooms, moulds and yeast in human lives, including their advantages and disadvantages, makes human provided with intellect and thought by The Creator, observe, examine and dissect the fungus life as far as it can be done limited by the intellect and thought given. On fungi with advantages, human beings make effort to examine the behavior and characteristics so the creatures can be as far as possible used for human benefit and welfare.. Likewise, against fungi that have potency to cause disadvantages, for instance diseases, (mycoses, mycotoxicosis and fungus allergy) in human beings, animals, and plants, researches are directed to efforts in healing the diseases caused by the fungi, for example drugs for anti-fungus or similar kinds. In the later case, biological control by using other creatures with antagonistic characters has also been done by human beings. Using various more sophisticated technologies, human beings have future prospect in handling the fungi. The philosophy obtained from living with fungi is that in facing benefited fungi, human beings make effort to maximally utilize them, while in facing disadvantaged fungi, human beings seek solutions the disadvantages obtained can be eliminated or minimised as much as possible . Key words: Fungi, mushrooms, moulds, yeast, advantage, disadvantage, disease disturbance