Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Loylitas Pelanggan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob tahun 2018 Yurita Mailintina; Sandra Dewi; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.61 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.322

Abstract

Background: Outpatient Installation (IRJ) is a functional unit that handles patient admissions in hospitals, both those who are going for outpatient treatment and those who will be hospitalized. Service delivery in the IRJ was first conducted at the ticket window managed by the Outpatient Medical Record. One of the dimensions of the quality of health services is access to services marked by patient waiting time.Method: This study used analytical quantitative research with observational analytic method and cross sectional survey research design. The research subjects were patients who did not visit the Bhayangkara Brimob Hospital outpatient installation in July to August 2018 as many as 100 people. Data collection using a questionnaire.Results: It was found that the therapeutic function partially affected the re-visit at the Bhayangkara Hospital Brimob Outpatient Installation. This is indicated by the value of Sig = 0.023 <0.05 reject Ho means that there is a relationship between the therapeutic function of the re-visit.Conclusions and Suggestions: From further testing found that therapeutic function affects the return visit at the outpatient installation of Bhayangkara Brimob Hospital. For further research it is expected to use more variables.Keywords: Service Quality and Customer Loyalty.Bibliography: 83 (2000-2017)
ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI KARTINI HOSPITAL JAKARTA Yanuar Pribadi; Sandra Dewi; Heru Kusumanto
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.152 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.293

Abstract

Pengelolaan dokumen dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer/elektronik di sektor kesehatan yang sedang menjadi trend global adalah rekam medis elektronik (RME) yang merupakan sub sistem informasi kesehatan yang mulai banyak diterapkan di Indonesia. Sampai saat ini, Kartini Hospital Jakarta masih menggunakan rekam medis manual dengan berbagai permasalahan yang ada, sehingga kegiatan-kegiatan yang seharusnya dapat dieliminasi dan diotomatisasi belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis kesiapan penerapan RME di Kartini Hospital Jakarta.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh pengguna RME yaitu dokter, perawat, bidan, administrator, staf farmasi, staf radiologi, staf laboratorium, dan staf teknologi informasi (TI).Hasil penelitian menunjukkan faktor kebutuhan monitoring dan reporting mempengaruhi kesiapan organisasi menerapkan RME dengan faktor kebutuhan monitoring yang paling berpengaruh.Melakukan penilaian kesiapan pra-implementasi RME akan membantu manajemen puncak untuk memilih apakah harus mulai implementasi RME atau menerapkan langkah awal yang lebih murah, yang akan mempersiapkan organisasi untuk mengantisipasi perubahan. Analisis kesiapan penerapan RME merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena pengguna adalah aspek yang sangat menentukan kesuksesan implementasi dari suatu sistem. Dari jawaban pengguna dan uji korelasi dapat dikatakan bahwa pengguna sudah siap dalam implementasi RME dan monitoring bermanfaat dalam pengendalian RME. Namun, sebelum implementasi RME harus dipertimbangkan juga kesiapan dari sarana kesehatan. Kata kunci: rekam medis elektronik, kesiapan, penerapan, pengguna RME, kuantitatif
Evaluasi Peran Apoteker Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian Dann Penggunaan Obat Di RS Kartika Husada melinda mok; Fresley Hutapea; Sandra Dewi
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.668 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v3i2.535

Abstract

Dalam mendukung implementasi mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih, kehadiran Apoteker menjadi penting peranannya dalam menjalankan fungsi Instalasi Farmasi. Sebagai acuan adalah Permenkes No.72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit bahwa peran Apoteker meliputi 2 peran utama yaitu sebagai peran manajerial dan peran pelayanan farmasi klinis. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dilapangan bahwa pengkajian resep belum sepenuhnya dilakukan oleh Apoteker dan angka medication error masih > 2% maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat serta peran Apoteker dalam meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Penelitian ini bersifat kualitatif analitik. Data diambil melalui wawancara dengan informan yang terkait dengan proses pelayanan kefarmasian, observasi serta telaah dokumen. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Variabel yang diteliti peran Apoteker dalam menjalankan proses perencanaan,pengadaan,pengendalian,pelayanan dan pengkajian resep. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan peran Apoteker dalam pengelolaan system pelayanan kefarmasian belum memenuhi standar baik yang ditetapkan oleh Rumah Sakit maupun Peraturan Perundang-Undangan, sehingga perlu adanya pelatihan secara berkala untuk semua Apoteker mengenai manajemen logistik farmasi,farmasi klinis,mengaktifkan peran Komite Farmasi dan Terapi,peningkatan supervisi Apoteker dalam pelayanan kefarmasian,penyusunan regulasi manajemen kontrak untuk distributor farmasi,regulasi penarikan perbekalan farmasi,serta pengembangan SIM-RS farmasi terutama dalam menunjang sistem peresepan dan keamanan penggunaan obatKata kunci : Peran Apoteker;mutu pelayanan kefarmasian;penggunaan obatDalam mendukung implementasi mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih, kehadiran Apoteker menjadi penting peranannya dalam menjalankan fungsi Instalasi Farmasi. Sebagai acuan adalah Permenkes No.72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit bahwa peran Apoteker meliputi 2 peran utama yaitu sebagai peran manajerial dan peran pelayanan farmasi klinis. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dilapangan bahwa pengkajian resep belum sepenuhnya dilakukan oleh Apoteker dan angka medication error masih > 2% maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat serta peran Apoteker dalam meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Penelitian ini bersifat kualitatif analitik. Data diambil melalui wawancara dengan informan yang terkait dengan proses pelayanan kefarmasian, observasi serta telaah dokumen. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Variabel yang diteliti peran Apoteker dalam menjalankan proses perencanaan,pengadaan,pengendalian,pelayanan dan pengkajian resep. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan peran Apoteker dalam pengelolaan system pelayanan kefarmasian belum memenuhi standar baik yang ditetapkan oleh Rumah Sakit maupun Peraturan Perundang-Undangan, sehingga perlu adanya pelatihan secara berkala untuk semua Apoteker mengenai manajemen logistik farmasi,farmasi klinis,mengaktifkan peran Komite Farmasi dan Terapi,peningkatan supervisi Apoteker dalam pelayanan kefarmasian,penyusunan regulasi manajemen kontrak untuk distributor farmasi,regulasi penarikan perbekalan farmasi,serta pengembangan SIM-RS farmasi terutama dalam menunjang sistem peresepan dan keamanan penggunaan obatKata kunci : Peran Apoteker;mutu pelayanan kefarmasian;penggunaan obat
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebutuhan Keputusan Pasien Antenatal Care Di Poliklinik Kandungan Dan Kebidanan Untuk Memilih Tempat Persalinan Di Rumah Sakit An-Nisa Tangerang Yosephio Magdalena; Sandra Dewi; Avicenna Indraswara
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.612 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.418

Abstract

Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam kesehatan reproduksi dan program “Making Pregnancy Safer”. Pelayanan kesehatan maternal adalah suatu fungsi akses terhadap pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk  mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan pemulihan tempat persalinan pasien di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan RS. Annisa Tangerang.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan RS AN-NISA Tangerang yang melakukan antenatal care dengan usia kehamilan trimester III yang berjumlah 100 responden.Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara faktor berkaitan dengan dokter mudah ditemui dengan P value = 0.193 > 0.05, tidak ada hubungan antara faktor berkaitan dengan informasi cukup jelas dengn P value = 0.263 > 0.05, tidak ada hubungan antara faktor berkaitan dengan mendapatkan informasi dengan P value = 0.429 > 0.05, faktor yang paling besar berhubungan dengan keputusan pemilihan tempat persalinan di RS. AN-NISA Tangerang adalah faktor asuransi dengan OR = 7.867 kali, dan faktor yang paling besar berhubungan dengan keputusan pemilihan tempat persalinan di RS. AN-NISA Tangerang adalah faktor dokter bersikap empati dengan OR = 3.503 kali. Upaya  pembukaan klinik maternitas mandiri untuk mencakup target paket pasien umum dengan pembayaran sendiri. Upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui hubungan interpersonal yang baik. Upaya peningkatan pelayanan administrasi keuangan dalam rangka menginformasikan biaya persalinan mencakup komponen biaya apa saja sehingga pelanggan dapat lebih memahami dan tidak mempunyai persepsi yang salah. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk RS AN-NISA Tangerang, sehingga akan lebih terperinci, secara proporsi dan mampu menjawab landasan teori yang ada.Kata Kunci      : asuransi, klinik persalinan, informasi