Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISA PENGISIAN REKAM MEDIS DALAM RANGKA PROSES KELENGKAPAN KLAIM BPJS DI RSUD dr. CHASBULLAH ABDULMADJID KOTA BEKASI 2018 Librianti Librianti; Grace Rumenengan; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.936 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.344

Abstract

Masih tingginya angka pengembalian berkas yang dikarenakan tidak lengkap maupun tidak sesuai pada proses pengklaiman BPJS di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Pada tahun 2017  setiap bulannya rata-rata terdapat sebanyak 217 berkas Tidak Lengkap/Tidak Sesuai dari 800 berkas yang diajukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pentingnya Rekam Medis dalam menunjang proses pengklaiman BPJS.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara wawancara yang mendalam.Pemahaman tentang tata cara pengisian dan kelengkapan rekam medis merupakan hal yang mutlak dilaksanakan disetiap Rumah Sakit sesuai aturan yang berlaku. Pengisian rekam medis pada hakekatnya dipengaruhi oleh pengetahuan para petugas Rumah Sakit tentang cara pengisian dan kepatuhan terhadap aturan. Hasil penelitian di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi dapat diketahui berbagai informasi dan data tentang keadaan tersebut. Kelengkapan berkas Rekam Medis sangat penting dan vital didalam proses pengklaiman BPJS. Sesuai dengan yang tertuang dalam panduan praktis administrasi klaim fasilitas kesehatan BPJS. Agar proses pengklaiman BPJS berjalan lancar, sebaiknya dilaporkan feedback rekam medis yang Tidak Lengkap/Tidak Sesuaisetiap 2 minggu ke DPJP dan berkas Tidak Lengkap/Tidak Sesuai tersebut ditembuskan ke Komite Medik. Bila dalam waktu 3-7 hari belum ada perbaikan maka diadakan pendekatan persuasif oleh direktur dengan memanggil DPJP yang belum lancar. Dalam upaya meningkatkan kepatuhan bagi DPJP dan perawat.  Kata kunci : kelengkapan rekam medis, klaim BPJSDaftar Pustaka: 20 (2012-2018)
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN OLEH PARAMEDIS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT X JAKARTA Jatu Sarasanti; Soedarto Soepangat; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.219 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.286

Abstract

Nilai dalam menjamin berlangsungnya pelayanan yang paripurna dalam rumah sakit adalah keselamatan pasien. Keselamatan pasien meliputi penilaian resiko, identifikasi, pelaporan dan analisis insiden untuk meminimalkan timbulnya resiko. Meskipun RS X memiliki KKP-RS sejak tahun 2014, insiden keselamatan pasien cukup banyak. Jumlah insiden keselamatan pasien yang terjadi di RS X sejak 2014 sampai 2017 sebanyak 32 orang, terjadi peningkatan dari tahun 2016 sebanyak 5 insiden dan tahun 2017 sebanyak 14 insiden. Hal ini membuat peneliti menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerapan sasaran keselamatan pasien oleh paramedis di instalasi rawat inap RS X yang mempengaruhi insiden keselamatan pasien. Riset ini adalah riset non eksperimental, data kuantitatif, dan cross sectional pendekatan analisisnya. Sampel adalah total populasi petugas paramedis di ruang rawat inap, dengan kriteria inklusi masa kerjanya lebih dari 3 bulan, dan eksklusi sedang tidak melakukan asuhan keperawatan. Sampel berjumlah 48 orang. Variabel supervisi (p=0.033), fasilitas (p=0.000), dan budaya organisasi (p=0.000) berpengaruh signifikan terhadap sasaran keselamatan pasien sedangkan faktor karakteristik responden, berupa usia (p=0.220) dan  lama kerja (p=0.200) berpengaruh tidak signifikan. Meningkatkan penerapan sasaran keselamatan pasien dengan memotivasi paramedis melalui supervisi, perbaikan fasilitas, mensosialisasikan kembali pentingnya keselamatan pasien, upaya, resiko, pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien. Kata kunci: Karakteristik Paramedis, Fasilitas, Supervisi, Budaya Organisasi, Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien.
Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Loylitas Pelanggan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob tahun 2018 Yurita Mailintina; Sandra Dewi; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.61 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v9i1.322

Abstract

Background: Outpatient Installation (IRJ) is a functional unit that handles patient admissions in hospitals, both those who are going for outpatient treatment and those who will be hospitalized. Service delivery in the IRJ was first conducted at the ticket window managed by the Outpatient Medical Record. One of the dimensions of the quality of health services is access to services marked by patient waiting time.Method: This study used analytical quantitative research with observational analytic method and cross sectional survey research design. The research subjects were patients who did not visit the Bhayangkara Brimob Hospital outpatient installation in July to August 2018 as many as 100 people. Data collection using a questionnaire.Results: It was found that the therapeutic function partially affected the re-visit at the Bhayangkara Hospital Brimob Outpatient Installation. This is indicated by the value of Sig = 0.023 <0.05 reject Ho means that there is a relationship between the therapeutic function of the re-visit.Conclusions and Suggestions: From further testing found that therapeutic function affects the return visit at the outpatient installation of Bhayangkara Brimob Hospital. For further research it is expected to use more variables.Keywords: Service Quality and Customer Loyalty.Bibliography: 83 (2000-2017)
IMPLEMENTASI KELENGKAPAN PENGISIAN INFORMED CONSENT KASUS BEDAH DI KAMAR OPERASI DALAM UPAYA MENUNJANG AKREDITASI RS ZAHIRAH Fachri Razi; Alih Germas Kodyat; Fresley Hutapea
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.26 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.281

Abstract

Setiap tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi, harus memperoleh persetujuan tertulis dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir informed consent dan ditandatangani oleh orang yang berhak memberikan persetujuan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 tentang Standar Minimal Pelayanan di Rumah Sakit, pengisian formulir Informed Consent harus 100%. Dari data yang ada, jumlah kasus bedah di kamar operasi Rumah Sakit Zahirah, periode Januari 2017 - Desember 2017 adalah sebanyak 5175 tindakan dengan kelengkapan pengisian informed consent 58%. Akreditasi pada dasarnya adalah proses menilai rumah sakit sejauh mana telah menerapkan standar. Kelengkapan pengisian Informed Consent menjadi penting dalam penilaian akreditasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kelengkapan pengisian informed consent kasus bedah di kamar operasi dalam upaya menunjang akreditasi Rumah Sakit Zahirah Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumenHasil penelitian menunjukkan pengetahuan mempengaruhi kepatuhan dan sikap dokter dalam kelengkapan pengisian informed consent, Namun motivasi tidak berpengaruh dalam kelengkapan pengisian informed consent. Formulir informed consent sendiri perlu ditelaah.. Dalam pelaksanaan pengawasan dalam kelengkapan pengisian Informed Consent, maupun sosialisasi regulasi maupun kebijakan dan pedoman (SOP) informed consent yang ada belum berjalan dengan baik,  Kata kunci: KelengkapanDaftar Pustaka: 21 (1995 – 2017)
Analisa Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi RS Santa Elisabet Batam Hermiati Hermiati; Fresley Hutapea; Teguh Wiyono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.694 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v1i1.433

Abstract

Persaingan berdasarkan kecepatan pelayanan adalah hal yang belum mendapat perhatian di rumah sakit. Hal ini terlihat dengan masih banyaknya pasien menumpuk di ruang tunggu poliklinik, laboratorium, apotik maupun pelayanan lainnya. RS Santa Elisabeth Batam juga tidak terlepas dari permasalahan waktu tunggu pasien untuk memperoleh pelayanan dokter, terutama pada pelayanan penunjang medik yaitu pelayanan radiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tunggu pelayanan radiologi di RS Santa Elisabeth Batam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif analitik untuk memperoleh informasi mengenai factor-faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu pelayanan radiologi di RS Santa Elisabeth Batam. Selain itu penelitian ini juga didukung dengan penelitian kuantitatif untuk memperoleh data perhitungan waktu dari setiap tahapan proses pelayanan radiologi berdasarkan hasil observasi.Hasil penelitian menunjukkan lama waktu tunggu pelayanan radiologi semenjak pasien melapor di loket radiologi hingga hasil radiologi selesai di ekspertise dan divalidasi oleh spesialis radiologi dan siap dibawa pulang adalah ≥ 3 jam, yang berarti tidak sesuai dengan standar SPM. Faktor lain yang ternyata berpengaruh terhadap waktu tunggu adalah komitmen manajemen terhadap pemenuhan standar kecepatan waktu tunggu. Oleh karena itu diharapkan manajemen RS Santa Elisabeth Batam dapat mengeluarkan kebijakan terkait dengan permasalahan waktu tunggu. Kata Kunci: Waktu Tunggu, Loyalitas
Analisis Perencanaan Terhadap Kebutuhan Obat di Instalasi Farmasi RS Kartika Pulomas Desy Kartika Ningsih; Dicky Dewanto Tjatur; Yanuar Jak; Djajang Djajang; Fresley Hutapea
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.549 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.416

Abstract

Perencanaan obat adalah upaya penetapan jenis, jumlah, dan mutu obat sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kartika Pulo Mas dilakukan oleh Kepala IFRS dengan menggunakan metode konsumsi yaitu dengan data dari pemakaian sebelumnya. Dengan hanya menggunakan metode konsumsi tidak dapat diketahui obat apa saja yang harus diprioritaskan dalam perencanaan, juga tidak dapat diketahui kapan saatnya memesan obat yang tepat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik in-depth interview. Data diperoleh dari perencanaan kebutuhan obat yang ada di Instalasi farmasi Rumah Sakit Kartika Pulo Mas selama 3 bulan. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui proses perencanaan kebutuhan obat di Instalasi Farmasi RS Kartika Pulo Mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kebutuhan obat di Rumah Sakit Kartika Pulo Mas belum berjalan dengan baik sehingga masih terjadi kekosongan obat, belum terbentuk Komite Farmasi dan Terapi, belum tersusunnya formularium. Perencanaan belum berjalan dengan baik dikarenakan belum ada sistem informasi rumah sakit yang dapat menyebabkan data kebutuhan obat tidak optimal sehingga sering terjadi keterlambatan pihak farmasi membuat usulan kebutuhan obat, sehingga dalam proses perencanaan kebutuhan obat selalu berubah-ubah.Kata Kunci                           : Farmasi, perencanaan, Kebutuhan obat
Evaluasi Peran Apoteker Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian Dann Penggunaan Obat Di RS Kartika Husada melinda mok; Fresley Hutapea; Sandra Dewi
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.668 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v3i2.535

Abstract

Dalam mendukung implementasi mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih, kehadiran Apoteker menjadi penting peranannya dalam menjalankan fungsi Instalasi Farmasi. Sebagai acuan adalah Permenkes No.72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit bahwa peran Apoteker meliputi 2 peran utama yaitu sebagai peran manajerial dan peran pelayanan farmasi klinis. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dilapangan bahwa pengkajian resep belum sepenuhnya dilakukan oleh Apoteker dan angka medication error masih > 2% maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat serta peran Apoteker dalam meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Penelitian ini bersifat kualitatif analitik. Data diambil melalui wawancara dengan informan yang terkait dengan proses pelayanan kefarmasian, observasi serta telaah dokumen. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Variabel yang diteliti peran Apoteker dalam menjalankan proses perencanaan,pengadaan,pengendalian,pelayanan dan pengkajian resep. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan peran Apoteker dalam pengelolaan system pelayanan kefarmasian belum memenuhi standar baik yang ditetapkan oleh Rumah Sakit maupun Peraturan Perundang-Undangan, sehingga perlu adanya pelatihan secara berkala untuk semua Apoteker mengenai manajemen logistik farmasi,farmasi klinis,mengaktifkan peran Komite Farmasi dan Terapi,peningkatan supervisi Apoteker dalam pelayanan kefarmasian,penyusunan regulasi manajemen kontrak untuk distributor farmasi,regulasi penarikan perbekalan farmasi,serta pengembangan SIM-RS farmasi terutama dalam menunjang sistem peresepan dan keamanan penggunaan obatKata kunci : Peran Apoteker;mutu pelayanan kefarmasian;penggunaan obatDalam mendukung implementasi mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih, kehadiran Apoteker menjadi penting peranannya dalam menjalankan fungsi Instalasi Farmasi. Sebagai acuan adalah Permenkes No.72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit bahwa peran Apoteker meliputi 2 peran utama yaitu sebagai peran manajerial dan peran pelayanan farmasi klinis. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dilapangan bahwa pengkajian resep belum sepenuhnya dilakukan oleh Apoteker dan angka medication error masih > 2% maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat serta peran Apoteker dalam meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Penelitian ini bersifat kualitatif analitik. Data diambil melalui wawancara dengan informan yang terkait dengan proses pelayanan kefarmasian, observasi serta telaah dokumen. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih. Variabel yang diteliti peran Apoteker dalam menjalankan proses perencanaan,pengadaan,pengendalian,pelayanan dan pengkajian resep. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan peran Apoteker dalam pengelolaan system pelayanan kefarmasian belum memenuhi standar baik yang ditetapkan oleh Rumah Sakit maupun Peraturan Perundang-Undangan, sehingga perlu adanya pelatihan secara berkala untuk semua Apoteker mengenai manajemen logistik farmasi,farmasi klinis,mengaktifkan peran Komite Farmasi dan Terapi,peningkatan supervisi Apoteker dalam pelayanan kefarmasian,penyusunan regulasi manajemen kontrak untuk distributor farmasi,regulasi penarikan perbekalan farmasi,serta pengembangan SIM-RS farmasi terutama dalam menunjang sistem peresepan dan keamanan penggunaan obatKata kunci : Peran Apoteker;mutu pelayanan kefarmasian;penggunaan obat
Analisis Perencanaan Dan Pengendalian Obat Dengan Metode ABC Indeks Kritis Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Agung Jakarta Tahun 2020-2021 Riginari Yuditya Putri; Lili Indrawati; Fresley Hutapea
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i1.2163

Abstract

Farmasi menempati bagian yang cukup besar dari anggaran pengeluaran rumah sakit, dan menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar bagi rumah sakit. Dengan jumlah biaya yang besar itu harus dikelola secara efektif dan efisien.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perencanaan dan pengendalian obat dengan metode ABC indeks kritis guna mengetahui kelompok obat berdasar aspek ekonomi maupun medis  Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan metode ABC indeks kritis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa instalasi farmasi Rumah Sakit Agung menggunakan metode konsumsi dalam perencanaan obatnya dan untuk penentuan prioritas obat belum menggunakan metode ABC indeks kritis. Masalah yang dihadapi adalah kurang memadainya sistem informasi dan perangkat yang menyebabkan keterlambatan proses perencanaan. Hasil analisis ABC indeks kritis terhadap 732 item obat didapat kelompok obat dengan NIK A sebanyak 9 item (1.23%), NIK B sebanyak 106 item (14.48%) dan NIK C sebanyak 617 item (84.29%). Kelompok A memiliki jumlah item obat yang paling sedikit namun memiliki nilai investasi dan nilai kritis yang tinggi, sehingga jangan sampai terjadi kekosongan karena akan sangat berpengaruh terhadap pelayanan pasien dan menyebabkan kerugian bagi rumah sakit. Kelompok B merupakan obat dengan nilai pemakaian, investasi tinggi namun nilai kritis yang rendah, kelompok ini tetap harus mendapatkan perhatian meskipun pengendaliannya tidak seketat kelompok A. Kelompok C merupakan obat yang memiliki nilai pemakaian, investasi dan nilai kritis yang rendah hingga sedang, rumah sakit dapat mengurangi jumlah item kelompok C terutama yang tidak pernah digunakan, tapi tentunya tetap memperhatikan nilai kritis obat tersebut. Kata kunci                 : ABC indeks kritis, Perencanaan Obat, Pengendalian Obat
Analisis Jabatan Tim Casemix Dalam Upaya Peningkatan Klaim BPJS Di Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Bekasi Tahun 2019 Inggrid Osya Far Far; Tri Budi W Rahardjo; Fresley Hutapea
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.2831

Abstract

Kurang optimalnya kinerja dari tim casemix yang mengakibatkan banyak klaim yang dipending oleh BPJS sehingga bila tidak disegera diperbaiki dapat mengganggu kinerja dari Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Bekasi. Hal ini dapat dilihat dari pengajuan klaim BPJS dari bulan November 2018 sampai dengan bulan Februari 2019 yang angka pending klaim BPJS nya cukup tinggi. Hal ini yang ingin diteliti lebih lanjut oleh peneliti.Tujuan penelitian yaitu, mengetahui pembuatan uraian tugas anggota tim casemix, mengetahui kompetensi jabatan anggota tim casemix dan menetapkan indikator kinerja anggota tim casemix berdasarkan uraian tugas dan kompetensi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi dan melihat catatan karyawan atau Analisa data sekunder. Anggota tim casemix ini sudah paham mengenai apa yang menjadi tugas mereka walaupun secara kompetensi mereka kurang sesuai sehingga perlu ditetapkan indikator kinerja yang lebih sesuai dengan keadaan di Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Bekasi.Kata kunci : tim casemix, uraian tugas, kompetensi dan indikator kinerja.
Analisis Kepuasan Pasien Berdasarkan Status Pasien (BJPS dan Non BPJS) Rawat Jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mekar Sari Iqbal Musyaffa; Alih Germas Kodyat; Fresley Hutapea
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v7i2.3045

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan tingkat kepuasan pasien BPJS dan non BPJS terhadap pelayanan instalasi rawat jalan farmasi RS Mekar Sari yang dinilai dari hubungan antara harapan yang diinginkan serta kenyataan yang diterima yang ditinjau dari lima aspek kepuasan yaitu kenyataan, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitaif dengan metode cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang ada di instalasi rawat jalan farmasi RS Mekar Sari. Sampel penelitian ini adalah sebagian pasien instalasi rawat jalan farmasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 100 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kepuasan pasien BPJS dan non BPJS berdasarkan tingkat harapan dan kenyataan terdapat beberapa aspek yang memiliki perbedaan yang signifikan pada aspek kehandalan, ketanggapan, jaminan dan empati. Sedangkan berdasarkan kenyataan yang diterima pasien, aspek kepuasan yang memiliki perbedaan signifikan adalah kenyataan dan kehandalan. Secara keseluruhan juga didapatkan bahwa terdapat perbedaan antara tingkat kepuasan pasien BPJS dengan non BPJS di instalasi farmasi rawat jalan RS Mekar Sari. Kata Kunci: Kepuasan, BPJS, Non BPJS, Harapan, Kenyataan