Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PERCEPATAN PENGUASAAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTAHANAN: STUDI KASUS KOREA SELATAN Y. H. Yogaswara
DEFENDONESIA Vol 3 No 1: Defendonesia Desember 2017
Publisher : Lembaga Kajian Pertahanan Strategis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.351 KB) | DOI: 10.54755/defendonesia.v3i1.65

Abstract

Abstrak: Permasalahan utama Indonesia dalam penguasaan teknologi dan industri pertahanan terletak pada lemahnya regulasi sistem akusisi pertahanan yang mengakomodir proses penyerapan teknologinya. Rendahnya kualifikasi dan keahlian peneliti dan perekayasa turut memperparah lambatnya penyerapan teknologi. Selama kedua permasalahan mendasar tersebut tidak diselesaikan, maka perkembangan teknologi dan industri pertahanan tidak akan membaik secara signifikan. Untuk itu diperlukan solusi yang fokus untuk langsung mengatasi kedua permasalahan tersebut. Dengan pendekatan studi kasus terhadap perkembangan teknologi dan industri pertahanan Korea Selatan yang hanya dalam waktu tiga dekade terakhir telah mampu menyamai perkembangan negara maju selama satu abad, karya tulis ini menyarankan tiga strategi untuk mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang ini. Pertama adalah reformasi sistem dan prosedur akusisi pertahanan melalui pelaksana tunggal langsung di bawah Menteri Pertahanan. Reformasi tersebut secara organisasi diformalkan dalam Lembaga Akusisi Pertahanan yang membawahi Badan Litbang Teknologi Pertahanan dan Badan Penjamin Mutu Teknologi Pertahanan. Integrasi institusi litbang pertahanan di Kemhan dan seluruh litbang angkatan ke dalam Badan Litbang dan Badan Penjamin Mutu Teknologi Pertahanan adalah strategi kedua yang ditujukan untuk optimalisasi penyerapan teknologi serta menghasilkan produk litbang yang berkualitas dan sinergis. Strategi terakhir adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia Lembaga Akuisisi Pertahanan melalui proses rekrutmen yang transparan dan akuntabel; Penempatan personel yang sesuai kualifikasi dan keahlian yang dibutuhkan; Sistem dan lingkungan kerja yang produktif dan kondusif; Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan; Penjaminan pakta integritas setiap personel yang terlibat; Serta pengawasan berbasis ombudsman. Kerjasama litbang dengan institusi litbang pertahanan di luar Kemhan dan TNI serta perguruan tinggi atau alih status personel dari lembaga tersebut ke dalam Lembaga Akuisisi Pertahanan dapat menjadi solusi taktis peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Tiga strategi tersebut diyakini mampu mempercepat penguasaan teknologi dan industri pertahanan di Indonesia dan mengakhiri ketergantungan Indonesia terhadap alutsista impor.
Challenges and Opportunities in Meeting the Needs of IKN Weapon Systems in the Era of Modern Weaponry Technologies II. Aries A.; Y. H. Yogaswara; Lutfi Adin Affandi; Koerozadi Faizal Iman
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 3 No 3 (2023): IJHESS DECEMBER 2023
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55227/ijhess.v2i3.661

Abstract

The relocation of Indonesia's capital city to East Kalimantan has implications for defense and security. This research analyzes the challenges and opportunities of fulfilling the main equipment of the National Capital Integrated Coastal Development (IKN) defense system in the era of modern weaponry technology. Through the Systematic Literature Review (SLR) method, the evolution of warfare from the first generation to the information and cyber era is analyzed in relation to IKN. The research also highlights the development of weaponry technology and its impact on the IKN transition, as well as the urgency of fulfilling modern defense equipment and integrating advanced technology. The results indicate that the relocation of IKN requires strategic adaptation to the evolution of warfare and the use of new technologies in defense. It is crucial to comprehensively fulfill the needs of defense equipment in the air, land, sea, and cyber domains to maintain the sovereignty and security of IKN. With the integration of advanced technology and wise planning, the relocation of IKN can be approached with thorough preparation and an effective defense system. In facing these complex dynamics, international collaboration efforts and adaptation of defense policies become important to respond to global challenges and generate appropriate solutions.