ABSTRAKPrevalensi Anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2019 yaitu 48,9%, dan 50,5% pada ibu nifas. Anemia di kabupaten Karawang pada tahun 2015 sebanyak 27,2% dan meningkat di tahun 2016 menjadi 39,1%. Penyebab utama anemia pada ibu nifas adalah anemia sejak hamil yang dikombinasikan dengan anemia karena perdarahan pada saat melahirkan. Salah satu akibat anemia pada ibu nifas adalah gangguan menyusui. Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan pengetahuan kader mengenai anemia, ASI eksklusif, gizi seimbang dan meningkatkan keterampilan konseling mengenai tatalaksana anemia serta pengolahan sayur bayam yang benar. Metode pelaksanaan melalui pelatihan yang terdiri dari penyampaian materi, praktikum, pendampingan, dan evaluasi. Mitra dalam pelatihan meliputi kader di kelurahan Tanjung Pura dan Tanjung Mekar masing masing 7 orang serta ibu menyusui sebagai sasaran konseling bagi kader. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan September 2023. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata pengetahuan sebanyak 14 poin, rata rata skor kemampuan kader dalam konseling pada ibu menyusui dengan menggunakan media leaflet adalah 11 poin dari total skor 17 dan rata -rata skor kemampuan teknik pengolahan sayur bayam adalah 8 dari total skor 10. Kesimpulan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada kader setelah mendapatkan pelatihan. Kata kunci: anemia; ibu menyusui; konseling; pelatihan kader. ABSTRACTThe prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia is 48.9%, and 50.5% in post partum mothers. Anemia in Karawang district in 2015 was 27.2% and increased in 2016 to 39.1%. The main cause of post partum anemia is anemia since pregnancy combined with anemia due to bleeding during childbirth. One of the causes of post partum anemia is disruption of breastfeeding. The aim of the activity is to increase cadres' knowledge about anemia, exclusive breastfeeding, balanced nutrition and improve counseling skills regarding anemia management and correct spinach processing. The implementation method is through training consisting of material delivery, practicum, mentoring and evaluation. The partners involved each 7 cadres in Tanjung Pura and Tanjung Mekar sub-district as well as breastfeeding mothers as targets for counseling for cadres. The activity held from March to September 2023. The results show an increase in the average knowledge score of 14 points, the cadres' ability in counseling breastfeeding mothers using leaflet media is 11 points out of a total score of 17 and the ability in spinach processing techniques was 8 out of a total score of 10. The conclusion that there was an increase in knowledge and skills among cadres after receiving training. Keywords: anemia; breastfeeding mothers; counseling; cadre training.