Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tingkat Depresi dan Kualitas Hidup Penderita HIV/AIDS di Kelompok Dukungan Sebaya Gajah Mungkur Wonogiri Marni Marni; Nita Yunianti Ratnasari; Domingos Soares; Putri Halimu Husna
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11, No 4 (2020): Oktober
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11416

Abstract

HIV / AIDS sufferers overcome various problems both physical, social, and emotional. If emotional problems such as decreased arousal succeed, stress, confusion, depression, are not immediately addressed then it can reduce the quality of life of people with HIV / AIDS. The purpose of this study was to determine the relationship of depression levels with the quality of life of people with HIV / AIDS in the Gajah Mungkur Wonogiri Peer Support Group. The study used descriptive correlative with a cross sectional study design. The sample took with a consecutive sampling, with the sample size of 116 respondents. There were 14 respondents did not arrive when the data was taken. The instruments in this study used the Beck Depression Inventory (BDI) and WHOQOLHIV-BREF questionnaire. Data were analyzed using Chi-Square test. This study result showed that depression level of respondent were 25 respondents did not experience depression, 21 respondents (18.1%) had good perception quality, the remaining 4 respondents had poor quality of life, while 36 respondents experienced an increase in poor quality of life as many as 19 respondents (16.4%). Respondents who experience severe depression as many as 33 respondents (28.4%) more have a poor quality of life as many as 20 respondents (17.2%). The result showed that p-value = 0.001, which means there was a relationship between the level of depression with the quality of life of people with HIV / AIDS in the Gajah Mungkur Peer Support Group. Keywords: depression; HIV / AIDS; quality of life ABSTRAK Penderita HIV/AIDS mengalami berbagai masalah baik fisik, sosial, maupun emosional. Apabila masalah emosional seperti penurunan gairah bekerja, stress, bingung, malu, depresi tidak segera diatasi maka bisa menurunkan kualitas hidup penderita HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup penderita HIV/AIDS di Kelompok Dukungan Sebaya Gajah Mungkur Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study melalui kuesioner, Teknik pengambilan sampling dengan consecutive sampling dengan ukuran sampel sebanyak 116 responden. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner Beck Depression Inventory (BDI) dan WHOQOLHIV-BREF. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 responden tidak mengalami depresi, 21 responden (18,1%) memiliki persepsi kualitas hidupnya baik, sisanya 4 responden memiliki kualitas hidup yang buruk; sedangkan 36 responden mengalami depresi sedang memiliki kualitas hidup yang buruk sebanyak 19 responden (16,4%). Responden yang mengalami depresi berat sebanyak 33 responden (28,4%) lebih banyak memiliki kualitas hidup yang buruk sejumlah 20 responden (17,2%). Nilai p adalah 0,001, yang berarti ada hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup penderita HIV/AIDS di Kelompok Dukungan Sebaya Gajah Mungkur Wonogiri. Kata kunci: depresi; HIV/AIDS; kualitas hidup
Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ditinjau dari Tingkat Ketrampilan dan Perilaku SADARI Putri Halimu Husna; Sri Handayani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.644 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan penyakit pada perempuan dan dapatmengakibatkan kematian Kanker ini bisa dicegah dengan deteksidini melalui pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaanpayudara klinis. Keterlambatan dalam deteksi dini menjadimasalah yang sering timbul sehingga kebanyakan penderitamengetahui saat stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektifitas pendidikan kesehatan tentang SADARIterhadap tingkat ketrampilan dan perilaku SADARI padamahasiswi di Akademi Keperawatan Giri Satria HusadaWonogiri.Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment denganrancangan pretest posttest group design. Populasi dalam penelitianini adalah mahasiswi tingkat II Akademi Keperawatan Giri SatriaHusada Wonogiri sejumlah 40 mahasiswi. Pengambilan sampeldilakukan dengan total sampling. Data dalam penelitian ini diukurmenggunakan kuesioner dan lembar observasi yang telah diujivaliditas dan reliabilitasnya dan dianalisis menggunakan uji pairedt-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan tingkat ketrampilan dan perilaku sebelum dan sesudahdiberikan pendidikan kesehatan dengan p value = 0,000.Penelitianini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang secara statistiksignifikan pendidikan kesehatan tentang SADARI dengan tingkatketrampilan dan perilaku SADARI mahasiswi.
Efektifitas Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil untuk Mencegah Anemia: The Effectiveness of Giving Fe Tablets to Pregnant Women to Prevent Anemia Putri Halimu Husna; Tiara Romadanish
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 10 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Anemia pada ibu hamil sering terjadi karena kebutuhan oksigen fetus di dalam kandungan meningkat sehingga kadar hemoglobin yang dibutuhkan untuk mengikat darah pada ibu hamil harus meningkat. Pemberian tablet Fe adalah salah satu program pemerintah untuk mencegah anemia. Tujuan : Mengetahui pengaruh konsumsi tablet Fe terhadap tingkat anemia pada ibu hamil. Metode penelitian: Penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus deskriptif yang merupakan salah satu jenis strategi dalam penelitian kualitatif , dengan pendekatan case study research (studi kasus). Populasi :Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di Desa Purworejo, Wonogiri yang bersedia menjadi informan penelitian dengan jumlah 3 informan. Instrumen penelitian : Lembar observasi, Tablet Fe, Buku catatan/ alat tulis. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat Easy Touch GCHb, Alkohol swab,Stik Hb meter, Jarum lancet, Pitaukur,Timbangan badan. Uji analisa data : wawancara dan pengamatan. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 2 dari 3 informan mengalami peningkatan kadar hemoglobin dalam darahnya, serta 1 dari 3 informan mengalami anemia ringan setelah diberikan tindakan pemberian tablet Fe. 1 dari 3 informan mengalami penurunan kadar hemoglobin dalam darahnya akan tetapi masih dalam batas normal. Kesimpulan: kesimpulan penelitian ini bahwa pemberian tablet Fe dapat mempengaruhi ibu hamiltrimester III dalam pencegahan anemia. Pemberian tablet Fe dengan teh dan ketidakpatuhan minum tablet Fe terhadap angka kejadian anemia perlu diteliti lebih lanjut. Background: Anemia in pregnant women often occured because fetal oxygen need in the womb increased so that the hemoglobin level needed to bind blood in pregnant women must increase. Giving Fe tablets was one of the government programs to prevent anemia. Goals: Knowing the effect of consumption of Fe tablets on the level of anemia in pregnant women.Methods: This study used with a case study research approach. Population: The population used in this study were all third trimester pregnant women in Purworejo Village, Wonogiri who were willing to become research informants with a total of 3 informants. The instruments: Observation sheets, Fe tablets, notebooks/stationery. The tools used in this study were the Easy Touch GCHb Tool, Alcohol swab, Hb meter stick, lancet needle, measuring tape, body scale. Test data analysis: interviews andobservations. Results: The results of this study showed that 2 of 3 informants experienced an increase in hemoglobin levels in their blood, and 1 of 3 informants experienced mild anemia after being given the action of giving Fe tablets. 1 of 3 informants experienced a decrease in hemoglobin levels in their blood but they were still within normal limits. Conclusion: The conclusion of this study is that the administration of Fe tablets can affect the third trimester pregnant women in preventing anemia. The administration of Fe tablets with tea and nonadherence to taking Fe tablets on the incidence of anemia need to be investigated further.
HEALTH EDUCATION IN PREGNANT WOMEN WITH THE RISK OF CHRONIC ENERGY DEFICIENCY Putri Halimu Husna; Dewi Sekar Arum
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 9 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: According to the World Health Organization (WHO) Mother's death is still quite high, every day around the world about 808 women die from complications in pregnancy or childbirth. According to WHO, 40% of maternal deaths in developing countries are caused by CED and anemia during pregnancy. Chronic energy deficiency (CED) is a condition where the mother suffers from chronic food shortages (chronic) resulting in the occurrence of health problems in the mother. Pregnant women who have CED five times more risk to give birth to babies with low birth weight (LBW). To know pregnant women have CED or not, measurement were madeof mid-upper arm circumference (MUAC). urpose: The purpose of this study was to determine the nutritional status of pregnant women who experience the risk of KEK before and after providing health education in Tunggul Giriwono Village, Wonogiri in 2018. Method: This research used a qualitative research with case study research approach.. The population were 16 pregnant women in Tunggul Village, Giriwono Wonogiri Village. In this study researchers took 3 samples of pregnant women multigravida trimester II. Data collection by using interview, observation, measurement of MUAC to know pregnant women have CED risk. Results: The data obtained from measurement of MUAC before health education are informan 1 with MUAC of 22.5 cm, informan II is 23.5 cm and informan III is 22.0 cm. Measurement of MUAC 2 months after health education, the results obtained were MUAC informan I was 24.5 cm MUAC, informan II was 25 cm and MUAC informan III was 24 cm. Conclusion: The results of this study indicate an increase in the nutritional status of pregnant women who experience the risk of CED before and after the provision of health education. The CED prevention program for pregnant women should be carried out well, especially in providing additional food during pregnancy classes and routine MUAC examinations. Latar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) Kematian ibu masih cukup tinggi, setiap hari diseluruh dunia sekitar 808 perempuan meninggal akibat komplikasi dalam kehamilan atau persalinan. Menurut WHO, 40% kematian ibu dinegara berkembang disebabkan oleh KEK dan anemia selama kehamilan. Kurang energi kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. Ibu hamil yang mengalami KEK lima kali berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Untuk mengetahui ibu hamil mengalami KEK atau tidak dilakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil yang mengalami resiko KEK sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan di Dusun Tunggul Giriwono Wonogiri tahun 2018. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dengan jumlah populasi 16 ibu hamil di Dusun Tunggul, Desa Giriwono wonogiri. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 3 informan yaitu ibu hamil multigravida trimester II. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, pengukuran LILA menggunakan pita LILA. Hasil: Didapatkan data pengukuran LILA sebelum pendidikan kesehatan adalah informan 1 dengan LILA sebesar 22,5 cm, informan II 23,5 cm dan informan III 22,0 cm. Pengukuran LILA 2 bulan setelah pendidikan kesehatan didapatkan hasil adalah LILA informan I sebesar 24,5 cm, LILA informan II sebesar 25 cm dan LILA informan III sebesar 24 cm. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan status nutrisi ibu hamil yang mengalami resiko KEK sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Program pencegahan KEK pada ibu hamil sebaiknya dijalankan dengan baik terutama dalam pemberian makanan tambahan saat kelas ibu hamildan pemeriksaan LILA secara rutin.
PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP STATUS NUTRISI IBU HAMIL Putri Halimu Husna; Kristia Murni
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 8 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) Kematian ibu masih cukup tinggi, setiap hari diseluruh dunia sekitar 808 perempuan meninggal akibat komplikasi dalam kehamilan atau persalinan. Menurut WHO, 40% kematian ibu dinegara berkembang disebabkan oleh KEK dan anemia selama kehamilan. Kurang energi kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. Ibu hamil yang mengalami KEK lima kali berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Untuk mengetahui ibu hamil mengalami KEK atau tidak dilakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil yang mengalami resiko KEK sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan di Dusun Tunggul Giriwono Wonogiri tahun 2018. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dengan jumlah populasi 16 ibu hamil di Dusun Tunggul, Desa Giriwono wonogiri. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 3 informan yaitu ibu hamil multigravida trimester II. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, pengukuran LILA menggunakan pita LILA. Hasil: Didapatkan data pengukuran LILA sebelum pendidikan kesehatan adalah informan 1 dengan LILA sebesar 22,5 cm, informan II 23,5 cm dan informan III 22,0 cm. Pengukuran LILA 2 bulan setelah pendidikan kesehatan didapatkan hasil adalah LILA informan I sebesar 24,5 cm, LILA informan II sebesar 25 cm dan LILA informan III sebesar 24 cm. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan status nutrisi ibu hamil yang mengalami resiko KEK sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Program pencegahan KEK pada ibu hamil sebaiknya dijalankan dengan baik terutama dalam pemberian makanan tambahan saat kelas ibu hamil dan pemeriksaan LILA secara rutin. Background: According to the World Health Organization (WHO) Mother's death is still quite high, every day around the world about 808 women die from complications in pregnancy or childbirth. According to WHO, 40% of maternal deaths in developing countries are caused by CED and anemia during pregnancy. Chronic energy deficiency (CED) is a condition where the mother suffers from chronic food shortages (chronic) resulting in the occurrence of health problems in the mother. Pregnant women who have CED five times more risk to give birth to babies with low birth weight (LBW). To know pregnant women have CED or not, measurement were madeof mid-upper arm circumference (MUAC). Purpose: The purpose of this study was to determine the nutritional status of pregnant women who experience the risk of KEK before and after providing health education in Tunggul Giriwono Village, Wonogiri in 2018. Method: This research used a qualitative research with case study research approach.. Thepopulation were 16 pregnant women in Tunggul Village, Giriwono Wonogiri Village. In this study researchers took 3 samples of pregnant women multigravida trimester II. Data collection by using interview, observation, measurement of MUAC to know pregnant women have CED risk. Results: The data obtained from measurement of MUAC before health education are informan 1 with MUAC of 22.5 cm, informan II is 23.5 cm and informan III is 22.0 cm. Measurement of MUAC 2 months after health education, the results obtained were MUAC informan I was 24.5 cm MUAC, informan II was 25 cm and MUAC informan III was 24 cm. Conclusion: The results of this study indicate an increase in the nutritional status of pregnant women who experience the risk of CED before and after the provision of health education. The CED prevention program for pregnant women should be carried out well, especially in providing additional food during pregnancy classes and routine MUAC examinations.