Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Siswa Tentang Deteksi Dini dan Pencegahan Depresi di SMK Muhammadiyah Baturetno Susana Nurtanti; Sri Handayani
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i1.10007

Abstract

Data hasil penelitian di SMK Muhammadiyah Baruretno yang dilaksanakan pada bulan Desember 2018 tentang gambaran tingkat depresi, ansietas dan stres (DAAS) pada 289 siswi SMK Muhammadiyah menunjukkan hasil siswi dengan tingkat depresi ringan sebesar 14 (4,8%),sedang 15 (5,1%), berat 4 (3,1%), dan sangat berat 2 (0,6%). Siswi dengan tingkat ansietas ringan sebesar 95 (32,8%), sedang 13 (4,5%), berat 4 (1,4%), dan sangat berat 3 (1,3%). Siswi dengan tingkat stres ringan sebesar 112 (38,8%), sedang 17 (5,9%), berat 8 (2,7%), dan sangat berat 2 ( 0,6%). Dari data diatas menunjukkan jumlah total siswi yang mengalami depresi adalah 35 (12%), ansietas 115 (40%), dan stres 139 (48%). Kegiatan sekolah untuk mengatasi persoalan yang dialami oleh siswi adalah melalui guru BK ketika siswi mempunyai masalah sehingga sifatnya masih insidental. Dalam pelaksanaan kegiatan sekolah masih jarang melakukan kegiatan pendidikan kesehatan tentang persoalan yang dialami oleh siswa. Tingkat pengetahuan guru dan siswi tentang deteksi dini dan pencegahan depresi masih kurang sehingga sangat diperlukan kegiatan peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini dan pencegahan depresi pada remaja. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa transformasi ilmu tentang peningkatan pengetahuan deteksi dini dan mencegah depresi pada remaja. Hasil dari kegiatan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini dan pencegahan depresi menunjukkan 275 (95,1%) siswa mempunyai tingkat pengetahuan tinggi, 12 (4,1%) siswa mempunyai tingkat pengetahuan sedang, dan 2 (0.6%) siswa mempunyai tingkat pengetahuan rendah. Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah memberikan materi pelatihan yang melibatkan guru BK dan perwakilan orang tua tentang teknik-teknik untuk mencegah depresi pada remaja.
ANALISIS TINGKAT DIMENSI KONSEP DIRI TERHADAP KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS Susana Nurtanti; Sri Handayani; B Basuki
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 11 No. 1, Januari 2020
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.563 KB) | DOI: 10.34035/jk.v11i1.415

Abstract

Masalah HIV dan AIDS yang menjadi tantangan kesehatan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Peran serta ODHA secara fisik dan psikologis sangat diperlukan agar kondisi kesehatannya tidak semakin memburuk. Penelitian ini bertujuan menganalisa tingkat konsep diri terhadap kualitas hidup ODHA yang menjalani perawatan di klinik voluntary consulting and testing (VCT) Rumah Sakit Umum Daerah Soediran Mangoen Soemarso Wonogiri. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian diambil 30 orang, setara dengan 35 % dari penderita yang terdaftar dalam layanan selama periode pengumpulan data. Desain penelitian adalah deskriptif analisis kuantitatif dengan pendekatan cross – sectional. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang konsep diri dan WHOQOL-HIV BREF. Data yang diperoleh diolah dalam spreadsheet Excel dan diekspor ke SPSS versi 17.0 program. Hasil penelitian responden dengan konsep diri rendah yang mempunyai kualitas hidup tinggi adalah 5 orang (16,7%), rendah 12 orang (40,0%), responden dengan konsep diri tinggi mempunyai kualitas hidup tinggi adalah 9 orang (30,0 %), rendah 4 orang (13,3 %). Hasil chi square test menunjukkan p = 0,030 > 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kualitas hidup. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara diri fisik, diri keluarga, diri sosial dan kritik diri dengan kualitas hidup akan tetapi ada hubungan yang signifikan antara diri moral etik dan diri pribadi dengan kualitas hidup meskipun derajad hubungan masih rendah. Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kualitas hidup. Penelitian ini mempunyai kontribusi dalam peningkatan dimensi konsep diri yang mempengaruhi kualitas hidup melalui kegiatan pada Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) dalam bentuk penyuluhan kesehatan, peningkatan ketrampilan dan diskusi dalam FGD. HIV and AIDS being a health challenge in almost all over the world, including in Indonesia. The role of PLWHA in physical and psychological is very necessary. This study aims to analyze the level of self-concept of the quality of life of people with HIV / AIDS who undergo treatment at the voluntary consulting and testing (VCT) clinic of the Soediran Mangoen Soemarso Hospital Wonogiri. Sampling uses a purposive sampling technique The study sample was taken 30 people. The design of this research is descriptive quantitative analysis with cross-sectional approach. Data collection instruments used a questionnaire about self-concept and WHOQOL-HIV BREF. The data obtained was processed in an Excel spreadsheet and exported to SPSS version 17.0 of the program. The results of the research respondents with low self-concept who have a high quality of life are 5 people (16.7%), low 12 people (40.0%), respondents with high self-concept who have a high quality of life are 9 people (30.0% ), low 4 people (13.3%). Chi square test results showed p = 0.030> 0.05 which means there is a significant relationship between self-concept and quality of life. The conclusion of this study is that there is no significant relationship between physical self, family self, social self and self criticism with quality of life, there is a significant relationship between moral ethical self and personal self with quality of life although the degree of relationship is still low. There is a significant relationship between self concept with quality of life. The contribution of this research is to increase the dimensions of self-concept that affect the quality of life through activities in the Peer Support Group (KDS) in the form of health education, skills improvement and discussion in the FGD.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ditinjau dari Tingkat Ketrampilan dan Perilaku SADARI Putri Halimu Husna; Sri Handayani
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.644 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan penyakit pada perempuan dan dapatmengakibatkan kematian Kanker ini bisa dicegah dengan deteksidini melalui pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaanpayudara klinis. Keterlambatan dalam deteksi dini menjadimasalah yang sering timbul sehingga kebanyakan penderitamengetahui saat stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektifitas pendidikan kesehatan tentang SADARIterhadap tingkat ketrampilan dan perilaku SADARI padamahasiswi di Akademi Keperawatan Giri Satria HusadaWonogiri.Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment denganrancangan pretest posttest group design. Populasi dalam penelitianini adalah mahasiswi tingkat II Akademi Keperawatan Giri SatriaHusada Wonogiri sejumlah 40 mahasiswi. Pengambilan sampeldilakukan dengan total sampling. Data dalam penelitian ini diukurmenggunakan kuesioner dan lembar observasi yang telah diujivaliditas dan reliabilitasnya dan dianalisis menggunakan uji pairedt-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan tingkat ketrampilan dan perilaku sebelum dan sesudahdiberikan pendidikan kesehatan dengan p value = 0,000.Penelitianini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang secara statistiksignifikan pendidikan kesehatan tentang SADARI dengan tingkatketrampilan dan perilaku SADARI mahasiswi.
TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN DAN LAYANAN AKADEMIK DI AKPER GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI Sri Handayani
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 9 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan layanan akademik. Penelitian dilaksanakan pada akhir semester ganjil di Akper Giri Satria Husada Wonogiri pada tahun 2019. Responden sebanyak 117 orang. Data kepuasan mahasiswa dikumpulkan dengan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap rencana proses pembelajaran sebesar 4.25 dengan kategori puas, rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran sebesar 4.17 dengan kategori puas, rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen dalam kegiatan praktikum sebesar 4.18 dengan kategori puas, rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap suasana akademik sebesar 4.19 dengan kategori puas, rata – rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan sebesar 4.16 dengan kategori puas, rata – rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan keuanganakademik sebesar 4.10 dengan kategori puas dan rata – rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap sarana dan prasarana sebesar 4.12 dengan kategori puas.
GAMBARAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURETNO Sri Handayani
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 8 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The nutritional status of adolescents which is determined by their diet will greatly determine whether they can achieve optimal physical growth according to their genetic potential. This research is an analytical survey that aims to see an overview of the nutritional status of young women. This research was conducted in December 2018 in the working area of the Baturetno Health Center. The population of this study were all young women in the working area of Baturetno Health Center. The sample of thisstudy was 700 young women who met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that the nutritional status of underweight was 266 or 38%, respondents with normal nutritional status were 335 or 47.9%, respondents with fat nutritional status were 46 or 6.6% and respondents with obesity nutritional status were 53 or 7.6%. .Based on the results of the study, it was found that most of the nutritional status of young women in the working area of Baturetno Health Center was normal nutritionalstatus. Status gizi remaja yang dicermikan oleh pola makannya akan sangat menentukan apakah mereka bisa mencapai pertumbuhan fisik yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Rancangan penelitian ini adalah survey analitik yang bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi pada remaja putri.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 di wilayah kerja Puskesmas Baturetno. Populasi penelitian ini adalah semua remaja putri yang berada di wilayah kerja Puskesmas Baturetno. Sampel penelitian ini adalah remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 700 responden. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan status gizi kurus sebanyak 266 atau 38%, responden dengan status gizi normal sebanyak 335 atau 47.9%, responden dengan status gizi gemuk sejumlah 46 atau 6.6% dan responden dengan status gizi obesitas sebanyak 53 atau 7.6%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa sebagian besar status gizi pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Baturetno adalah status gizi normal.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK PEMBERIAN ASI PADA IBU YANG BEKERJA DITINJAU DARI TINGKAT PENGETAHUAN IBU: HEALTH EDUCATION ABOUT BREASTFEEDING TECHNIQUES IN WORKING MOTHERS BASED ON MOTHER’S KNOWLEDGE LEVEL Sri Handayani; Fransiska Rosa Marsheila
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 11 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Masa cuti hamil selama 3 bulan ibu yang bekerja akan cenderung meninggalkan bayi kepada keluarganya dan ibu yang bekerja hanya menghabiskan waktu di tempat kerja sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk menyusui bayinya saat jam istirahat ditambah jika ada jam lembur kerja dan ibu tidak sempat untuk mempelajari tentang teknik pemberian ASI. Hal ini menyebabkan terputusnya pemberian ASI secara eksklusif pada bayi dan memilih untuk mengganti dengan susu formula.Berhentinya pemberian ASI eksklusif akan berdampak pada nutrisi bayi yang tidak terpenuhi sehingga daya tahan tubuh bayi akan rentan terkena infeksi penyakit. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan tentang teknik pemberian ASI terhadap ibu yang bekerja sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan di Dusun Tunggul Giriwono Wonogiri tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dengan jumlah populasi 10 ibu menyusui yang bekerja di Dusun Tunggul, Desa Giriwono wonogiri. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 5 informan yaitu ibu menyususi yang bekerja dan berusia 20-30 tahun. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner. Hasil: Didapatkan data tingkat pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan adalah informan 1 dengan skor 45, informan 2 skor 50, informan 3 skor 55, informan 4 skor 50, informan 5 skor 55. Tingkat pengetahuan informan setelah pendidikan kesehatan didapatkan hasil adalah informan 1 skor 95, informan 2 skor 90, informan 3 skor 95, informan 4 skor 100, dan informan 5 skor 90. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang cara pengambilan dan penyimpanan ASI bagi ibu menyusui yang bekerja sebaiknya perlu ditingkatkan dan menghimbau kepada seluruh tempat kerja untuk memberikan waktu kepada ibu menyusui untuk mengambil ASInya saat bekerja. Background: Maternity leave period of 3 months for working mothers would tend to leave the baby to their families and working mothers only spend time at work so they didn't have much time to breastfeed their babies during break hours eventhough if there was overtime hours at work and mothers didn't have time to learn about breastfeeding technique. This caused the interruption of exclusive breastfeeding for babies and chooses to replace them with formula milk. Cessation of exclusive breastfeeding would have an impact on infant nutrition that was not fulfilled so that the baby's immune system woould be susceptible to infectious diseases. Purpose: The purpose of this study was to determine knowledge about breastfeeding techniques for working mothers before and after the provision of health education in the Hamlet of Tunggul Giriwono Wonogiri in 2022. Method: This study design used a qualitative research with a case study research approach (case study). The population of this study was 10 breastfeeding mothers who work in Tunggul Hamlet, Giriwono Wonogiri Village. In this study, researchers took 5 informants, namely breastfeeding mothers who are working and aged 20-30 years. Collecting data using interviews, observation, measuring the level of knowledge using a questionnaire. Results: The data obtained from the level of knowledge before health education was informant 1 with a score of 45, informant 2 scored 50, informant 3 scored 55, informant 4 scored 50, informant 5 scored 55. The level of knowledge of informants after health education obtained the results were informant 1 score 95, informant 2 score 90, informant 3 scores 95, informant 4 scores 100, and informant 5 scores 90. Conclusion: The results of this study indicate that there is an increase in the level of knowledge before and after being given health education. Health education on how to collect and store breast milk for working breastfeeding mothers should be improved and urge all workplaces to give breastfeeding mothers time to collect their milk while working.