Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Organisasi Kemahasiswaan Dalam Pembentukan Karakter Mahasiswa Susanti S
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 2 (2020): September
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35964/al-munawwarah.v12i2.4107

Abstract

Abstrak : Sebuah perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam pengembangan sumber daya manusia melalui penyelenggaraan Tridharma Pendidikan Tinggi, yaitu pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain peran tersebut, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab dalam membekali peserta didik dengan nilai-nilai sesuai kebutuhan dunia kerja dan industri. Untuk dapat bekerja sesuai kebutuhan dunia kerja, harus memiliki kemampuan. Karena, dalam menjalankan profesinya selain menggunakan alat-alat teknologi juga melakukan interaksi sosial dengan sesama rekan kerja, atasan, dan mitra secara profesional. Untuk melatih mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan intra personal dan interpersonal, selain diperoleh di ruang kuliah, juga melalui aktifitas organisasi kemahasiswaan (ormawa) yang ada di kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan Unit Kegiatan Mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran ormawa dalam membentuk nilai-nilai karakter, dengan menganalisis indikator karakter dari pelaksanaan program kerja organisasi mahasiswa yang dilaksanakan. Di antara temuannya adalah tumbuhnya kemandirian, kreatifitas, tanggung jawab, kejujuran, akuntabilitas anggaran, dan manajemen waktu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus. Data diperoleh melalui tehnik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi mahasiswa memiliki peran dalam membentuk nilai-nilai karakter melalui aktifitas mahasiswa secara mandiri. Selain itu, peran organisasi kemahasiswaan di kampus sangat penting dalam pembentukan karakter mahasiswa. Dimana mahasiswa dapat memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam berorganisasi, serta pembentukan karakter yang nantinya bisa menjadi ciri khas dari mahasiswa tersebut.
Pengaruh Kemampuan Mengapresiasi Puisi Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Religius Siswa Kelas Xi Sma Swasta Uisu Medan Susanti S
Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran: JPPP Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jppp.v1i3.5404

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan mengapresiasi puisi dan keterampilan menulis puisi religius, serta pengaruh kemampuan mengapresiasi puisi terhadap keterampilan menulis puisi religius oleh siswa kelas XI SMA Swasta UISU Medan. Data diperoleh dari 40 orang siswa kelas XI, dengan instrumen tes kemampuan mengapresiasi puisi berbentuk objektif sebanyak 20 soal, dan tes keterampilan menulis puisi religius berbentuk karangan. Hipotesis diuji menggunakan rumus korelasi r Product Moment dari Pearson. Melalui metode deskriptif teknik analisis korelasional, diperoleh temuan penelitian bahwa, nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi adalah 69,13 kriteria C (sedang/cukup). Nilai rata-rata keterampilan menulis puisi religius dikategorikan B (baik) dengan nilai rata-rata 71,38. Hubungan kemampuan mengapresiasi puisi dengan keterampilan menulis puisi religius adalah positif dan signifikan dengan koefisien korelasi 0,666. Artinya, semakin tinggi kemampuan mengapresiasi puisi siswa, maka semakin tinggi kemampuan siswa membuat kalimat. Besar pengaruh yang diberikan kemampuan mengapresiasi puisi terhadap keterampilan menulis puisi religius adalah 44,36%, sisanya 55,64% pengaruh dari variabel lain. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi siswa pada kriteria C (sedang/cukup). Nilai rata-rata keterampilan menulis puisi religius siswa pada kategorikan B (baik) Hubungan kemampuan mengapresiasi puisi dengan keterampilan menulis puisi religius adalah positif dan signifikan
Peran Mahasiswa dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Lingkungan Kampus Susanti S; Dewi Jayanti
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 15 No. 1 (2023): Maret
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35964/al-munawwarah.v15i1.5318

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang masyarakatnya memiliki beraneka ragam budaya meliputi perbedaan budaya, agama, ras, bahasa, suku, tradisi, dan lain-lain. Sehingga menyikapi hal ini diperlukan toleransi dalam memahami semua perbedaan yang ada. Oleh karena itu, moderasi beragama sangat tepat digunakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama pada kalangan mahasiswa. Moderasi beragama merupakan jalan tengah dalam menghadapi perbedaan baik kelompok ekstrim maupun fundamental. Peran mahasiswa dengan keilmuan yang dimiliki, diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai toleransi serta sebagai pelopor untuk mengedukasi masyarakat terkait moderasi beragama. Mahasiswa sangat diperlukan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan moderasi beragama masyarakat guna mewujudkan kerukunan dan kedamaian. Untuk mewujudkan moderasi beragama dapat dilakukan dengan saling merangkul dan mengedepankan nilai-nilai toleransi antar umat beragama. Moderasi beragama merupakan kunci terpeliharanya toleransi dan kerukunan, baik tingkat lokal, nasional maupun global. Menolak ekstremisme dan liberalisme dalam beragama adalah kunci keseimbangan, demi terpeliharanya peradaban dan terciptanya perdamaian. Dengan cara inilah masing-masing umat beragama dapat saling menghormati, menerima perbedaan, serta hidup bersama dalam damai dan harmoni. Penelitian ini dilakukan karena penyebaran paham-paham ekstrem, liberal, serta intoleran tidak hanya mengarah pada masyarakat umum saja, melainkan kalangan pelajar serta mahasiswa juga menjadi sasaran empuk dalam penyebarannya. Dikarenakan mahasiswa yang berusia relatif muda yang masih dalam tahap mencari jati diri, dan rendahnya pengetahuan keagamaan mahasiswa sehingga mudah terpengaruh terhadap paham-paham tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil analisis peneliti maka diperoleh kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan dalam membentuk sikap moderasi beragama mahasiswa di kampus yakni dengan cara memberikan pendalaman pengetahuan agama, selektif terhadap tenaga pengajar, dan akomodatif terhadap budaya lokal. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara serta observasi peneliti terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan.