Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Motivasi Primipara dalam Pemberian ASI Eksklusif Tetik Nurhayati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v12i4.1379

Abstract

Currently there are still many mothers who have not exclusive breastfeeding their babies from 0 to 6 months of age, this is due to several problems. Some of the obstacles in exclusive breastfeeding are that mothers lack confidence to be able to breastfeed properly so that they can meet all the nutritional needs of their babies and lack of motivation, especially for mothers who have had children for the first time. Descriptive research design. The number of respondents was 15 people who were selected by consecutive sampling. The research location was the Integrated Service Post Jimbe, Plalangan, Singosaren, Setono, Mrican, and Krajan 2. The instrument used was a motivational questionnaire to provide exclusive breastfeeding made by the researcher. Based on the research results, all 15 respondents have moderate motivation. The factor that most influences primipara motivation in exclusive breastfeeding is age.The results of this study are recommendations for future researchers to conduct research on counseling for mothers in providing exclusive breastfeedingKeywords: exclusive breastfeeding; motivation; primiparaABSTRAKSaat ini masih banyak ibu-ibu yang belum memberikan ASI eksklusif pada bayinya dari usia 0 hingga 6 bulan, hal ini disebabkan beberapa permasalahan. Beberapa kendala dalam pemberian ASI Eksklusif adalah kurangnya rasa percaya diri ibu untuk dapat menyusui dengan baik sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan gizi bayinya serta kurangnya motivasi terutama bagi ibu yang baru pertama kali memiliki anak. Desain penelitian deskriptif. Jumlah responden sebanyak 15 orang yang dipilih secara consecutive sampling. Lokasi penelitian adalah Pos Pelayanan Terpadu Jimbe, Plalangan, Singosaren, Setono, Mrican, dan Krajan 2. Instrumen yang digunakan adalah angket motivasi dalam memberikan ASI Eksklusif yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 15 responden memiliki motivasi sedang. Faktor yang paling mempengaruhi motivasi primipara dalam pemberian ASI Eksklusif adalah usia. Hasil penelitian ini menjadi rekomendasi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang penyuluhan bagi ibu dalam memberikan ASI eksklusifKata kunci: ASI eksklusif; motivasi; primipara
PELATIHAN PIJAT OKSITOSIN DAN BREAST CARE PADA KADER KESEHATAN DI DUSUN AWISARI Tetik Nurhayati; Dewi Aryanti
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.647

Abstract

Kader kesehatan merupakan pihak penting sebagai penggerak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan terutama pada ibu dan anak. Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara di wilayah Puskesmas Cikoneng kepada kader yaitu hampir 90% ibu tidak mengetahui bagaimana cara melakukan breast care dan pijat oksitosin. Hasil wawancara pada kader, dibutuhkan informasi cara melakukan breast care dan menambah pengetahuan keterampilan pijat oksitosin karena belum pernah diadakan pelatihan kepada kader tentang breast care dan pijat oksitosin. Seperti diketahui bahwa breast care maupun pijat oksitosin memiliki manfaat yang banyak untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI Ekslusif dan akan berdampak pada pencegahan kejadian stunting. Tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang pijat oksitosin dan breast care sehingga mereka bisa melanjutkan hal tersebut ke ibu dan masyarakat agar mampu melakukan secara mandiri. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat secara langsung melatih kader melalui 3 metode yaitu ceramah tanya jawab, demonstrasi dan redemonstrasi. Evaluasi dilakukan dari instrumen pre-post test dan daftar tilik. Kesimpulan didapatkan meningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang pijat oksitosin dan breast care.