Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS NEED & DEMAND KESEHATAN GIGI DAN MULUT WARGA PERUMAHAN X DAN SEKITARNYA widya hastuti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 2 (2017): April 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.695 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Kesehatan gigi merupakan bagian kesehatan secara keseluruhan. Perumahan x, y dan z yang terletak di area yang sama di Kecamatan x, Kabupaten Sidoarjo belum terdapat tempat praktek dokter gigi, dan lokasi puskesmas terdekat sekitar 2 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan gambaran need & demand kesehatan gigi dan mulut warga perumahan x dan sekitarnya. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada minggu ke II s/d III April 2015, di perumahan x dan sekitarnya. Populasi penelitian ini adalah warga perumahan x dan sekitarnya. Sampel penelitian ini adalah warga terpilih perumahan x dan sekitarnya dengan metode accidental sampling dan berjumlah 53 orang responden. Instrumen penelitian ini adalah kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan warga memiliki karakteristik berjenis kelamin mayoritas pria (53%), usia terbanyak pada kisaran 26 – 45 tahun (64%), memiliki pendidikan dasar (51%), dan mayoritas tidak memiliki asuransi kesehatan (74%). Need warga terhadap kesehatan gigi dan mulut meliputi: menginginkan berobat gigi ke puskesmas (49%) dan praktek dokter gigi mandiri (45%) dengan alasan terbesar yaitu tarif yang sesuai dengan fasilitas (43%), berobat gigi dengan sistem pendaftaran langsung di tempat (89%) dan menginginkan jam buka pelayanan pada malam (43% dan pagi hari (30%). Demand warga meliputi: pernah melakukan perawatan perawatan gigi dan mulut sebesar 77% dan melakukannya di puskesmas (51%) dan praktek dokter gigi mandiri (28%), dengan alasan tarif yang sesuai dengan fasilitas (43%). Waktu perawatan dilakukan pada pagi (28%) dan malam hari (26%) dengan jenis perawatan gigi dan mulut yang paling banyak adalah pencabutan gigi (43%) dan skaling (30%) dengan menggunakan sumber biaya sendiri (79%). Kesimpulan penelitian ini terdapat kesesuaian antara need & demand warga terhadap kesehatan gigi dan mulut yaitu memilih periksa ke puskesmas dan dokter gigi praktek dengan alasan tarif terjangkau, jam buka pelayanan di pagi dan malam hari dengan sistem pembayaran secara tunai/biaya sendiri. Jenis pelayanan yang paling banyak dilakukan adalah pencabutan gigi dan skaling, sistem pendaftaran yang diinginkan adalah pendaftaran langsung di tempat. Pendirian tempat praktik dokter gigi mandiri disarankan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan warga. Kata kunci : need, demand, kesehatan gigi & mulut
Pengaruh Proyek P5 Berbasis PBL terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Penulisan Argumentasi Siswa SMP Widya Hastuti; Indah Ramadani, Tri Suci; Ichsan Fauzi Rachman
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i5.4612

Abstract

Artikel ini membahas efektivitas proyek profil siswa Pancasila (P5) berdasarkan problem based learning (PBL) dan pembelajaran berbasis masalah (PBM) tentang penulisan buku teks untuk siswa sekolah menengah. Studi literatur menemukan bahwa penggunaan metode PBL dalam konteks proyek P5 memiliki efek positif pada peningkatan pemikiran kritis siswa, terutama dalam aspek diskusi analitik, refleksif, dan sistematis. PBL dapat secara aktif belajar belajar melalui penelitian dengan masalah nyata yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, mengikuti tujuan P5, yang menekankan pengembangan karakter berdasarkan nilai -nilai Pancasila. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi PBL ke dalam implementasi proyek P5 tidak hanya memperkuat dimensi karakter profil Pancasila seperti pemikiran kritis, kreatif dan mandiri, tetapi juga menjadi strategi pembelajaran yang efektif untuk persiapan siswa untuk tugas abad ke -21. Oleh karena itu, pendekatan ini mendukung implementasi kurikulum Merdeka atau bisa disebut dengan kurikulum independen yang berfokus pada pembelajaran yang bermakna dan peningkatan karakter