Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KIVP-1 Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Susu Mastitis Subklinis di Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Reni Indrawati; Widya Ayu Prasdini
Hemera Zoa Proceedings of the 20th FAVA & the 15th KIVNAS PDHI 2018
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.664 KB)

Abstract

Mastitis subklinis merupakan penyakit yang berpengaruh besar dalam peternakan sapi perah, diantaranya adalah terjadinya penurunan produksi dan kualitas susu. Ada dua jenis mastitis yaitu, mastitis kontagiosa dan mastitis karena faktor lingkungan. Mastitis kontagiosa terjadi karena penularan dari sapi ke sapi. Penyakit ini sering berbentuk mastitis subklinis, sebagian besar bakteri peyebab mastitis kontagiosa adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae [3]. Sedangkan mastitis karena faktor lingkungan terjadi karena penularan dari lingkungan ke sapi. Angka kejadian mastitis meningkat seiring dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Sebagian besar bakteri penyebab mastitis jenis ini adalah bakteri coliform, Streptococcal sp. dan Psedomonas sp. [3]. Pada mastitis subklinis sering tidak terdeteksi oleh peternak karena tidak terlihat perubahan pada susu maupun ambing. Untuk mendeteksi penyakit mastitis subklinis ini dapat menggunakan California Mastitis Test (CMT). Deteksi dini terhadap mastitis subklinis dan bakteri penyebabnya akan mempermudah dalam penanganan penyakit ini.
Profil Leukosit pada Kelinci New Zealand White Pasca Bedah Anterior Cruciate Lgament (ACL) Reni Indrawati
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 2 No. 1 (2018): Juli 2018 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui profil/gambaran leukosit (total leukosit,lymfosit dan granulosit) pada kelinci New Zealand White (NZW) pasca dilakukan bedah AnteriorCruciate Ligament (ACL). Tiga ekor kelinci NZW betina berumur 3 bulan dilakukan pembedahan,kemudian dilakukan pemotongan ACL pada kaki kirinya. Pada hari pertama dan ke tiga pascapembedahan ACL, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlah sel leukosit, lymfositdan granulosit. Darah diambil melalui vena auricularis sebanyak 3 ml, kemudian diperiksamenggunakan alat Rayto Hematologhy Analyzer. Hasil pemeriksaan darah kemudian ditabulasikandalam Microsoft Excel 2010, kemudian dianalisa secara deskriptif. Dari hasil pemeriksaan darahmenunjukkan jumlah leukosit, granulosit dan limfosit pada kelinci nomor 1 dan 2 pada hari ke tigapasca pembedahan ACL cenderung menurun meskipun masih dalam batas normal. Sedangkanpada kelinci nomor 3, jumlah leukosit meningkat tajam di luar batas normal pada hari ke tiga pascapembedahan, jumlah limfosit dan granulosit juga cenderung meningkat akan tetapi masih dalambatas normal.
Profil Leukosit pada Kelinci New Zealand White Pasca Bedah Anterior Cruciate Ligament (ACL) Reni Indrawati; Widya Ayu
Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa Vol. 1 No. 2 (2017): Desember 2017 (AgroSainTa)
Publisher : Bidang Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Tujuandarikajianiniadalahuntukmengetahuiprofil/gambaran leukosit (totalleukosit, lymfosit dan granulosit) pada kelinci New Zealand White (NZW)pasca dilakukan bedah Anterior Cruciate Ligament (ACL). Tiga ekor kelinciNZWbetina berumur 3 bulan dilakukan pembedahan, kemudian dilakukanpemotongan ACL pada kaki kirinya. Pada hari pertama dan ke tiga pascapembedahan ACL, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlahsel leukosit, lymfosit dan granulosit. Darah diambil melalui vena auricularissebanyak 3 ml, kemudian diperiksa menggunakan alat Rayto Hematologhy Analyzer.Hasil pemeriksaan darah kemudian ditabulasikan dalamMicrosoftExcel 2010, kemudian dianalisa secara deskriptif. Dari hasil pemeriksaandarah menunjukkan jumlah leukosit, granulosit dan limfosit pada kelincinomor 1 dan 2 pada hari ke tiga pasca pembedahanACLcenderungmenurunmeskipun masih dalam batas normal. Sedangkan pada kelinci nomor 3,jumlah leukositmeningkat tajamdi luar batas normal pada hari ke tiga pascapembedahan, jumlah limfosit dan granulosit juga cenderungmeningkat akantetapimasihdalambatasnormal.   Tujuandarikajianiniadalahuntukmengetahuiprofil/gambaran leukosit (totalleukosit, lymfosit dan granulosit) pada kelinci New Zealand White (NZW)pasca dilakukan bedah Anterior Cruciate Ligament (ACL). Tiga ekor kelinciNZWbetina berumur 3 bulan dilakukan pembedahan, kemudian dilakukanpemotongan ACL pada kaki kirinya. Pada hari pertama dan ke tiga pascapembedahan ACL, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlahsel leukosit, lymfosit dan granulosit. Darah diambil melalui vena auricularissebanyak 3 ml, kemudian diperiksa menggunakan alat Rayto Hematologhy Analyzer.Hasil pemeriksaan darah kemudian ditabulasikan dalamMicrosoftExcel 2010, kemudian dianalisa secara deskriptif. Dari hasil pemeriksaandarah menunjukkan jumlah leukosit, granulosit dan limfosit pada kelincinomor 1 dan 2 pada hari ke tiga pasca pembedahanACLcenderungmenurunmeskipun masih dalam batas normal. Sedangkan pada kelinci nomor 3,jumlah leukositmeningkat tajamdi luar batas normal pada hari ke tiga pascapembedahan, jumlah limfosit dan granulosit juga cenderungmeningkat akantetapimasihdalambatasnormal.