Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mewujudkan Desa Anti Politik Uang pada Pemilu 2019 di Desa Temon Kulon Kabupaten Kulon Progo Muhammad Eko Atmojo; Vindhi Putri Pratiwi
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.955 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v5i1.10829

Abstract

Politik uang merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi pada saat pelaksanaan pemilihan umum, pemilihan kepala daerah maupun pemilihan kepala desa. Praktik politik uang sudah banyak terjadi dikalangan masyarakat Indonesia hal ini dikarenakan minimnya pendidikan politik terhadap masyarakat. Dimana jika dilihat praktik politik uang ini mempunyai konsekuensi dampak yang sangat panjang dan serius.  Maka dampak dari praktik politik uang adalah biaya politik mahal, masyarakat bukan menjadi prioritas serta akan menimbulkan korupsi diberbagai sector. Oleh karena itu beberapa desa di Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan perlawanan politik uang melalui gerakan Desa Anti Politik Uang (DAPU). Salah satunya di Desa Temon Kulon Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo. Adapun kegaitan yang dilakukan selama pengabdian adalah sosialisasi tata bahaya politik uang dan penggunaan surat suara, selain itu juga dilakukan pembuatan spanduk dan pojok aduan sebagai symbol perlawanan politik uang
Peningkatan Kompetensi Guru TK ABA di Kapanewon Pajangan, Bantul Muhammad Eko Atmojo; Ridho Al-Hamdi; Vindhi Putri Pratiwi
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.10125

Abstract

The Covid-19 pandemic that has been going on since 2020 until now has brought many changes to several aspects. One of them is in the aspect of education, where school education is required to continue, and students can capture learning well. So, this requires good coordination between teachers, students, and parents to create learning success. During the Covid-19 pandemic, learning is carried out online and offline. However, online learning at the kindergarten level, teachers still have problems where online learning is still required to have professional competence. This is to keep creating interesting, innovative learning, able to create creativity that can be easily understood by kindergarten students. Therefore, to improve the competence of teachers, it is necessary to upgrade the skills possessed by kindergartens. The method used in this service is through the provision of training to teachers at the ABA TK Kapanewon Pajangan. This will later be used to improve competence in the field of Information Technology so that teachers can carry out online learning better and upgrade the skills of kindergarten teachers
Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19: Branding UMKM melalui Media Sosial di Desa Hargorejo Muhammad Eko Atmojo; Vindhi Putri Pratiwi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5676

Abstract

Desa Hargorejo merupakan desa yang mempunyai banyak potensi, dari mulai potensi, pertanian, pariwisata sampai dengan potensi UMKM, dimana produk unggulan Desa Hargorejo yaitu wingko, jamu dan tahu. Mengingat sejak adanya pandemic covid- 19 ini banyak sekali UMKM yang berhenti untuk sementara waktu. Sehingga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menumbuhkan etos kerja masyarakat di sektor UMKM maka perlu inovasi dalam penggunaan teknologi informasi. Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan dari adanya pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan kembali daya saing UMKM di Desa Hargorejo melalui berbagai program diantaranya adalah sosialisasi kepada pelaku UMKM mengenai pentingnya branding dan pemasaran menggunakan teknologi informasi, pelatihan pembuatan akun media sosial bagi pelaku UMKM, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk melalui media sosial. Metode atau konsep kegiatan yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah dengan beberapa langkah, yaitu: Pertama, melakukan survei mengenai sector UMKM yang membutuhkan pelatihan pemasaran melalui media sosial. Kedua, melakukan sosialisasi kepada pelaku sektor UMKM. Ketiga, melakukan pelatihan pembuatan akun media sosial, Keempat, pelatihan pemasaran produk ke media sosial. Adapun pelaksanaan pengabdian masyarakat di lakukan dalam kurun waktu 3 bulan dari mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret. Berdasarkan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pengabdian diikuti oleh pelaku UMKM secara antusias dan serius. Hal ini tentu dapat ditunjukkan dengan terbentuknya media sosial dan berjalannya promosi produk UMKM melalui media sosial yang dilakukan oleh para pelaku UMKM sendiri. Selain itu juga pelaku UMKM saat ini juga sudah mempunyai branding dan logo yang sangat menarik untuk membantu penjualan produk UMKM secara luas. Hargorejo Village is a village that has many potentials, ranging from potential agriculture and tourism to the potential of MSMEs, where the superior products of Hargorejo Village are wingko, herbs and tofu. Considering that since the Covid-19 pandemic, many MSMEs have stopped temporarily. So that to increase economic growth and foster the work ethic of the community in the MSME sector, it is necessary to innovate in the use of information technology. Based on the existing problems, this service aims to increase the competitiveness of MSMEs in Hargorejo Village through various programs, including socialization to MSME actors regarding the importance of branding and marketing using information technology, training on creating social media accounts for MSME actors, packaging and marketing training. Product marketing through social media. The method or concept of activities will be used in solving problems with several steps: First, conducting a survey on the MSME sector that requires marketing training through social media. Second, to socialize with the perpetrators of the MSME sector. Third, conducting training on creating social media accounts; Fourth, training on product marketing to social media. The implementation of community service is carried out within a period of 3 months, from January to March. Based on the community service that has been carried out, it can be concluded that the implementation of the service is followed by MSME actors enthusiastically and seriously. This can certainly be shown by the formation of social media and the ongoing promotion of MSME products through social media carried out by MSME actors. In addition, MSME actors now also have very attractive branding and logos to help sell MSME products widely. 
The #dirumahaja as a People Movement on Twitter Zuly Qodir; Vindhi Putri Pratiwi; Mega Hidayati; Hasse Jubba
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol. 19 No. 2 (2022)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jik.v19i2, Desember.4009

Abstract

The central and local governments must continue synergizing to reduce the spread of Covid-19. Policies that the Indonesian government implemented are social distancing and self-quarantine. The #dirumahaja movement emerged on various social media platforms, including Twitter. This paper analyzes the use of Twiter as a platform for #dirumahaja movement, to understands people’s attitude in dealing with Covid-19. The findings show that becomes a public space. Through hashtags on Twitter, the public communicate and support government policies related to social distancing and self-quarantine.
Penguatan Branding dan Kelembagaan Desa Wisata di Kalurahan Hargorejo Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo Muhammad Eko Atmojo; Vindhi Putri Pratiwi; Nita Aribah Hanif
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7925

Abstract

Desa Hargorejo salah satu desa yang memiliki potensi wisata budaya maupun alam. Adapun wisata budaya salah satunya adalah tradisi jemparingan atau biasa disebut dengan Panahan. Berdasarkan potensi budaya dan kearifan local yang dimiliki, Desa Hargorejo memiliki peluang besar untuk dapat menarik wisatawan dari luar terutama dalam hal memperkenalkan wisata budaya maupun alamnya. Akan tetapi, potensi tersebut belum masih memiliki permasalahan diantaranya adalah pengelolaan (kelembagaan) dan pemasaran atau branding pariwisata. Dari permasalahan tersebut, maka dilakukan adanya pelatihan kaitannya dengan penguatan kelembagaan dan juga branding serta promosi wisata. Dalam pelatihan ini, dilakukan sosialisasi dan juga pendampingan khusus bagi para pengelola desa wisata Hargorejo. Adapun waktu pelaksanaan dilakukan di bulan Desember 2022 dengan diikuti oleh pengelola pariwisata di Desa Hargorejo sebanyak 15 orang. Dari hasil pelatihan, telah dihasilkan logo sebagai branding desa wisata Hargorejo dan juga telah terciptanya platform promosi wisata melalui media sosial Instagram. Dengan begitu, maka pengelola desa wisata Hargorejo ke depannya mampu meningkatkan promosi wisata khususnya dalam wisata berbasis budaya dengan mengenalkan jemparingan kepada publik.Hargorejo Village is one of the villages that has cultural and natural tourism potential. As for cultural tourism, one of them is the jemparingan tradition or commonly referred to as Archery. Based on its cultural potential and local wisdom, Hargorejo Village has a great opportunity to attract tourists from outside, especially in terms of introducing cultural and natural tourism. However, this potential does not still have problems, including management (institutional) and tourism marketing or branding. From these problems, training is carried out concerning institutional strengthening, branding, and tourism promotion. In this training, socialization and special assistance were carried out for the managers of the Hargorejo tourist village. The implementation was completed in December 2022, followed by 15 tourism managers in Hargorejo Village. From the training results, a logo has been produced as branding for the Hargorejo tourist village and has also created a tourism promotion platform through Instagram social media. That way, the manager of the Hargorejo tourism village will be able to increase tourism promotion, especially in culturally based tourism, by introducing jemparingan to the public.