Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDY TEORI MUTUALISME PAUL F. KNITTER DALAM HUBUNGAN ANTARUMAT BERAGAMA DI INDONESIA waluyo waluyo; Sahal Abidin
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v2i2.333

Abstract

Agama merupakan peratuan yang dibuat oleh Tuhan, melalui perantara-Nya disampaikan kepada setiap manusia. Dalam perjalannannya agama menjadi way of live pada setiap pemeluknya. Selain itu agama menjadi pegangan yang tidak dapat diganggu gugat oleh orang lain. Kenyakinan dalam kebenaran agamanya semakin mengakar dan menyebabkan truth claim. Klaim kebenaaran dan penolakan kebenaran yang lain adalah implementasinya. Adanya klaim kebenaran dan berusaha menyelamatkan yang lain dari kesesatan merupakan misioner. Fenomenologi menjawab konflik antaragama didasari atas ketikadilan kesejahteraan dan kesenjangan sosial serta keinginan kesataraan politik. Husserl melalui fenomenologinya memberikan pengertian bahwa ada kebenaran dibalik sesuatu yang tampak. Fenomenologi menangkap bahwa konflik antaragama tidak sepenuhnya disebabkan perbedaan agama. Selain klaim kebenaran dan keselamatan ketidakadilan di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya merupakan sumber dari konflik. Konflik yang terjadi semakin besar karena adanya klaim yang menyundut konflik antaragama, sehingga setiap pemeluk agama akan merasa terusik. Mutualisme memberikan teori hubungan antaragama yang dialog mutual. Teori ini atas dasar pandangan orang Kristen melahat agama di luar gereja. Berdasar kesamaan yang ada pada setiap agama mutualisme memproyeksikan hubungan yang saling memnguntungkan. Latar belakang konflik ialah adanya ketidakadilan pada bidang politik, ekonomi dan budaya, maka tawaran Knitter yang dapat diterapkan di Indonesia adalah pola hubungan yang mutual.
Peran dan Kontribusi Majelis Ta’lim terhadap Peningkatan Religiusitas Masyarakat di Perumahan Jiwan 002/006, Ngemplak, Kartasura Sudigdo; Sahal Abidin
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2019): Academia Vol 1 No 2 Februari 2019
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.325 KB) | DOI: 10.54622/academia.v1i2.24

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan kontribusi majelis ta’lim terhadap peningkatan religiusitas masyarakat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha-usaha peningkatan religiusitas masyarakat, yaitu dengan melakukan perencanaan dalam pengelolaan majelis taklim dan kemudian setelah rencana dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi tentang ada dan tidaknya pengaruh pendidikan di majelis ta’lim dengan peningkatan religiusitas masyarakat. Pengaruh Majelis Ta’lim memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap religiusitas masyarakat. Apabila majlis ta’lim ditingkatkan 40%, maka religiusitas masyarakat akan bertambah 0,2427 (40) = 9,71 angka.
Studi Komparatif menurut Imam Hanafi dan Imam Syafi’i tentang Sholat Jamak dan Qasar bagi Musafir Siti Muslimah; Sahal Abidin
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Vol 2 No 1 (2019): Academia Vol 2 No 1 Agustus 2019
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.807 KB) | DOI: 10.54622/academia.v2i1.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan pendapat dalam pelaksanaan shalat Jamak dan Qasar bagi Musafir dalam pandangan Imam Hanafi dan Imam Syafii. Penelitian ini termasuk termasuk penelitian pustaka, yaitu penelitian yang obyek penelitian utama adalah buku- buku yang ada di perpustakaan, karena semua penggalian sumber data berasal dari perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan komparasi dua pendapat tersebut apabila seorang musafir berniat melakukan shalat jamak maka kecenderungan lebih kepada Imam Syafi’i, karena untuk melaksanakan rukshah shalat jamak bisa dilakukan tanpa harus di Arafah dan Muzdhalifah. Tanpa terikat dengan tempatnya. Jadi ketika seorang musafir melakukan perjalanan dengan niat dan tujuan yang baik, maka boleh melaksanakan shalat jamak. Apabila seorang musafir melaksanakan shalat qasar, Imam Syafi’i cenderung bebas untuk memilih antara melaksanakan ataupun menyempurnakan 4 rakaat.
Penanganan Tindak Pidana Pemilu ahun 2019 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Sudarmadi; Sahal Abidin
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Vol 3 No 2 (2021): Academia Vol 3 No 2 Februari 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54622/academia.v3i2.59

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pola penanganan perkara tindak pidana Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Sukoharjo; dan untuk mengetahui yang menjadi hambatan Bawaslu dalam penanganan tindak pidana Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penanganan perkara tindak pidana Pemilihan Umum Tahun 2019 di daerah Kabupaten Sukoharjo sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari temuan dan laporan dugaan pelanggaran tindak pidana Pemilihan Umum Tahun 2019 yang masuk ke Bawaslu Sukoharjo dapat terselesaikan. Pada tingkat upaya hukum untuk penanganan perkara tindak pidana pemilihan umum hanya sampai pada tahap banding sebagai upaya hukum terakhir. Pada Pemilu Tahun 2019, masih ditemukan adanya hambatan. Hambatan tersebut antara lain yaitu: pertama, keterbatasan waktu pola penanganan pelanggaran tindak pidana Pemilu yang terbatas menjadikan tenggang waktu penanganan terlalu sempit sehingga tidak seolah tergesa-gesa penanganannya. Kedua, Sarana prasarana Gakkumdu yang belum sesuai dengan kebutuhan di lapangan.