Zein Mufarrih Muktaf
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Wisata Bencana : Sebuah Studi Kasus Lava Tour Gunung Merapi Zein Mufarrih Muktaf
Jurnal Pariwisata Vol 4, No 2 (2017): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.9 KB) | DOI: 10.31294/par.v4i2.2356

Abstract

ABSTRAKMunculnya tren ekowisata sebagai bagian wisata minat khusus menjadi tawaran tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi wisata yang berbeda. Selain kemunculan bentuk wisata minat khusus ekowisata, juga muncul banyak ciri wisata lainnya, seperti munculnya dark tourism dan disaster tourism. Dua wisata minat khusus yang telah disebutkan terakhir ini cukup menarik untuk didiskusikan. Petanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana fenomena wisata bencana pada Lava Tour di Gunung Merapi? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik wisata bencana Lava Tour Gunung Merapi. Objek penelitian adalah komunitas wisata di kawasan wisata Lava Tour yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah; pertama, wisata bencana adalah wisata edukasi yang mana kehancuran, kematian dan kehidupan kembali sebagai  daya tarik wisata; Kedua,  bahwa wisata bencana menghadirkan trip atau tur karena wisatawan bisa melihat langsung situs bencana; Ketiga, peran komunikasi antara komunitas wisata pada wisatawan menjadi sangat penting, seperti menceritakan kronologi peristiwa kepada wisatawan. Lebih baik jika yang menceritakan adalah korban langsung atau saksi mata langsung, karena lebih otentik dan meyakinkan; Keempat, wisata bencana lebih mengutamakan interaksi antara saksi dan wisatawan; Kelima, wisata bencana bisa menjadi bagian dari literasi bencana, dikarenakan saksi atau korban menjelaskan banyak hal tentang kebencanaan. Kata kunci : wisata bencana; tur; Gunung Merapi; komunikasi pariwisata; literasi bencana ABSTRACKThe emergence of ecotourism trends as part of nature tourism to be an offer for tourists who want to feel the sensation of different tourist. In addition to the emergence of ecotourism, also appeared many other sort of tourism, such as dark tourism and disaster tourism. Dark tourism and disaster tourism is interesting enough to be discussion. The quention of this research is how the phenomenon of disaster tourism on Lava Tour in Mount Merapi? The purpose of this research is to know the practice of disaster tour “Lava Tour” Mount Merapi. The object of research is community-based tourism in Lava Tour area located in Disaster Prone Area (Kawasan Rawan Bencana) III. Research method using case study approach. The conclusion of this research is, first, disaster tour is educational tour which destruction, death and back a life as tourist attraction. Secondly, that disaster tour presents a trip or tour because tourists can direct to see the disaster site. Third, the role of communication between the community-based tourism to the tourists are very important, such as telling the chronology of events to the tourists. It is better if the source of information teller is a direct victim or a direct eye witness, because it is more authentic and convincing. Fourth, disaster tourism prefers the interaction between witnesses and tourists. Fifth, disaster tours can be part of disaster literacy, as witnesses or victims explain a lot about disaster.Keywod : disaster tourism; tour; Mount Merapi; Tourism Communication; disaster literacy 
KOMUNIKASI KOORDINASI ANTAR INSTANSI DALAM TANGGAP BENCANA: STUDI KASUS PENANGANAN BENCANA DI YOGYAKARTA Zein Mufarrih Muktaf; Budi Santoso
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.328 KB) | DOI: 10.35760/mkm.2018.v2i2.1897

Abstract

Yogyakarta adalah sebuah wilayah di selatan pulau Jawa yang rawan bencana alam. Maka diperlukan adanya peningkatan kapasitas masyarakat Yogyakarta dalam usaha pengurangan resiko bencana. Permasalahan terjadi saat komunikasi lembaga instansi yang berkaitan dengan penanganan bencana tidak terkoordinasi dengan baik. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana komunikasi koordinasi setiap instansi dalam penanganan bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa permasalahan yang terjadi dan bagaimana solusinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan pengambilan data  menggunakan pendekatan focus group discussion (FGD). Kesimpulan dari penelitian adalah kurangnya komunikasi koordinasi antar instansi dalam tanggap bencana di Yogyakarta, dan perlu meningkatkan komunikasi koordinasi antar instansi.
Konten Instagram: Strategi Kreatif Dana Syariah Dalam Meningkatkan Brand Awareness Alfian Danang Sachputra; Zein Mufarrih Muktaf
Jurnal Komunikasi Vol 14, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jkom.v14i1.13565

Abstract

Dana Syariah adalah sebuah perusahaan investasi peer to peer lending yang mem-positioning-kan diri sebagai produk syariah. Sementara itu RWE Digital Agency adalah agensi digital yang mengelola promosi Dana Syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi kreatif pesan Dana Syariah sebagai produk baru investasi syariah. Penelitian ini mengambil satu platform digital yakni Instagram sebagai platform yang digunakan oleh RWE Digital Agency dalam mempromosikan  produk Dana Syariah. Metode yang digunakan adalah studi kasus melalui wawancara dan penelusuran dokumen. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa dalam promosi menggunakan Instagram memiliki 3 pilar utama yakni  Content Strategist, Social Media Officer, dan Monitoring and Report. Pada promosi digital perubahan strategi bisa terjadi ditengah jalan jika tidak sesuai dengan target yang diharapkan.