Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2010 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah; Rini Mayasari Rini Mayasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v1i1.4

Abstract

ABSTRACT Low Birth Weight (LBW) was defined as infants born weighing less than 2.500 grams. WHO estimates that nearly all (98%) of the five million neonatal deaths in developing countries. According to City Health if Palembang Departement, infant mortality rate (IMR) in the year 2007 is 3 per 1000 live births, in 2008 four per 1000 live births, and in 2009 approximately 2 per 1000 live births. The cause of LBW is a disease, maternal age, social circumstances, maternal habits factors, fetal factors and environmental factors. LBW prognosis depending on the severity of the perinatal period such as stage of gestation (gestation getting younger or lower the baby's weight, the higher the mortality), asphyxia / ischemia brain, respiratory distress syndromesmetabolic disturbances. This study aims to determine the relationship between maternal age and educations mothers of pregnancy with the incidence of LBW in the General Hospital Dr Center. Mohammad Hoesin Palembang in 2010 This study uses the Analytical Ceoss Sectional Survey. The study population was all mothers who gave birth in public hospitals center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2010 were 1.476 mothers gave birth with a large sample of 94 studies of maternal taken by systematic random sampling, ie research instument Check List. Data analysis was performed univariate and bivariate. The results of this study show from 94 mothers of LBW was found 45 people (47,9%) Which has a high risk age 26 LBW ( 27,7%) while the distance of low educations LBW (55,3%). From Chi-Square test statistic that compares the p value with significance level α = 0,05 showed a significant correlation between maternal age, where the p value = 0,002, of education mothers of pregnancy p value = 0,003 with LBW. In the general hospital center Dr. Mohammad Hoesin Palembang ini 2010. Expected to researches who will come to examine in more depth. ABSTRAK Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) telah didefinisikan sebagai bayi lahir kurang dari 2.500 gram. WHO memperkirakan hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal di negara berkembang. Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Palembang, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 yaitu 3 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2008 4 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 sekitar 2 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab BBLR adalah penyakit, usia ibu, keadaan sosial, faktor kebiasaan ibu, dan faktor lingkungan. Prognosis BBLR tergantung dari berat ringannya masa perinatal misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi atau makin rendah berat bayi, makin tinggi angka kematian), asfiksia atau iskemia otak, sindrom gangguan pernafasan, gangguan metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dan pendidikan ibu dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan survey analitik Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010 sebanyak 1.476 ibu melahirkan dengan besar sampel penelitian 94 ibu melahirkan yang diambil dengan tehnik acak sistematik, instrumen penelitian yaitu check list. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 94 ibu didapatkan kejadian BBLR 45 orang (47,9%) yang memiliki umur resiko tinggi 26 kejadian BBLR (27,7%) sedangkan yang pendidikan rendah 52 kejadian BBLR (55,3%). Dari statistik uji Chi-square yang membandingkan p value dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur ibu p value (0,002) , pendidikan p value (0,003) dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010. Diharapkan bagi peneliti yang akan datang untuk meneliti lebih mendalam.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2011 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.29

Abstract

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum is nausea and vomiting that occurs in a pregnant woman causing the imbalance electrolyte levels, weight loss (more than 5% of initial body weight), dehydration, ketosis, and nutritional deficienies. In Indonesia in 2010 the percentage of high risk pregnant women with hyperemesis gravidarum who were referred and health services further by 20.44%. Provinces with the highest percentage is the province of Central Sulawesi (96.53%) and Yogyakarta (76.60%) while the lowest is the province of North Maluku (3.66%). At the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang, the incidence of women who experience Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 183 people (71.4%) of 256 pregnant women. The purpose of this study are known factors associated with the incidence of hyperemesis gravidarum in pregnant women at the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang 2011. This study uses the approach of Analytical Surveys Cross Sectional. The population in this study were all pregnant women who had been treated at General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang in 2011. Sampling in this study with the method of random sampling with simple random sampling technique. Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. The results showed that of 252 respondents had hyperemesis gravidarum with high-risk age (70.0%) were low risk (1.9%), the status of a primigravida (75.0%) were multigravida (3.6%), and the work (83.3%) who did not work (5.3%). The results of this study showed no significant association between maternal age, parity, and work on General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang, in 2011. From the results of this study, researchers hope to improve the health care workers care service delivery and more attention to maternal risk hypermesis gravidarum. ABSTRAK Hyperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar elektrolit, penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi. Di Indonesia pada tahun 2010 presentase ibu hamil resiko tinggi dengan hyperemesis gravidarum yang dirujuk dan mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 20,44%. Provinsi dengan presentase tertinggi adalah provinsi Sulawesi Tengah (96,53%) dan di Yogyakarta (76,60%) sedangkan yang terendah adalah provinsi Maluku Utara (3,66%). Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian ibu yang mengalami Hyperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 183 orang (71,4%) dari 256 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode random sampling dengan teknik simple random sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 252 responden yang mengalami hyperemesis gravidarum dengan umur resiko tinggi (70,0%) yang resiko rendah (1,9%), status yang primigravida (75,0%) yang multigravida (3,6%), dan yang bekerja (83,3%) yang tidak bekerja (5,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu, paritas, dan pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan persalinan dan lebih memperhatikan kehamilan ibu yang berisiko hypermesis gravidarum.
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN RIWAYAT SEKSIO SESAREA DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2012 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.072 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v3i1.41

Abstract

ABSTRACT Placenta Previa has been defined by the World herlth Organizatiaon (WHO) as a state of whole or partial placenta previa at the ostium uteri berinserasi internum. that cover all or part of the birth canal. according to data from demographic and health survey (IDHS). maternal mortality rate (MMR) is 307 live births, or every hour, there are two mothers died by causes related to pregnancy, childbirth and postpartum. while at tahun2007 until now the maternal mortality rate (MMR) is 262 births per 100.00. The purpose of this study is a known association between parity and history of the incidence of Caesarean section in hospital prvia placenta Bhayangkara Palembang in 2012. This study uses a method Case survey control with analytic approaches. population in this study were all pregnant and birthing women with previa plesenta normal maternity care in a hospital in Palembang Bhayangkara 2012. sampling in this study with random sampling method to sample random sampling technique. data analysis done in univariate and bivariate statistics with chi-square test with significance level α: 0.005. results from 204 respondents showed that respondents have suffered as much as 68 placenta previa (33.3%) respondents and respondents normal delivery of 136 (66.7%) respondents. and high risk parity respondents 74 (36.3%) of respondents and as many as 130 low-risk (63.7%) respondents and respondents who have a history of Caesarean section in 96 (47.1%) respondents and respondents with no history of Caesarean section total of 108 (52.9%) respondents. of the results of this study showed no significant association between parity and a history of Caesarean section incidence of placenta previa with hospital Bhayangkara Palembang in 2012, from the results of this study researchers hope to improve the health care workers in maternal health services in hospitals and more attention Bhayangkara palembang pregnant women diagnosed with placenta previa. ABSTRAK Plasenta Previa didefinisikan oleh world herlth Organizatiaon (WHO) sebagai suatu keadaan seluruh atau sebagian plasenta previa berinserasi di ostium uteri internum. sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari jalan lahir . menurut data survey demografi dan kesehatan (SDKI). angka kematian ibu (AKI) adalah 307 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat dua ibu meninggal dunia oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. sementara pada tahun2007 sampai sekarang angka kematian ibu (AKI) adalah 262 Per 100.00 kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara paritas dan riwayat seksio sesarea dengan kejadian plasenta prvia di rumah sakit Bhayangkara Palembang tahun 2012. penelitian ini mengunakan metode casek control dengan pendekatan survey analitik. populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan plesenta previa dan ibu bersalin normal yang di rawat di rumah sakit bhayangkara palembang tahun 2012. pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode random sampling dengan tekhnik sampel random sampling. analisa data di lakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan α :0,005. hasil penelitian menunjukan dari 204 responden terdapat responden yang mengalami plasenta previa sebanyak 68 (33.3%) responden dan responden yang bersalin normal sebanyak 136 (66.7%) responden. dan responden paritas resiko tinggi sebanyak 74 (36,3%) responden dan resiko rendah sebanyak 130 (63.7%) responden dan responden yang mempunyai riwayat seksio sesarea sebanyak 96 (47.1%) responden dan responden yang tidak memiliki riwayat seksio sesarea sebanyak 108 (52.9%) responden. dari hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara paritas dan riwayat seksio sesarea dengan kejadian plasenta previa di rumah sakit bhayangkara palembang tahun 2012, dari hasil penelitian ini peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu di rumah sakit bhayangkara palembang dan lebih memperhatikan kehamilan ibu yang terdiagnosa plasenta previa.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS SOSIAL PALEMBANG TAHUN 2012 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.528 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v3i2.48

Abstract

ABSTRACT [Examination of pregnancy is health care by health workers to saw a pregnant women during pregnancy are performed according to standard antenatal visits i.e. 4 times examination during pregnancy which is 1 times in the first quarter, the second quarter on a 1 time, 2 times in the third quarter. The purpose of the research to determine the factors related to Antenatal Care (ANC) on pregnant women at health center Palembang Social 2012. This research uses this type of research survey with analytic approach Cross Cross-sectional, i.e. between the independent variable (the age of pregnant women,education of pregnant women and parity) and dependency AnteNatal Care (visit )just observed and taken once and for all at the same time at the time of research. The population is to be taken in this research are all expectant mothers who never saw her pregnancy inSocial Health Center Palembang in 2012.Sampling is done with a technique Sistematic Sampling that amounted to 149.Respondents withante natal care visits of pregnant womenthe appropriate standard i.e. 117 respondents (78,5%), age the risk is high that is 93 (62.4%) respondents, higher education, i.e. 96 respondents (64,4%), low risk parity i.e. 83 respondents (55,8%).Test results Of Chi-Square is known to have a meaningful relationship between theindependent variables (age, education and parity of mothers)withthe dependent variable (ante natal care visits of pregnant women). Suggestions for the clinic diharapkan more health workers improve services for pregnant women. ABSTRAK Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk memeriksakan ibu hamil selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar kunjungan antenatal yaitu 4 kali pemeriksaan selama kehamilan yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Tujuan Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil di Puskesmas Sosial Palembang Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu antara variabel independen (umur ibu hamil,pendidikan ibu hamil dan paritas) dan dependen (kunjungan AnteNatal Care )hanya diobservasi dan diambil satu kali saja dalam waktu bersamaan pada saat penelitian. Populasi yang akan diambil pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sosial Palembang Tahun 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Sistematic Sampling yang berjumlah 149. Responden dengan kunjungan ante natal care ibu hamil yang sesuai standar yaitu 117 responden (78,5%), umur resiko tinggi yaitu 93 responden (62,4%), pendidikan tinggi yaitu 96 responden (64,4%), paritas resiko rendah yaitu 83 responden (55,8%). Dari hasil uji Chi-Square diketahui ada hubungan yang bermakna antara variabel independen (umur,pendidikan dan paritas ibu) dengan variabel dependen (kunjungan ante natal care ibu hamil). Saran untuk pihak puskesmas diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan pelayanan bagi ibu hamil.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI KLINIK BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2013 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.128 KB)

Abstract

ABSTRACT Family planning (KB) is an attempt by humans to regulate intentional pregnancies in the family is not against the law and moral pancasila for family welfare. National family planning programs have an important contribution in improving the quality of teachers, the national family planning program contributions can be seen in the implementation of Making Pregnancy Safer program. Factors associated with the use of contraceptive implants among others, the level of education, knowledge, family income, parity, etc.. The purpose of this study was to determine the relationship between age and parity acceptor with the use of contraceptive implants in Clinical Budi Mulia Medika Palembang in 2013. Survey research design was cross sectional analytic approach in which the independent variables (age and parity acceptor) and the dependent variable (Implant Contraceptive Use) collected at the same time. The study population was all active acceptors in Clinical Budi Mulia Medika Palembang in 2013, and taken by random sampling with a sample of 325 respondents. Results Univariate analysis showed contraceptive implant acceptors with the acceptor 80 (24,6%) is smaller than the 245 acceptors not (75,4%), higher age is an acceptor with an 147 acceptor (45,2%) is smaller than the acceptor with lower age 178 acceptor (54,8%) and acceptors with high risk parity is 154 acceptors (47,4%), smaller than the acceptor to lower that risk parity acceptor 171 (52,6%). From the test results obtained chi square statistic There is a relationship between age acceptor with implant contraceptive use, where p Value = 0.008 is smaller than a = 0.05, and There is a relationship between parity acceptor with implant contraceptive use, where p Value = 0,030 more smaller than a = 0.05. From the research results, the researchers suggest early age efforts to maternal health and pregnancy and improve the quality of health services in order to increase the use of family planning implants. ABSTRAK Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya yang dilakukan manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral pancasila untuk kesejahteraan keluarga.Program keluarga berencana nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidik, kontribusi program keluarga berencana nasional tersebut dapat dilihat pelaksanaan program Making Pregnancy Safer. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian alat kontrasepsi implant antara lain tingkat pendidikan, pengetahuan, pendapatan keluarga, paritas, umur, dsb. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Umur dan Paritas akseptor dengan penggunaan alat kontrasepsi Implant di Klinik Budi Mulia Medika Palembang tahun 2013. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independen (Umur dan Paritas akseptor) maupun variabel dependen (Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant) dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor KB aktif di Klinik Budi Mulia Medika Palembang pada tahun 2013, dan diambil secara Random Sampling dengan jumlah sampel 325 responden. Hasil analisis univariat menunjukkan Akseptor dengan pemakaian kontrasepsi implant yaitu 80 akseptor (24,6%) lebih kecil dibandingkan tidak yaitu 245 akseptor (75,4%), akseptor dengan umur tua yaitu 147 akseptor (45,2%) lebih kecil dibandingkan akseptor dengan umur muda yaitu 178 akseptor (54,8%) dan akseptor dengan paritas resiko tinggi yaitu 154 akseptor (47,4%), lebih kecil dibandingkan akseptor dengan paritas resiko rendah yaitu 171 akseptor (52,6%). Dari hasil uji statistik chi square didapatkan Ada hubungan antara Umur akseptor dengan penggunaan alat kontrasepsi Implant, dimana p Value = 0,008 lebih kecil dari a = 0,05, dan Ada hubungan antara paritas akseptor dengan penggunaan alat kontrasepsi Implant, dimana p Value = 0,030 lebih kecil dari a = 0,05. Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya-upaya penyuluhan dini kesehatan dan kehamilan kepada ibu dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan guna meningkatkan penggunaan KB Implant.
FAKTOR– FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TALANG RATU PALEMBANG TAHUN 2014 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.251 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.66

Abstract

ABSTRACT Maternal Mortality Rate is a barometer of mother health service in a country. At this time maternal mortality rate in Indonesia is still very high. Indonesia Demography Survey on 2007, maternal mortality rate is about 28 per 100.000 of live births. The direct cause of maternal mortality in Indonesia as well as in the other country is hemorraghe (25%), sepsis (15%), eklampsia (12%), abstructed labor (8%). World Health Organization (WHO), 35-37% of pregnant women in developing coutries get anemy. Causing factor’s of anemy on pregnant women is age of pregnant, parity, economi socio, job, education, and nutritional status. Purpose of this research is to know the associated factors with incidence of anemy on pregnant women at the Health Center Talang Ratu Palembang in 2014. This research use analytic survey method with “cross sectional” approach. Population in this research is all of preganant women in medical treatment at Talang Ratu Palembang in 2014. Sample taking in this research with non random samplingmethod and accidental sampling technic. Analysis with univariatly and bivariatlywith Chi Square Statistic test with significant level α 0,05. The result of this research show that from 35 respondent there is (48,6%) respondent with anemy, high–risk age (28,6%), high parity (60,0%) and low economi socio (37,1%). This result show that there is significant relationship between age with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palembang in 2014 with p value0,027, there is significant relationship between parity with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palemabang in 2014 with p value0,023, and there is significant relationship between economi socio with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palembang in 2014 with p value0,026. Of the result, the author hope that health service worker at Talang Ratu health center can improve health service to pregnant women and often giving information about anemy on pregnant and nutritional for pregnant women during pregnancy. ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu di suatu negara. Pada saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian kematian ibu adalah 28 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya Negara lain adalah perdarahan (25%), sepsis (15%), eklampsi (12%), partus lama (8%). Menurut World Health Organization (WHO), 35-37% ibu hamil di negara berkembang dan 18% di negara maju mengalami anemia. Faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil secara tidak langsung adalah umur ibu, paritas, sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, jarak kehamilan, dan status gizi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode survey analitikdengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berobat di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode non random sampling dengan teknik Accidental sampling. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat. Dengan uji statistik chi square tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden terdapat (48,6%) responden yang anemia, umur yang beresiko tinggi (28,6%), paritas tinggi (60,0%), dan sosial ekonomi rendah (37,1%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,027, ada hubungan bermakna antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,023 dan ada hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,026. Dari hasil penelitian ini penulis berharap petugas kesehatan di Puskesmas Talang Ratu Palembang meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan lebih sering melaksanakan penyuluhan anemia pada kehamilan dan nutrisi yang baik bagi ibu hamil.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI KLINIK BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2013 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.408 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.77

Abstract

ABSTRACT IUD is a device or object that is inserted into the uterus that is highly effective and long-term. KB is action that helps couples to avoid unwanted births, and births desired, set the interval between pregnancies and determine the number of children in the family. IUD contraceptive usage increases every year, especially in the Budi Mulia Medika Clinic because of the cooperation between the Academy of midwifery education Budi Mulia. This study aims to know factors related to age, education, occupation and parity with IUD Contraception Clinic Medika Budi Mulia Palembang 2013. This research is a quantitative survey method crosss sectional analytic approach. The population in this study were all acceptors active use contraception as much as 497 people to sample 225 respondents. With simple random sampling method. Analysis of data using statistical test Chi-Square. Results of univariate analysis showed that respondents who use IUD contraception by 96 (42.7%) is smaller than that using contraception other than the IUD 129 (57.3%), so the bivariate analysis showed no significant relationship between age, education, work and parity with IUD Contraception. Multivariate analysis showed that the most influential variables were age and education. It is advised to seek and improve counseling to all acceptors on the importance of effective use of contraceptives and IUD contraceptives, especially long-term. ABSTRAK Kontrasepsi IUD adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan kedalam rahim yang sangat efektif dan berjangka panjang. KB adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, dan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Pemakaian kontrasepsi IUD setiap tahunnya selalu meningkat, terutama di Klinik Budi Mulia Medika karena adanya kerja sama antara pendidikan Akademi kebidanan Budi Mulia. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD di Klinik Budi Mulia Medika Palembang tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan crosss sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB Aktif yang menggunakan kontrasepsi sebanyak 497 orang dengan sampel 225 responden. Dengan metode simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi–Square. Hasil analisis univariat ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan kontrasepsi IUD sebesar 96 (42,7%) lebih kecil dari yang menggunakan kontrasepsi selain IUD 129 (57,3%), sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Paritas dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD. Dari hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah umur dan pendidikan. Disarankan untuk mengupayakan dan meningkatkan konseling terhadap semua akseptor KB tentang pentingnya Pemakaian Kontrasepsi yang efektif dan jangka panjang terutama Kontrasepsi IUD.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN PADA SISWI SMA DI KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2016 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.184 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i1.87

Abstract

ABSTRAK Flour Albous is the liquid that comes out of the vagina is not excessive blood. According to the World Health Organization (WHO) research on reproductive health Data show that 75 women in the world are experiencing vaginal discharge is normal and 45 of them may experience abnormal vaginal discharge. Vaginal discharge is caused by some common factor, among other personal hygiene which is less good, stress, drug use, wearing tight underwear, rinse the genitals from the wrong direction, did not immediately replace the pads when the menstruation, and a dirty sanitary environment. The design of this research is a survey with cross sectional approach analytic where the independent variables (understanding, messes, symptoms, causes, complications, and cope, prevent vaginal discharge)and the dependent variable (an overview knowledge on students about whiteness) collected within 2 days. He knew an overview knowledge of whiteness on the HIGH SCHOOL students in the County's southern OKU 2016. This population is all 3rd grade HIGH SCHOOL students in the County's southern OKU 2016. Samples of penelian this is a 3rd grade HIGH SCHOOL students in the South 2016dan OKU taken total engineering population, methods of sampling by disseminating a questionnaire with the amount of 150 respondents. Univarat analysis results showed that respondents found out about understanding whiteness good of 79 respondents (52,6%) while less knowledge of 71 respondents (47,4%), response based on the knowledge of the various good whiteness 112 respondents (74,6%) and while less knowledge i.e. 38 respondents (25,4%). respondents to the investigation of knowledge about signs of vaginal discharge either 95 respondents (63,4%) and while less knowledge i.e. 55 respondents (36,6%) respondents based on the cause of vaginal discharge either 60 respondents (40%) and while less knowledge i.e. 90 respondents (60%),reponden based on knowledge about overcoming good whiteness 62 respondents (41,3%) and while less knowledge i.e. 88 respondents (58,7%),respondents to the investigation of the knowledge of good whiteness complications 78 respondents (52%) and while less knowledge i.e. 72 respondents (48%), and the respondent investigation knowledge how to prevent vaginal discharge either 52 respondents (34,6%) and while less knowledge i.e. 98 respondents (65,4%). Keputihan adalah cairan yang keluar berlebihan dari vagina bukan merupakan darah. Menurut World Health Organization (WHO) Data penelitian tentang kesehatan reproduksi menunjukan bahwa 75% perempuan di dunia mengalami keputihan normal dan 45% diantaranya dapat mengalami keputihan abnormal.Keputihan disebabkan oleh beberapa faktor umum, antara lain personal hygiene yang kurang baik, stress, penggunaan obat-obatan, memakai pakaian dalam yang ketat, membilas alat kelamin dari arah yang salah, tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi, dan lingkungan sanitasi yang kotor.Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independen (pengertian, macam-macam, gejala, penyebab, mengatasi, komplikasi, dan mencegah keputihan) dan variable dependen (gambaran pengetahuan pada siswi tentang keputihan) dikumpulkan dalam waktu 2 hari. Diketahuinya gambaran pengetahuan tentang keputihan pada siswi SMA DI Kabupaten OKU SelatanTahun 2016. Populasi ini adalah semua kelas 3 siswi SMA DI Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016. Sampel penelian ini adalah kelas 3 siswi SMA DI Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016dan diambil metode teknik total populasi, pengambilan sampel ini dengan cara menyebarkan kuesioner dengan jumlah 150 responden. Hasil analisis univarat menunjukan responden yang mengetahui tentang pengertian keputihan baik sebesar 79 responden (52,6%), Respon berdasarkan pengetahuan tentang macam-macam keputihan baik 112 responden (74,6%) dan berdasarkan pengetahuan tentang mengatasi keputihan baik 62 responden (41,3%) dan responden berdasarakan pengetahuan cara mencegah keputihan baik 52 responden (34,6%)
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) PADA BAYI DI PUSKESMAS TEBAT AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.872 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i2.108

Abstract

ABSTRAK WHO memperkirakan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam, Bangladesh memperkirakan terjadinya KIPI menjadi lima kelompok penyebab yaitu kesalahan program (27%), reaksi suntikan (28,7%), reaksi vaksin (21%) koinsiden (17,8%) dan efek samping toksilitas (5,5%). Pengetahuan ibu tentang KIPI adalah bagaimana cara mengatasinya apabila kejadian tersebut terjadi dirumah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang penanganan kejadian ikutan pasca imunisasi pada bayi Peneliti menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian didapatkan hasil uji chi-square diperoleh p value (0,001) < α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan penanganan KIPI diharapkan lebih memprioritaskan program kesehatan dalam upaya bagaimana penanganan terjadinya KIPI. Diharapkan bagi institusi pendidikan agar dapat meningkatkan penyediaan sumber-sumber referensi tentang penelitian terkait dan jurnal kesehatan lainnya serta buku-buku pedoman khususnya mengenai metodelogi penelitian, agar dapat menunjang secara lebih dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya. ABSTRACK WHO estimates that in developing countries such as Indonesia, Vietnam, Bangladesh estimates the occurrence of KIPI into five groups of causes of program error (27%), injection reactions (28.7%), vaccine reactions (21%) coincidence (17.8%) and toxic side effects (5.5%). Mother's knowledge about KIPI is how to overcome if the incident happened at home. The purpose of this research is to know the correlation between mother's knowledge about the handling of post-immunization occurrence in baby. Researcher use analytical method with cross sectional approach. The result of this research showed that chi-square test obtained p value (0.001) <α (0,05), it shows that there is a significant correlation between knowledge and handling of KIPI expected to prioritize health program in the effort of handling KIPI. It is desirable for educational institutions to improve the provision of reference resources on related research and other health journals as well as specific guidebooks on research methodology, in order to better support the further implementation of the research.
PERBEDAAN LAMANYA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI DITINJAU DARI PERAWATAN DENGAN AIR SUSU IBU DAN PERAWATAN KASA KERING Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.579 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.136

Abstract

Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu pertama secara bermakna mengurangi insiden infeksi pada noenatus. Salah satu cara yang disarankan WHO dalam merawat tali pusat adalah dengan menggunakan pembalut kasa bersih yang sering diganti, selain itu sebagaimana juga disarankan penelitian diarahkan pada penggunaan anti septik dan zat-zat pengering tradisional misalnya ASI atau kolostrum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lamanya pelepasan tali pusat pada bayi ditinjau dari perawatan dengan air susu ibu dan perawatan teknik kasa kering. Ruang lingkup penelitian ini ditujukan kepada lamanya pelepasan tali pusat pada bayi ditinjau dari perawatan dengan air susu ibu dan perawatan teknik kering terbuka dengan desain penelitian analitik comparative. Sampel pada penelitian ini 10 bayi dengan kasa kering dan 10 bayi dengan air susu ibu. Hasil yang diperoleh dari uji Independent Samples t Test p value = 0,018 < 0,05 maka dapat dinyatakan ada perbedaan lamanya pelepasan tali pusat pada bayi ditinjau dari perawatan dengan air susu ibu dan perawatan teknik kasa kering. Disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat mensosialisasikan perawatan tali pusat dengan air susu ibu yang dapat menyebabkan tali pusat lebih cepat lepas. ABSTRACT Care of the umbilical cord completely and off the umbilical cord in the first week. One way that is used by WHO in the care of the rope is to use sanitary napkins that are often replaced, in addition to the use of anti-septic and traditional substances such as breast milk or colostrum. The purpose of this study was to find out the parts of treatment with breast milk and treatment of dry gauze techniques. The scope of this study is intended for treatment with milk and treatment techniques with comparative analytics. The sample in this study were 10 babies with dry gauze and 10 babies with breast milk. The results obtained from the Independent Samples t Test p value = 0.018 <0.05, it can be stated that there is a value of the length of the mop Talking the umbilical cord in infants in terms of treatment with breast milk and treatment of dry gauze techniques. So that you can socialize the care of the rope with breast milk which can cause the umbilical cord to loose more quickly.