Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEJADIAN ASFIKSIA DITINJAU DARI KEHAMILAN POSTTERM DAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Desti Widya Astuti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.807 KB)

Abstract

Asphyxia is a condition where the baby cannot breathe spontaneously and regularly after birth. According to WHO every year about 3% (3.6 million) of the 120 million newborns experience asphyxia, nearly 1 million of these babies die. Factors that cause the occurrence of asphyxia are pregnancy factors, namely babies born to mothers with less months of birth and birth over time, factors from the fetus that are fetal distress, multiple pregnancies, breech location, location of latitude, birth weight and prolonged labor. The purpose of this study was to determine the relationship between postterm and LBW pregnancies on the incidence of asphyxia in Prabumulih City Hospital. This study uses Analytical Survey using the Cross Sectional approach. The population of this study were all babies born at the Prabumulih City General Hospital in 2018 which amounted to 1,442 people. The number of samples in this study were 313 respondents. Research analysis using Chi-Square Statistic test (x2) with significance level (α) = 0.05 and 95% confidence level (CI).Bivariate analysis showed that postterm pregnancy had a significant relationship with Asphyxia (p value 0.001) and LBW had a significant relationship with Asphyxia (p value 0,000). Asfiksia adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Menurut WHO setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini meninggal. Faktor-faktor penyebab kejadian asfiksia adalah faktor kehamilan yaitu bayi yang dilahirkan dari ibu dengan kelahiran kurang bulan dan kelahiran lewat waktu, faktor dari janin yaitu gawat janin, kehamilan ganda, letak sungsang, letak lintang, berat lahir dan partus lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kehamilan postterm dan BBLR terhadap kejadian asfiksia di RSUD Kota Prabumulih. Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2018 yang berjumlah 1.442 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 313 responden. Analisa penelitian dengan menggunakan uji Statistic Chi-Square (x2) dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05 dan tingkat kepercayaan (CI) 95%. Analisa Bivariat menunjukkan kehamilan postterm mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Asfiksia (p value 0,001) dan BBLR mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Asfiksia (p value 0,000).
KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DITINJAU DARI PARITAS DAN BERAT BADAN LAHIR Desti Widya Astuti; Hilda Ayuana
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v9i1.119

Abstract

Latar Belakang: Sepsis Neonatorum infeksi sistemik pada neonatus yang disebabkan oleh bateri, jamur, virus, dan sepsis merupankan penyebab utama kematian disamping asfiksia, hipotermi dan BBLR dengan angka kejadian 13-50% dari angka kematian bayi baru lahir. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara paritas dan berat badan lahir dengan kejadian sepsis neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2017. Metode: Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan dari Januari – Mei 2018. Populasi penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2017 yang berjumlah 1.385 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 310 responden. Hasil: Pada analisa univariat diketahui bahwa 310 responden didapatkan bahwa ibu melahirkan yang didiagnosa paritas resiko tinggi sebanyak 199 responden (64,2%) dan bayi yang didiagnosa beresiko sebanyak 182 responden (58,7%). Analisa Bivariat menunjukkan Paritas mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Sepsis Neonatorum (p value 0,000) dan Berat Badan Lahir mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Sepsis Neonatorum (p value 0,000). Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara paritas dan berat badan lahir dengan kejadian sepsis neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2017.Kata Kunci : Paritas, Berat Badan Lahir  dan Kejadian Sepsis Neonatorum
HUBUNGAN USIA DAN PENGETAHUAN SISWA TERHADAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Desti Widya Astuti
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 13, No 2 (2021): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v13i2.931

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia. Meningkatnya angka kematian akibat kanker payudara salah satunya karena terdeteksi pada stadium lanjut. Keterlambatan deteksi dini kanker payudara dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan ini direkomendasikan sejak wanita berusia 20 tahun dengan dilakukan sendiri di rumah setiap bulannya.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia dan pengetahuan siswa terhadap deteksi dini kanker payudara di Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Pelita Insani Kota Prabumulih tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah siswa perempuan Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Pelita Insani Kota Prabumulih kelas XI Keperawatan A dan B tahun 2021 sebanyak 60 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2021. Hasil: Hasil uji statistik diperoleh usia siswa mempunyai hubungan yang bermakna dengan deteksi dini kanker payudara (p value 0,002) dan pengetahuan siswa mempunyai hubungan yang bermakna dengan deteksi dini kanker payudara (p value 0,001). Saran: Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar rutin melakukan kegiatan skrining pada remaja agar dapat melakukan deteksi dini kanker payudara dengan cara SADARI.                                                                                             Kata Kunci: Usia, Pengetahuan, Deteksi Dini, Kanker Payudara
Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Desti Widya Astuti
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 8 No. 1 (2023): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v8i1.223

Abstract

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya melahirkan dimana pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Tujuan penelitianadalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu bersalin dengan kejadian ketuban pecah dini (KPD) di Rumah Sakit Umum Daerah. Metode penelitian bersifat analitik, dengan mengunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medik. Sampel pada penelitian ini menggunakan tehnik sampel random sampling yaitu sebanyak 326 responden dengan usia ibu yang beresiko tinggi sebanyak 246 orang (75,5%), lebih besar jika dibandingan dengan variabel paritas resiko tinggi sebanyak 64 orang (19,6%), pada variabel pekerjaan ibu dengan resiko tinggi kategori ibu tidak bekerja sebanyak 117 orang (35,9%). Simpulan didapatkan ada hubungan dari karakteristik ibu bersalin dengan kejadian ketuban pecah dini, usia ibu, paritas dan pekerjaan didapatkan nilai p value 0,000<0,05. Pentingnya bahwa pemeriksaan kehamilan sejak dini dapat memantau kajadian yang terdapat pada saat proses persalinan berlangsung.
1035325 Retensio Plasenta Ditinjau dari Paritas Ibu dan Anemia di RSUD Kota Prabumulih Desti Widya Astuti
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.265 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v10i2.233

Abstract

Mayoritas kasus kematian ibu disebabkan oleh perdarahan saat melahirkan. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh atonia uteri 5060%, retensio plasenta 23-29%, serta robekan jalan lahir 4-5%. Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu setengah jam setelah bayi lahir. Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya plasenta tidak lahir spontan dan tidak yakin apakah plasenta lengkap.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas ibu dan anemia dengan kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Popuasi penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2019 yang berjumlah 1712 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 324 responden. Pada analisa univariat diketahui bahwa dari 324 responden didapatkan bahwa ibu yang mengalami retensio plasenta sebanyak 106 responden (32,7%) lebih sedikit dari ibu yang tidak mengalami retensio plasenta yaitu sebanyak 218 responden (67,3%) . Pada analisa univariat diketahui bahwa dari 324 responden didapatkan bahwa ibu dengan paritas resiko tinggi sebanyak 169 responden (52,2%) lebih banyak dari ibu yang paritas resiko rendah yaitu sebanyak 155 responden (47,8%). Pada analisa univariat diketahui bahwa dari 324 responden didapatkan ibu yang di diagnosa anemia sebanyak 178 responden (54,9%) lebih banyak dari ibu yang tidak di diagnosa anemia yaitu sebanyak 146 responden (45,1%). Analisa Bivariat menunjukan Paritas Ibu mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Retensio Plasenta (p value 0,000) dan Anemia mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian (p value 0,00). Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu dan anemia dengan kejadian retensio plasenta di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2019
Penggunaan KB Implant Dengan Kenaikan Berat Badan Dan Siklus Haid Pada Ibu Desti Widya Astuti; Gustika Anggriani; Natasya Putri Adhalia
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 8 No. 2 (2023): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v8i2.251

Abstract

Menurut World Helath Organization (WHO) Tahun 2020, Angka Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi, sekitar 810 wanita meninggal akibat komplikasi terkait kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari, dan sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Angka Kematian Ibu di negara berkembang mencapai 462/100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Negara maju sebesar 11/100.000 kelahiran hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan kb implant dengan kenaikan berat badan dan siklus haid pada ibu di bidan praktek mandiri umi kalsum kota prabumulih tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Corss Sectional. Populasi penelitian ini yaitu keseluruhan wanita usia subur yang menggunakan akseptor KB di BPM Umi Kalsum  pada tahun 2022. Terdapat 180 jumlah populasi yang dijadikan sampel penelitian semuanya. Hasil analisa bivariat terdapat 65 pengguna KB implan yang mengalami ketidakteraturan siklus haid sebanyak 63 pengguna (35,0%) dan yang mengalami keteraturan siklus haid sebanyak 2 pengguna (1,1%).  Hasil Uji statistic Chi-Square didapatkan p value = 0,003 artinya antara penggunaan implant dengan siklus haid ada hubungan yang bermakna. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kenaikan berat badan dan siklus haid dengan penggunaan KB implan di BPM Umi Kalsum Kota Prabumulih Tahun 2022.