Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pengobatan Komplementer Akupuntur Di Praktik Perawat Mandiri Latu Usadha Abiansemal Badung Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani; Cokorda Istri Mita Pemayun
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v10i2.14

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Terapi komplementer merupakan suatu bentuk terapi non konvensional sebagai suatu bentuk pengobatan yang berasal dari berbagai sistem, modalitas dan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan pada teori dan kepercayaan. Pengobatan non konvensional seringkali berhasil ketika pengobatan konvensional tidak berhasil serta memiliki efek samping yang ringan yang dapat merugikan pasien. Akupuntur merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Akupuntur adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum ke titik akupuntur tubuh. Dalam merencanakan dan mengidentifikasi asuhan yang dibutuhkan oleh pasien, perlu dikaji lebih dalam, bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Tujuan: mengetahui bagaimana terbentuknya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam. Pengumpulan data dilaksanakan pada Bulan Maret-Mei 2020. Informan dalam penelitian ini adalah pasien yang melakukan terapi komplementer akupuntur dengan jumlah 10 orang. Informan dipilih secara acak (randomisasi). Untuk menilai pengalaman informan, peneliti menggunakan skala likert. Hasil dan Pembahasan: Sebagian besar informan memiliki pengalaman yang sangat baik terhadap pengobatan akupuntur. Faktor internal yang berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat dalam melakukan pengobatan komplementer akupuntur: kepercayaan/tradisi, persepsi dan pengetahuan. Faktor eksternal: ekonomi, kebudayaan, pekerjaan, penghasilan dan dukungan keluarga. Kesimpulan dan Saran: Upaya promosi dan pengembangan pelayanan kesehatan komplementer akupuntur bisa dilakukan lebih efektif dan inovatif, sehingga masyarakat dapat memilih pelayanan kesehatan yang diinginkan. Kata Kunci : Akupuntur, Kepercayaan Masyarakat, Komplementer
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pengobatan Komplementer Akupuntur Di Praktik Perawat Mandiri Latu Usadha Abiansemal Badung Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani; Cokorda Istri Mita Pemayun
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.704 KB) | DOI: 10.37413/jmakia.v10i2.14

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Terapi komplementer merupakan suatu bentuk terapi non konvensional sebagai suatu bentuk pengobatan yang berasal dari berbagai sistem, modalitas dan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan pada teori dan kepercayaan. Pengobatan non konvensional seringkali berhasil ketika pengobatan konvensional tidak berhasil serta memiliki efek samping yang ringan yang dapat merugikan pasien. Akupuntur merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Akupuntur adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum ke titik akupuntur tubuh. Dalam merencanakan dan mengidentifikasi asuhan yang dibutuhkan oleh pasien, perlu dikaji lebih dalam, bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Tujuan: mengetahui bagaimana terbentuknya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam. Pengumpulan data dilaksanakan pada Bulan Maret-Mei 2020. Informan dalam penelitian ini adalah pasien yang melakukan terapi komplementer akupuntur dengan jumlah 10 orang. Informan dipilih secara acak (randomisasi). Untuk menilai pengalaman informan, peneliti menggunakan skala likert. Hasil dan Pembahasan: Sebagian besar informan memiliki pengalaman yang sangat baik terhadap pengobatan akupuntur. Faktor internal yang berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat dalam melakukan pengobatan komplementer akupuntur: kepercayaan/tradisi, persepsi dan pengetahuan. Faktor eksternal: ekonomi, kebudayaan, pekerjaan, penghasilan dan dukungan keluarga. Kesimpulan dan Saran: Upaya promosi dan pengembangan pelayanan kesehatan komplementer akupuntur bisa dilakukan lebih efektif dan inovatif, sehingga masyarakat dapat memilih pelayanan kesehatan yang diinginkan. Kata Kunci : Akupuntur, Kepercayaan Masyarakat, Komplementer
Manfaat Pranayama Yoga Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Nifas di PMB Jaba Denpasar Kadek Sri Ariyanti; Siti Zakiah; Cokorda Istri Mita Pemayun; I Nyoman Dharma Wisnawa
Jurnal Yoga dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2023): Volume 6 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/jyk.v6i1.2393

Abstract

The postpartum period is a transitional period in which physical and psychological changes occur. Postpartum depression is a psychological disorder that is often found. Postpartum depression is experienced by around 10‒15% of women, both for the first time and for the next. Pranayama yoga is one of the exercises that can relieve psychological discomfort in postpartum mothers. This study aims to determine the effectiveness of pranayama yoga to reduce anxiety in postpartum mothers. The research design used is qualitative with a case study approach. The informants in this study were 10 postpartum mothers at PMB Jaba Denpasar in December 2022 - January 2023. Data analysis was carried out by triangulation, where the key informants in this study were five husbands and midwives. The results showed that postnatal yoga can reduce anxiety in postpartum mothers, because it provides various benefits including: 1) reducing shoulder and neck muscle tension; 2) calm the mind and reduce stress; 3) improve sleep quality; 4) Increase milk production. Pranayama yoga practice should be given to postpartum mothers as an effort to improve the physical and psychological health of postpartum mothers.
Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Bahan Makanan Bernutrisi pada Lansia dan ODGJ di Wanasara Tabanan Kadek Sri Ariyanti; Cokorda Istri Mita Pemayun; Made Dewi Sariyani; Ni Made Indra Peratiwi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2309

Abstract

Elderly and Mental illness who live in the UPTD Social Services and Protection of Women and Children Wanasara Tabanan are under the auspices of the Tabanan District Social Service. The need for nutritious food for Mental illness and the elderly is quite high, so they need contributions in the form of nutritious food ingredients to meet their nutritional needs. They also do not get regular health checks. This activity was carried out with the aim of conducting health screening and helping to meet the nutritional needs of the elderly and Mental illness. Activities carried out as an effort to solve the problem include checking blood pressure, blood sugar, cholesterol, uric acid and providing nutritious food ingredients to meet the nutritional needs of the elderly and people with mental illness. The targets in this activity are the elderly and Mental illness. There are 8 (eight) elderly people and 16 (sixteen) people with ODGJ. The results of the medical examination showed that blood pressure, blood sugar, uric acid and cholesterol were within normal limits. There are 2 (two) elderly people who have hypertension and have undergone routine treatment. This community service activity has good potential to improve the nutritional status and health status of the elderly and Mental illness. Routine health checks for Mental illness and the elderly are carried out as an effort to detect early chronic diseases that can be suffered by the elderly and Mental illness. Fulfillment of nutrition in the elderly and Mental illness can improve their nutritional status and health status ABSTRAK                  Lansia dan ODGJ yang tinggal di UPTD Pelayanan Sosial dan Perlindungan Perempuan dan Anak Wanasara Tabanan berada di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten Tabanan. Kebutuhan makanan bernutrisi ODGJ dan Lansia cukup tinggi, sehingga memerlukan sumbangsih berupa bahan makanan bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Mereka juga tidak mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan skrining kesehatan dan membantu memenuhi kebutuhan gizi Lansia dan ODGJ.  Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pemecahan masalah antara lain pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat dan pemberian bahan makanan bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia dan ODGJ. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Lansia dan ODGJ. Jumlah Lansia ada 8 (delapan) orang dan ODGJ sebanyak 16 (enam belas) orang.  Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol dalam batas normal. Terdapat 2 (dua) orang lansia yang mengalami hipertensi dan sudah menjalani pengobatan rutin. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki potensi yang baik untuk meningkatkan status gizi dan derajat kesehatan Lansia dan ODGJ. Pemeriksaan kesehatan secara rutin pada ODGJ dan Lansia dilakukan sebagai upaya deteksi dini penyakit kronis yang dapat diderita oleh Lansia dan ODGJ.  Pemenuhan nutrisi pada Lansia dan ODGJ dapat meningkatkan status gizi dan derajat kesehatannya.
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Yoga dengan Kecemasan Menghadapi Menopouse di Desa Gadungan Kadek Sri Ariyanti; Putu Arik Herliawati; Cokorda Istri Mita Pemayun; Ni Made Indra Peratiwi
Jurnal Yoga dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause merupakan periode transisi dari masa produktif ke tidak produktif, sehingga ibu dapat mengalami keluhan fisik ataupun psikologis. Keluhan tersebut dapat dicegah dengan terapi non-farmakologis, salah satunya dengan yoga. Yoga memberikan banyak manfaat bagi ibu perimenopouse antara lain mengurangi keluhan fisik, stress, kecemasan dan susah tidur. Kesiapan menghadapi menopouse dapat diperoleh ibu dari pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang yoga dan menopouse itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang manfaat yoga dengan kecemasan menghadapi menopouse. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang digunakan. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu usia 35-55 tahun dengan jumlah 110 orang. Teknik purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel. Uji chi square digunakan untuk analisa data bivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang manfaat yoga dengan kecemasan menghadapi menopouse di Desa Gadungan dengan p-value sebesar 0,002. Wanita perimenopouse perlu mendapatkan informasi yang baik tentang manfaat yoga untuk mengurangi kecemasan menghadapi menopouse agar mereka lebih siap menjalani masa menopouse. Pengembangan terapi komplementer khususnya yoga untuk meningkatkan derajat kesehatan wanita menopouse diharapkan dapat ditingkatkan dan hasil penelitian ini dapat menjadi acuannya.
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Negeri 3 Selemadeg Timur Tahun 2019 Cokorda Istri Mita Pemayun; MADE DEWI SARIYANI; Lakitha Ning Utami
JURNAL MEDIKA USADA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL MEDIKA USADA
Publisher : STIKES ADVAITA MEDIKA TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/medikausada.v2i2.56

Abstract

Adolescence is a period of transition from children to adults who marked change in the physical, emotional and psychological. Reproductive health knowledge is important for adolescents to improve health behaviors, to avoid free sex, and decrease in the number of infectious illness sex. The purpose of this study was to overview knowledge of reproductive health among adolescents. This study was a descriptive design. This research was conducted on May 23, 2019 in East Selemadeg Middle School 3. The sample was selected using purposive sampling. The sample used is 50 people. Instrument used to measure knowledge using a questionnaire. Data analysis using the chi-square test. The results of the study of 50 students distributed into sub-topics on reproductive health showed that 29 people (58%) knew the notion of reproductive health; 26 people (52%) knew the right to reproductive health; 42 people (84%) did not know the growth and development of adolescence; 35 people (70%) did not know the reproductive function; 26 people (52%) knew the signs of reproductive organ maturity and as many as 42 people (84%) did not know of sexually transmitted diseases. The data showed that the teenager Yang memilki Still Few Good knowledge that Need No Further Research The interventions to improve the knowledge of the respondent review.
Description of Blood Tablets Tablets Consumption of Girl Teenager in Tabanan Cokorda Istri Mita Pemayun; Rini Winangsih; Kadek Sri Ariyanti
JURNAL MEDIKA USADA Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Medika Usada
Publisher : STIKES ADVAITA MEDIKA TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/medikausada.v6i1.164

Abstract

Girl teenager are very susceptible to anemia because they lose a lot of iron during menstruation. The prevalence of anemia in young women is 32%. As an effort to prevent anemia, the government has implemented a program to provide Blood Supplementary Tablets (TTD) to young women aged 12-18 years through schools. The purpose of this study was to determine the knowledge of young women about iron tablets, explore experiences and factors that influence adolescent adherence in consuming iron tablets. The research design used is qualitative. The research was conducted in December 2022 at SMA Tabanan Regency. Data collection was carried out by interviewing through FGD. Informants in this study were 10 high school students in Tabanan Regency aged 12-18 years. For data validation, researchers used key informants, namely 5 parents of students, 1 teacher and 1 health worker. Data processing is done by means of triangulation. Results: Adolescent girls stated that they had taken iron tablets, but not regularly according to the government's recommended dose. Factors that cause adolescent non-adherence in consuming iron tablets are perception, parental support, teacher and school support, peer support and support from health workers. Continuous information is needed, including parents. There needs to be a media reminder so that young women regularly take iron tablets in accordance with the dose recommended by the government.