Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pengobatan Komplementer Akupuntur Di Praktik Perawat Mandiri Latu Usadha Abiansemal Badung Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani; Cokorda Istri Mita Pemayun
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v10i2.14

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Terapi komplementer merupakan suatu bentuk terapi non konvensional sebagai suatu bentuk pengobatan yang berasal dari berbagai sistem, modalitas dan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan pada teori dan kepercayaan. Pengobatan non konvensional seringkali berhasil ketika pengobatan konvensional tidak berhasil serta memiliki efek samping yang ringan yang dapat merugikan pasien. Akupuntur merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Akupuntur adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum ke titik akupuntur tubuh. Dalam merencanakan dan mengidentifikasi asuhan yang dibutuhkan oleh pasien, perlu dikaji lebih dalam, bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Tujuan: mengetahui bagaimana terbentuknya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam. Pengumpulan data dilaksanakan pada Bulan Maret-Mei 2020. Informan dalam penelitian ini adalah pasien yang melakukan terapi komplementer akupuntur dengan jumlah 10 orang. Informan dipilih secara acak (randomisasi). Untuk menilai pengalaman informan, peneliti menggunakan skala likert. Hasil dan Pembahasan: Sebagian besar informan memiliki pengalaman yang sangat baik terhadap pengobatan akupuntur. Faktor internal yang berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat dalam melakukan pengobatan komplementer akupuntur: kepercayaan/tradisi, persepsi dan pengetahuan. Faktor eksternal: ekonomi, kebudayaan, pekerjaan, penghasilan dan dukungan keluarga. Kesimpulan dan Saran: Upaya promosi dan pengembangan pelayanan kesehatan komplementer akupuntur bisa dilakukan lebih efektif dan inovatif, sehingga masyarakat dapat memilih pelayanan kesehatan yang diinginkan. Kata Kunci : Akupuntur, Kepercayaan Masyarakat, Komplementer
Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.172

Abstract

ABSTRAK Latar belakang dan tujuan: Infeksi Virus Corona merupakan penyakit menyerang sistem pernapasan. Virus ini ditemukan pertama kali di Kota Wuhan, Cina pada Bulan Desember 2019. Virus ini telah menyebar hampir ke semua Negara dengan sangat cepat dalam waktu yang sangat singkat. WHO telah menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. Vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19 belum ditemukan. Penerapan perilaku hidup sehat merupakan salah satu upaya pencegahan Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku pencegahan Covid-19 dalam tatanan rumah tangga yang meliputi: 1) penerapan PHBS 2) social distancing dan physical distancing serta 3) peningkatan imunitas tubuh. Metode: Penelitian ini merupakan survey deskriptif menggunakan kuesioner yang dapat diakses secara online. Penelitian ini menggunakan sampel ibu rumah tangga dengan jumlah 98 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data dianalisis secara deskriptif yang menghasilkan distribusi frekwensi variabel. Hasil dan Simpulan: Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar rumah tangga di Desa Gadungan Tabanan Bali telah menerapkan perilaku pencegahan Covid-19 dengan baik. Namun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan desinfektan secara berkala serta kegiatan olahraga secara rutin. Rekomendasi: Perlu edukasi yang lebih baik kepada masyarakat agar mampu meningkatkan kegiatan desinfektan dan olahraga secara teratur untuk mencegah penularan Covid-19 di rumah tangga.
The Process of Establishing Family Support for Rehabilitated Adolescent Drug Abusers at Bangli Mental Hospital Made Dewi Sariyani; Kadek Sri Ariyanti; Dyah Pradnyaparamita; Ni Komang Ekawati
Journal of A Sustainable Global South Vol 4 No 1 (2020): February 2020
Publisher : Institute for Research and Community Services Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.288 KB) | DOI: 10.24843/jsgs.2020.v04.i01.p04

Abstract

According to UNODC (The United Nations Office on Drugs and Crime) in the World Drug Report in 2015, the estimated drug users in 2013 were 246 million people, where the highest number of drug cases occurred in the population of 15-64 years of age. The biggest factor that can influence the success of drug users to leave drugs forever is the strong intentions from within and positive family support. This study aimed to find out in depth regarding the process of establishing family support for rehabilitated adolescent drug abusers at Bangli Mental Hospital. This study employed a qualitative design. The qualitative data were gathered through in-depth interview to 12 informants, where 6 informants were the parents of the drug abusers, 3 nurses in the rehabilitation room, and 3 adolescents who were being rehabilitated in Bangli mental hospital. This study revealed that the family had internal and external factors as well as inhibiting factors in forming and providing support to residents. In forming support, the residents’ family had internal and external factors that influenced it, moreover they also had inhibiting factors such as feeling of weary and distance from home. Index Terms— support, family, adolescents, rehabilitation
A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: MODEL PENDAMPINGAN DAN POLA ASUH TERHADAP REMAJA DALAM PENGGUNAAN GAWAI Made Dewi Sariyani; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Dyah Pradnya Paramitha D; Kadek Sri Ariyanti
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 11, No 1 (2020): JANUARI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.951 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v11i1.323

Abstract

Latar Belakang : Teknologi digital komunikasi dalam wujud gawai merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya, karena gawai yang mudah dibawa, tidak mengenal usia dan kalangan serta banyak memiliki fungsi yang semakin berkembang, sehingga teknologi ini sering dikatakan teknologi merakyat. Orang tua mempunyai pengaruh terhadap anaknya dan perlakuan orang tua akan mempengaruhi perilaku anaknya, dimana anak yang mendaptkan pola asuh dengan rasa kasih sayang dan keterlibatan tinggi akan tumbuh menjadi anak yang mempunyai kontrol yang baik, percaya diri dan kompeten Tujuan : Tujuan dari tinjauan sistematik ini yaitu untuk memperoleh pemahaman yang lebih tentang model pendampingan orang tua dan pola asuh terhadap remaja dalam menggunakan gawai Metode : Proses yang digunakan untuk melakukan sistematik review adalah reviewer mencari beberapa artikel jurnal penelitian yang dipublikasi melalui database elektronik. Adapun database elektronik yang digunakan yaitu pubmed, perpusnas, dan google scholar. Hasil : Pengasuhan ibu yang penuh perhatian mampu meningkatkan komunikasi antara ibu remaja dengan mengurangi reaksi negatif orangtua terhadap informasi, persepsi remaja kontrol berlebihan, meningkatkan kualitas hubungan antara orangtua dan remaja. Pendampingan orang tua terhadap remaja berdasarkan hasil review yaitu berorientasi pada keterlibatan, penyaringan dan pemantauan, berinteraksi dengan anak melalui gawai pengiriman pesan singkat yang berisikan anjuran anak-anak menggunakan gawai dengan benar, pengasuhan anak yang penuh perhatian melalui mendengarkan dengan perhatian penuh seperti sikap mindfull, Kehangatan dari orang tua, perilaku yang terkendali, pemberian otonomi, pengasuhan yang otoritatif, dukungan, kontrol psikologis, proaktif, hukuman yang terkontrol dan hukuman keras, proses perhatian, kesadaran, tidak reaktivitas, dan tidak menghakimi. Simpulan: Pendampingan orang tua terhadap remaja berdasarkan hasil review ini sangat membantu dalam meningkatkan komunikasi remaja dan orang tua, khsuusnya ibu.
Terapi Non Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja di Tabanan Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani; Rini Winangsih
Jurnal Kebidanan Malakbi Vol 3 No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/b.v3i2.612

Abstract

Numerous physical and psychological changes occur during adolescence. Adolescent girls' bodies undergo physiological changes as their reproductive systems grow and menstruation begins. Women who have menstruation may experience worry because it frequently results in discomfort. Menstrual discomfort could be reduced by non-pharmacological therapy, according to some experts. Approximately 96% of teenagers in Tabanan who participated in a study of various youths revealed that they had had dysmenorrhea or menstrual pain. The study attempts to characterize the non-pharmacological therapy utilized by teenagers in Bali's Tabanan Regency to lessen menstrual pain. Using random sampling, we acquired a sample of 121 young women in Tabanan Regency, aged 11 to 21. The findings revealed that using eucalyptus oil and drinking herbal teas are the most popular non-pharmacological treatments used by teenagers to lessen period pain for about 55% and 42%. Heated ginger (22%), sour turmeric (42%), and coconut water (14%) are herbal beverages that are said to have pain-relieving properties. There is a need to strengthen adolescent females' understanding of menstrual discomfort, anticipation, and management.
The Relationship Between Gadget Usage and Adolescents Eye Health Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani; I Putu Eka Viqtrayana; Rini Winangsih
Nursing and Health Sciences Journal (NHSJ) Vol. 2 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : KHD-Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53713/nhs.v2i3.129

Abstract

The changes in public life style cause the raising demand in practical communication media. The data from a survey conducted in 2014 in United States shows that the gadgets ownership in group of people ranged from 13 to 15 years old has increased from 35% to 55%, and tablet ownership has increased twice as much, from 18% to 37%. Referring to the previous study, it is said that teenagers are susceptible to experience the negative effect from the excessive use of gadget, for the gadget screen exposure could induce the release of dopamine hormone which has important role in shaping addictive trait. To prevent such impact, the government of Denpasar City should be having the latest data about the gadget use in teenagers, especially early teenagers. The study aims to determine the relationship between the use of gadgets with eye health in adolescent. Methods: This research uses quantitative methods. The research is conducted in SMP Negeri 3, 6, 7, 8 and 9 Denpasar. The data gathering was conducted from July 23 until August 19, 2020. The technique for determining the minimum sample size is the estimation of the proportion in a simple random sample with absolute precision. Results: Bivariate analysis with chi-square test showed p-value = 0.000. There is a relationship between gadget use and the eye health on teenager informants. Conclusion: There is a positive and significant relationship between the use of gadgets with eye health in adolescent.
The Relationship Between Self Efficacy and Mother’s Experience in Assisting Adolescents Using Gadgets Made Dewi Sariyani; Kadek Sri Ariyanti; Dyah Pradnyaparamitha Duarsa; Nur Fatihah Mutmainah
Nursing and Health Sciences Journal (NHSJ) Vol. 2 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : KHD-Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53713/nhs.v2i3.152

Abstract

Mother is the closest person to teenagers. In addition to caring, mothers also have the ability to supervise and assist teenagers in using gadgets. Self-efficacy is important in conducting supervision because it is a part of the cognitive competence. Tha purpose knowing the relationship between self-efficacy and mother's experience in assisting adolescents using gadgets. The research method uses quantitative research with 345 teenager mothers in public junior high schools in Denpasar. The result of the study is the most of the informants' mothers still had bad experiences, that is about 243 people (70.4%). The variables that have a significant effect on the dependent variable. DIII education increases the chance of 27 times (AOR = 27.54) the level of mother's efficacy in medium compared to other education. The results show that in general, most mothers still have low efficacy in terms of assisting early teenagerss who use gadgets before intervention. There is a significant positive relationship between mother's experience and mother's self-efficacy in assisting early teens who use gadgets. The suggestions that can be conveyed is Mothers are expected to be able to provide assistance to their children in the use of gadgets
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pengobatan Komplementer Akupuntur Di Praktik Perawat Mandiri Latu Usadha Abiansemal Badung Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani; Cokorda Istri Mita Pemayun
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.704 KB) | DOI: 10.37413/jmakia.v10i2.14

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Terapi komplementer merupakan suatu bentuk terapi non konvensional sebagai suatu bentuk pengobatan yang berasal dari berbagai sistem, modalitas dan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan pada teori dan kepercayaan. Pengobatan non konvensional seringkali berhasil ketika pengobatan konvensional tidak berhasil serta memiliki efek samping yang ringan yang dapat merugikan pasien. Akupuntur merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Akupuntur adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum ke titik akupuntur tubuh. Dalam merencanakan dan mengidentifikasi asuhan yang dibutuhkan oleh pasien, perlu dikaji lebih dalam, bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Tujuan: mengetahui bagaimana terbentuknya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan komplementer akupuntur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam. Pengumpulan data dilaksanakan pada Bulan Maret-Mei 2020. Informan dalam penelitian ini adalah pasien yang melakukan terapi komplementer akupuntur dengan jumlah 10 orang. Informan dipilih secara acak (randomisasi). Untuk menilai pengalaman informan, peneliti menggunakan skala likert. Hasil dan Pembahasan: Sebagian besar informan memiliki pengalaman yang sangat baik terhadap pengobatan akupuntur. Faktor internal yang berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat dalam melakukan pengobatan komplementer akupuntur: kepercayaan/tradisi, persepsi dan pengetahuan. Faktor eksternal: ekonomi, kebudayaan, pekerjaan, penghasilan dan dukungan keluarga. Kesimpulan dan Saran: Upaya promosi dan pengembangan pelayanan kesehatan komplementer akupuntur bisa dilakukan lebih efektif dan inovatif, sehingga masyarakat dapat memilih pelayanan kesehatan yang diinginkan. Kata Kunci : Akupuntur, Kepercayaan Masyarakat, Komplementer
Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.228 KB) | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.172

Abstract

ABSTRAK Latar belakang dan tujuan: Infeksi Virus Corona merupakan penyakit menyerang sistem pernapasan. Virus ini ditemukan pertama kali di Kota Wuhan, Cina pada Bulan Desember 2019. Virus ini telah menyebar hampir ke semua Negara dengan sangat cepat dalam waktu yang sangat singkat. WHO telah menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. Vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19 belum ditemukan. Penerapan perilaku hidup sehat merupakan salah satu upaya pencegahan Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku pencegahan Covid-19 dalam tatanan rumah tangga yang meliputi: 1) penerapan PHBS 2) social distancing dan physical distancing serta 3) peningkatan imunitas tubuh. Metode: Penelitian ini merupakan survey deskriptif menggunakan kuesioner yang dapat diakses secara online. Penelitian ini menggunakan sampel ibu rumah tangga dengan jumlah 98 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data dianalisis secara deskriptif yang menghasilkan distribusi frekwensi variabel. Hasil dan Simpulan: Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar rumah tangga di Desa Gadungan Tabanan Bali telah menerapkan perilaku pencegahan Covid-19 dengan baik. Namun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan desinfektan secara berkala serta kegiatan olahraga secara rutin. Rekomendasi: Perlu edukasi yang lebih baik kepada masyarakat agar mampu meningkatkan kegiatan desinfektan dan olahraga secara teratur untuk mencegah penularan Covid-19 di rumah tangga.
Persepsi Tentang Manfaat Yoga Prenatal untuk Meningkatkan Kesiapan Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil di PMB Jaba Denpasar: Studi Kualitatif Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani; Siti Zakiah; I Nyoman Dharma Wisnawa
Jurnal Yoga dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2022): Volume 5 No. 2 Tahun 2022
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.51 KB) | DOI: 10.25078/jyk.v5i2.1884

Abstract

Pregnancy causes physical and psychological changes. Changes that occur in pregnant women cause physical discomfort such as back pain, cramps and swelling, as well as psychological changes such as anxiety in facing childbirth. The Covid-19 pandemic condition causes psychological problems for pregnant women such as anxiety to come to health services. One of the interventions that can be done to reduce the complaints, discomfort and anxiety experienced by pregnant women in this new normal era is physical exercise, such as meditation/yoga. Prenatal yoga is believed to be able to reduce physical complaints and anxiety of pregnant woen in the face of childbirth. This study aims to explore the perception of pregnant women about the benefits of prenatal yoga. The research design used is qualitative with a phenomenological approach. The research location was at PMB Jaba Denpasar, in April 2022. The informants in this study were third trimester pregnant women who did prenatal yoga with a total of 10 people. For data validation, researchers used key informants, namely midwives and husbands of pregnant women. Data processing is carried out through several stages, namely: reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that pregnant women's perceptions of the benefits of prenatal yoga include: 1) Reducing physical complaints; 2) Reduce anxiety; 3) Increase readiness in facing childbirth. It is necessary to improve the implementation of prenatal yoga in the implementation of ANC, so that the benefits can be felt by pregnant women in order to reduce maternal and infant morbidity and mortality.