Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI DAN BALITA PADA IBU BAYI DAN BALITA Eni Rumiyati; Christiani Bumi Pangesti; Wahyuningsih Safitri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 2 (2021): Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pijat bayi merupakan terapi sentuh paling tua dan paling populer yang dikenal manusia serta salah satu bentuk stimulasi dini yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat dilakukan oleh dukun bayi, dimana pelaksanaanya hanya pada saat bayi sakit. Pijat bayi akan optimal sebagai stimulasi tumbuh kembang jika dilakukan secara rutin saat sehat, bukan pada saat sakit. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan praktek tentang pijat bayi kepada masyarakat terkhususnya ibu yang memiliki bayi agar dapat melakukan secara mandiri pijat bayi kepada anaknya. Hasil pengabdian menunjukkan ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang pijat bayi dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang bayi, serta adanya sikap positif dan mampu melakukan secara mandiri pijat bayi di rumah bahkan enjoy bersama bayinya
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN IBU HAMIL DENGAN PENYULUHAN PRENATAL MASSAGE DI PMB SRI REJEKI DH JABUNG TANON PLUPUH SRAGEN Hutari Puji Astuti; Christiani Bumi Pangesti; Nur Rakhmawati
Indonesian Collaboration Journal of Community Services Vol. 1 No. 4 (2021): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.378 KB) | DOI: 10.53067/icjcs.v1i4.40

Abstract

Pregnancy in the third trimester can trigger a variety of unpleasant complaints. Hormonal and physical changes during pregnancy can cause changes in sleep and sleep quality. Prenatal massage or pregnancy massage can be done as a way to relieve discomfort and make pregnant women relax and sleep well. Pregnancy massagers will generally adjust their massage techniques in order to relieve some of the complaints that are often experienced by pregnant women, including the emergence of aches or pains in the head, legs, back, and waist. According to the preliminary study obtained at PMB Sri Rejeki DH Jabung, Tanon Village, Plupuh District, Sragen, there are approximately 20 antenatal visits each month. Some of these pregnant women have never done prenatal massage to deal with complaints during pregnancy. But to overcome complaints during pregnancy, the pregnant woman does pregnancy exercises. So that these pregnant women have never had a prenatal massage. The purpose of this community service is that after receiving counseling about prenatal massage, it is hoped that pregnant women at PMB Sri Rejeki DH Jabung Tanon Plupuh Sragen understand about prenatal massage and are willing to do it by coming to the midwife. The methods used in this activity are lectures, questions and answers and demonstrations about prenatal massage. The target of community service activities regarding prenatal massage are pregnant women, especially in the third trimester at PMB Sri Rejeki DH Jabung Tanon Plupuh Sragen. The expected output from community service activities about prenatal massage for pregnant women at PMB Sri Rejeki DH Jabung Tanon Plupuh Sragen is an increase in knowledge of pregnant women about prenatal massage and pregnant women can do prenatal massage at the nearest midwife
PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK DENGAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) Ratih Dwi Lestari Puji Utami; Wahyuningsih Safitri; Christiani Bumi Pangesti; Nur Rakhmawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 12 No. 2, Juli 2021
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.493 KB) | DOI: 10.34035/jk.v12i2.772

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan permasalahan perkembangan anak ditandai dengan rendahnya konsentrasi dan aktivitas berlebihan pada anak. Prevalensi ADHD meningkat setiap tahunnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dan menangani permasalahan ADHD. Pendeteksian secara dini diperlukan untuk mengidentifikasi ADHD sehingga pemberian terapi dapat diberikan lebih awal dan dapat mengurangi gejala ADHD, membantu anak berkonsentrasi, serta membantu anak memenuhi kebutuhan perkembangannya. Peran keluarga penting dalam upaya perawatan dan pendeteksian dini adanya ADHD. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi pengalaman orangtua merawat anak dengan ADHD. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak tujuh ibu yang memiliki anak ADHD diambil melalui teknik snowball sampling. Pengumpulan data melalui indepth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala dini yang muncul pada anak ADHD adalah keterlambatan dalam kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi, kesulitan mempertahankan kontak mata, hiperaktif, perilaku meniru, perilaku marah, dan keterlambatan motorik halus. Upaya perawatan yang dilakukan orang tua adalah pembatasan akses gadget, diet, penerimaan keluarga, pengawasan, dan terapi. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is a child development problem characterized by low concentration and excessive activity in children. The prevalence of ADHD is increasing every year. Various attempts have been made to overcome and treat the problem of ADHD. Early detection is needed to identify ADHD so that therapy can be given early and can reduce ADHD symptoms, help children concentrate, and help children meet their developmental needs. The role of the family is important in the treatment and early detection of ADHD. The purpose of this study was to explore the experiences of parents caring for ADHD children. This research is a qualitative descriptive study, the research subjects are seven mothers who were taken by snowball sampling technique. The data collection using in-depth interview approach. The results showed that the early symptoms that appeared in ADHD children were delays in socializing and communication skills, difficulty maintaining eye contact, hyperactivity, imitating behavior, angry behavior, and fine motor delays. Parenting efforts are limiting access to gadgets, diet, family acceptance, supervision and therapy.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Penanganan BBLR dengan Metode Kangaroo Mother Care (KMC) Wahyu Dwi Agussafutri; Christiani Bumi Pangesti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2311

Abstract

Low birth weight babies (LBW) often have problems compared to normal birth weight babies. Especially for LBW due to premature birth, the function of the body's organs is still unperfect, so it needs to get special treatment. Problems that are often experienced by LBW include difficulty maintaining body temperature due to: increased heat loss, lack of subcutaneous fat, and a large ratio of skin surface area to body weight. Efforts to manage LBW include incubators and Kangaroo Mother Care (KMC). The use of incubators causes mothers to be separated from their babies, the number is limited, and expensive. Meanwhile, KMC includes skin to skin contact, has the advantage of being able to meet the baby's touch needs as a stimulus for their development. The purpose of this activity is so that in the future pregnant women can do KMC for their babies, especially for LBW babies. Implementation method with health education and demonstrations. The media used are leaflets and KMC props. The activity was carried out in the Pregnant Women Class at the Gambirsari Health Center in Surakarta, with 10 pregnant women participating. The activity was held in two meetings during the pregnancy class, in December 2021 for increasing knowledge and January 2022 for evaluation. Evaluation results around 85% of mothers were able to answer questions about KMC and were able to demonstrate KMC. In conclusion, this activity ran smoothly and received a good response. Mothers know more about alternatives to handling LBW with KMC.   ABSTRAK                 Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) lebih sering bermasalah dibanding dengan berat lahir normal. Terutama untuk BBLR karena kelahiran prematur, fungsi organ-organ tubuh masih belum sempurna, sehingga perlu mendapatkan penanganan khusus. Masalah yang sering dialami BBLR antara lain kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh karena: peningkatan hilangnya panas, kurangnya lemak subkutan, dan rasio luas permukaan kulit terhadap berat badan yang besar. Upaya penatalaksanaan BBLR antara lain dengan inkubator dan Kangaroo Mother Care (KMC). Penggunaan inkubator menyebabkan ibu terpisah dari bayinya, jumlahnya terbatas, dan memerlukan biaya mahal. Sedangkan, KMC meliputi skin to skin kontak, memiliki kelebihan dapat memenuhi kebutuhan sentuhan pada bayi sebagai stimulus untuk perkembangannya. Tujuan kegiatan ini supaya ibu-ibu hamil kelak dapat melakukan KMC untuk bayinya, terutama untuk bayi BBLR. Metode pelaksanaan dengan pendidikan kesehatan dan demonstrasi. Media yang digunakan yaitu leaflet dan alat peraga KMC. Kegiatan dilaksanakan di Kelas Ibu Hamil Puskesmas Gambirsari Surakarta, dengan jumlah peserta 10 ibu hamil. Kegiatan dilakukan dua kali pertemuan pada saat kelas hamil, yaitu bulan Desember 2021 untuk peningkatan pengetahuan dan Januari 2022 untuk evaluasi. Hasil evaluasi sekitar 85% ibu-ibu mampu menjawab pertanyaan mengenai KMC dan mampu mendemonstrasikan KMC. Kesimpulan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon baik. Ibu-ibu menjadi lebih tahu alternatif menangani BBLR dengan KMC.