Fajar Kurniawan
Fakultas Komuniasi Dan Bahasa, Universitas Bina Sarana Informatika

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

KETERKAITAN HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI POLITIK KEBIJAKAN DENGAN BIROKRAKSI PEMERINTAH DALAM KONTEKS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN (Studi Kasus Regulasi Pendirian TV Komunitas) Anisti Anisti; Roosita Cindrakasih; Fajar Kurniawan
Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 3 No 2 (2020): Global Komunika
Publisher : FISIP UPNVJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran lembaga penyiaran komunitas (LPK) memiliki semangat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat komunitas akan materi penyiaran. Semangat ini setidaknya tercermin dari pasal-pasal dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran) yang juga mengatur masalah penyiaran komunitas. UU Penyiaran menyebutkan LPK merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya  Komunikan yang loyal dan daya jangkau frekuensinya yang terbatas, menyebabkan program siarannya fokus pada informasi, pendidikan dan budaya komunitasnya. Kendala operasionalnya yaitu ijin penyelenggara penyiaran yang sulit didapatkan, anggaran dan kualitas program siaran yang terbatas. Kurangnya keberhasilan dalam penyampaian pesan menjadi penghambat berkembangnya TV Komunitas di Indonesia seperti yang disampaikan dalam teori informasi dan nonverbal dimana Teori Informasi dan Nonverbal mengemukakan bahwa bertindak sama dengan berkomunikasi. Dalam hal politik, melakukan tindakan politik sama dengan melakukan komunikasi politik. Tindakan dalam komunikasi politik dapat ditafsirkan berbeda-beda oleh masyarakat yang melihatnya. Pola tindakan itulah yang kemudian dipelajari sebagai pedoman untuk menentukan tindakan komunikasi politik yang dilakukan. Pola tersebut dijadikan sebagai prediksi reaksi yang terjadi kedepannya. Merujuk pada permasalahan diatas, bahwa erat sekali keterkaitan hubungan antara komunikasi politik kebijakan dengan birokrasi pemerintah dalam konteks komunikasi pembangunan, dimana deregulasi lembaga penyiaran komunitas ini disyahkan untuk kepentingan pembangunan daerah dan pedesaan. Tetapi dalam hal sosialisasi kebijakan ini kurang dilakukan oleh pihak pemerintah, faktor birokrasi pendirian menjadi suatu hambatan. Dengan menggunakan metode Analisa Deskriptif serta teknik pengumpulan data menggunakan studi kajian pustaka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan hubungan antara Komunikasi Politik dengan Birokrasi Pemerintah dalam konteks Komunikasi Pembangunan melalui studi kasus Regulasi pendirian TV Komunitas.
WHATSAPP SEBAGAI MEDIA LITERASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) DIMASA PANDEMI Eulin Karlina; Panji Suratriadi; Tuty Mutiah; Fajar Kurniawan
Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 4 No 1 (2021): Global Komunika
Publisher : FISIP UPNVJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Salah satu media sosial yang sering digunakan yaitu whatsap. WhatsApp memiliki berbagai fungsi, di antaranya adalah bisa mengirim pesan, chat grup, berbagi foto, video, dan dokumen. Whatsapp merupakan salah satu media sosial paling berpengaruh dan banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Adanya penyebaran wabah Covid-19 di Jakarta berdampak pada kegiatan pendidikan yang dilakukan melalui media internet. Pemanfaatan internet dengan aplikasi Whatsapp adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan oleh mahasiswa yang bisa meningkatkan kemampuan literasi digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan whatsapp sebagai media literasi digital mahasiswa dan kemampuan literasi digital mahasiswa dilihat dari kemampuan berbahasa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simak, catat, dan kajian pustaka. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu tingkat literasi digital mahasiswa dengan media sosial whatsapp masih kurang dan peningkatan kemampuan literasi digital mahasiswa ditinjau dari berbagi materi pelajaran di WhatsApp, fitur forward. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggunakan fitur dari WhatsApp dan Kemampuan literasi digital siswa berkaitan dengan kemampuan berbahasa siswa, yaitu mendengar, berbicara, membaca, memirsa, dan menulis.Kata kunci: literasi digital, media sosial, Pembelajaran jarak jauh, Whatsapp