Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONVERSI LAHAN PERTANIAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN SERTA HIRARKI WILAYAH DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Santun Risma Pandapotan Sitorus; Mila Mulyani; Dyah Retno Panuju
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 2 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.335 KB) | DOI: 10.29244/jitl.13.2.49-57

Abstract

Perkembangan suatu wilayah cenderung akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk di suatu wilayah, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan perubahan luasan suatu jenis penggunaan lahan. Terkonversinya lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian merupakan masalah serius pada kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perubahan penggunaan lahan pada periode tahun 1998 dan 2008 di Kabupaten Bandung Barat, (2) menganalisis perubahan penggunaan lahan dalam berbagai kelas kemampuan lahan, (3) menetapkan hirarki kecamatan dan kaitannya dengan perubahan penggunaan lahan, dan (4) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Selama periode tahun 1998 sampai 2008 telah terjadi konversi luas lahan pertanian menjadi lahan terbangun sebesar 2,249 ha dengan laju konversi per tahun 264 ha. Kecamatan Batujajar merupakan kecamatan yang mengalami perubahan penggunaan terluas yaitu sebesar 31.9%. Sebaran perubahan penggunaan lahan paling luas terdapat pada kelas kemampuan lahan I sebesar 1,622 ha yaitu konversi TPLB menjadi TPLK. Selain itu, perubahan penggunaan lahan jenis lainnya tersebar pada kelas kemampuan lahan II, III, IV, VI, VII, dan VIII. Perkembangan wilayah di Kabupaten Bandung Barat berdasarkan analisis skalogram tahun 2003 dan 2008, menunjukkan adanya peningkatan tingkatan hirarki tiap desa. Pada tahun 2003 persentase desa berhirarki I, II, dan III, berturut-turut sebesar 15.1%, 20.7%, dan 64.3%. Peningkatan hirarki terjadi pada hirarki II dan III, sedangkan hirarki I mengalami penurunan. Faktor-faktor yang berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bandung Barat adalah curah hujan kelas sangat rendah, rendah, dan tinggi, penggunaan lahan terbangun tahun 1998, kepadatan penduduk, dan pertambahan fasilitas pendidikan.