Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Study Karakteristik Arus Lalu Lintas Berkaitan Dengan Populasi Penduduk Kota Batu Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan Junardi JUNIARDI
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.409 KB) | DOI: 10.36448/jts.v6i2.913

Abstract

Dalam suatu wilayah, peranan sarana perhubungan khususnya perhubungan darat yaitu jalan raya, sangat memegang peranan dalam memacu lajunya perkembangan kota dan pertumbuhan ekonomi daerah. Peranannya sebagai wadah bagi pergerakan manusia dan barang menjadi sangat penting bagi kegiatan manusia sehari-hari dan juga merupakan faktor penentu bagi pengembangan wilayah di suatu daerah tertentu (regional). Perbedaan ekonomi yang dimiliki oleh pusat-pusat pertumbuhan dalam suatu wilayah, mengakibatkan timbulnya hubungan ekonomi antara saiu pusat dengan pusat lainnya untuk keperluan pertukaran ekonomi sehubungan dengan laju perkembangan saat ini dan saat yang akan datang Hubungan ekonomi yang dibutuhkan dalan suatu wilayah hanya akan dapat terjadi bila ada jaringan jalan raya. Meningkatnya jumlah penduduk Baturaja yang relatif tinggi sebesar 3,36 % per tahun, akan berakibat pula semakin meningkatnya kegiatan hidup manusia serta peranan yang harus diterima oleh jaringan jalan raya sebagai sarana perhubungan dari proses pergerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke tampal yang lainnya. Dari kenaikan pertumbuhan penduduk sebesar 3,36 % per tahun dan kenaikan jumlah kendaraan cukup tinggi yaitu sebesar 3,20 % per-tahun (BPS- Baturaja 2001) maka kota Baturaja mengalami pertumbuhan cukup pesat. Dari penelitian hubungan komposisi jumlah kendaraan terhadap populasi penduduk pada 3 (tiga) ruas jalan yang diamati, maka pada ruas jalan Jend. Sudirman Kelurahan Pasar Lama Kecamatan Batu Raja Timur Kota Batu Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu terlihat jumlah kendaraan lebih tinggi dibandingkan dengan ruas jalan lainnya, yaitu sebesar 2420 kendaraan, dengan populasi penduduk sebesar 5.973 jiwa lain halnya dengan ruas jalan M. Hatta jumlah kendaraan tidak terlalu tinggi, yaitu sebesar 1210 kendaraan, dengan populasi penduduk sebesar 3.772 jiwa. Pada ruas jalan A. Yani Kota Balu Raja, populasi penduduk sangat dominan, yaitu sebesar 14.417 jiwa, namun jumlah kendaraan tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 2225 kendaraan. Dari hasil penelitian hubungan komposisi lalu lintas dengan populasi penduduk di Kota Batu Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan ini, ternyata tingginya jumlah populasi penduduk pada suatu kecamatan tidak berarti tinggi pula komposisi jumlah kendaraan pada suatu daerah tersebut, demikian juga rendahnya jumlah populasi penduduk pada suatu daerah tidak berarti rendah pula komposisi jumlah kendaraan pada daerah tersebut.
Analisis Tingkat Kebisingan Lalu Lintas dan Penentuan Daerah Aman Terhadap gangguan Kebisingan (Jl. Soekarno – Hatta) Junardi JUNIARDI
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.681 KB) | DOI: 10.36448/jts.v5i2.900

Abstract

Masalah kebisingan menjadi satu bagian dari berbagai macam masalah lingkungan yang diambil dalam Analisis Tingkat Kebisingan Lalu Lintas ini. Secara umum, kebisingan diartikan sebagai suara dari sistem yang tidak dikehendaki. Pertimbangan mengenai kebisingan memerlukan hubungan yang eksplisit terhadap tiga elemen penting. Yang pertama adalah kebisingan yang dipancarkan, yang kedua adalah penerima kebisingan ini, seorang atau suatu kegiatan, dan yang ketiga adalah jalur gerak tempat kebisingan ditransmisikan dari sumber ke penerima. Karakterisitik dari masing-masing elemen ini dapat menentukan tingkat kebisingan. Tetapi dalam batas tertentu respon manusia terhadap kebisingan karena tingkat terganggunya kebisingan karena tingkat terganggunya kebisingan Kebisingan pada transportasi terutama dari kendaraan jaian cukup besar, walaupun pada beberapa keadaan terdapat kebisingan dari sumber lain yang cukup menggangu seperti jalan kereta api, hal ini disebabkan kebisingan dijalan raya yang berlalu lintas tinggi sangat tinggi. Namun potensi kebisingan terhadap daerah pemukiman akan berdampak terhadap gangguan aktifitas manusia sehingga dalam masalah ini diperlukan penelitian pada daerah yang cukup memiliki potensi yang cukup besar, yaitu Jalan Soekarno-Hatta tepatnya didepan Rumah Sakit Imanuel. Pengamatan dilakukan terhadap semua kendaraan bermesin untuk kedua arah (arah menuju Hajimena dan menuju Panjang). Perhitungan mengenai besarnya tingkat kebisingan lalulintas di sini tidak bisa dilakukan dengan rumus Galloway, karena menurut persyaratan rumus tersebut hanya berlaku untuk volume lalulintas rata-rata di atas 1000 kendaraan / jam, sedangkan pada hari ini volumenya hanya 930 kendaraan/jam
Penerapan Metode Indeks Bahaya Kecelakaan untuk Anaisis Kasus Lalu Lintas di Lampung Junardi JUNIARDI
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.807 KB) | DOI: 10.36448/jts.v7i1.915

Abstract

Jalan raya sebagai sarana mobilitas kendaraan, juga dirancang untuk semakin lebar, panjang dan bebas dan hambatan. Sayangnya tingkat mobilitas dan akselerasi yang semakin tinggi, nampak menimbulkan persoalan ikutan yakni tingginya angka kecelakaan, sebab itu perlu adanya kajian terhadap indeks bahaya kecelakaan lalu lintas jalan raya di Lampung.Banyak penyebab kecelakaan di jalan diantaranya selain pertambahan penduduk dan kemakmuran yang menyebabkan semakin banyak orang berpergian. Pengkajian lebih mendalam terhadap permasalahan ini sangat diperlukan, dan juga terhadap beberapa faktor yang menimbulkan kecelakaan jalan raya, sebelum tindakan yang efektif dapat dilakukan untuk menangani situasi sekarang. Penggunaan Metode Indeks Bahaya Kecelakaan lebih memberikan gambaran yang jelas tentang bahaya kecelakaan di Propinsi Lampung. Penghitungan laju kecelakaan dengan menggunakan metode indeks bahaya kecelakaan memberikan gambaran yang jelas tentang bahaya kecelakaan yang ada di Propinsi Lampung, karena tiap parameter mempunyai hasil yang sangat jauh berbeda.          Nilai Indeks Bahaya Kecelakaan (AHI) untuk Propinsi Lampung menunjukkan bervariasi. Nilai Indeks Bahaya Kecelakaan (AH1) yang didapat, untuk Bandar Lampung (3,350), Lampung Barat (1,111) dan Lampung Utara (1,023) lebih besar dari satu, ini menunjukkan daerah tersebut mempunyai masalah dalam kecelakaan, sedangkan daerah Lampung Selatan (0,721) dan Lampung Tengah (0,889) tidak menunjukkan adanya masalah kecelakaan yang serius.  Jadi nilai indeks bahaya kecelakaan yang paling besar adalah daerah Bandar Lampung dengan nilai AHI 3,350.