Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)

Karakteristik Hidrologi Tanah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii), Merawan (Hopea odorata Roxb) dan Mahoni Uganda (Khaya anthoteca): Soil Hydrological Characteristics Under Pine (Pinus merkusii), Merawan (Hopea odorata Roxb), and African Mahogany (Khaya anthoteca) Stands Andria Harfani Qalbi; Suria Darma Tarigan; Enni Dwi Wahjunie; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.339 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.1.7-12

Abstract

Forest destruction may affect forest hydrological functions either as a water regulator, maintaining the timing and distribution of river water flows, maintaining microclimate, or being able to protect the underlying areas from disasters such as floods. Revegetation is considered as an effort to improve the condition of forest and environment. The objective of this study was to examine the hydrological characteristics of soil under stands of Pinus (Pinus merkusii), Ugandan Mahogany (Khaya anthoteca), and Merawan (Hopea odorata Roxb). The method used is periodic measurement of soil physical variables. Our investigation reveals that hydrological and physical properties of soil under the stands were different. Within the same depth of soil, water content changed from the highest to the lowest in Pine (3.05%), Merawan Siput Jantan (2.40%), and African Mahogany (1.89%), respectively. The highest infiltration was 116.25 cm hour-1 under Pine stand, while the lowest was 24 cm hour-1 under Merawan Siput Jantan stand. The highest permeability was 13.27 cm hour-1 under Pine stand, while the lowest was 2.72 cm hour-1 under Merawan Siput Jantan stand. Dominated by clay, the soil texture was relatively similar in each stand. Further, the soil under the three stands were categorized as the soil hydrological group B.
Analisis Potensi Ketersediaan dan Kebutuhan Air di Daerah Aliran Sungai Cisangkuy: Analysis of Potential Availability and Water Needs of Cisangkuy Watershed Mariana Lusia Resubun; Ennie Dwi Wahjunie; Suria Darma Tarigan
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.911 KB) | DOI: 10.29244/jitl.20.2.57-62

Abstract

Kondisi DAS Cisangkuy mengalami degradasi yang ditunjukkan dengan semakin seringnya kejadian banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung mengalami banjir tahunan. Pada 2013, banjir setinggi dua meter menyebabkan Kabupaten Baleendah terisolasi. Perubahan penggunaan lahan di DAS Cisangkuy merupakan salah satu penyebab menurunnya kondisi hidrologis. Peningkatan populasi di DAS Cisangkuy menyebabkan peningkatan permintaan air. Perubahan penggunaan lahan dan peningkatan populasi dapat mengancam ketersediaan air baku di DAS Cisangkuy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keseimbangan pasokan dan permintaan air DAS Cisangkuy dan untuk menganalisis dampak perubahan penggunaan lahan pada respon hidrologi DAS Cisangkuy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air DAS Cisangkuy dengan debit rata-rata 2015 memiliki jumlah air yang tersedia hingga 343,121,970 m3. Total ketersediaan air hingga 11,104,629,178 m3 pada tahun 2015. Berdasarkan hasil ini, ada defisit air hingga 10,498,001,277 m3 tahun-1.