Articles
FACEBOOK SEBAGAI MEDIA DAKWAH
AMINUDIN AMINUDIN
Al-MUNZIR No 1 (2017): VOL 10 NO.1 MEI 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (493.215 KB)
|
DOI: 10.31332/am.v10i1.796
Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan informasi tentang salah satu jaringan media sosial yang bisa digunakan oleh para da’i dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah yaitu facebook. Fasilitas tersebut merupakan suatu alternatif yang efektif dalam upaya untuk menghubungkan antara individu yang satu dengan yang lain agar terjalin hubungan silaturrahmi yang harmonis dan saling menguntungkan.Salah satu unsur yang sangat menunjang di dalam proses berlangsungnya dakwah yang dikenal pula dengan istilah media dakwah. Media dakwah, tidak cukup hanya mengandalkan media-media tradisional, seperti melalui ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian yang masih menggunakan media komunikasi oral atau tutur. Penggunaan media-media komunikasi modern sesuai dengan taraf perkembangan daya pikir manusia harus dimanfaatkan sedemikian rupa, agar dakwah Islam lebih mengena sasaran dan tidak out of date. Diantaranya adalah facebook sebagai salah satu jaringan media sosial. Facebook sebagai salah satu media dakwah tidak dapat dipungkiri juga memiliki dampak positif dan negatif dalam menyampaikan dakwah. Diantara dampak positifnya adalah Dakwah via media facebook merupakan alternatif dakwah selain dakwah melalui kontak langsung tatap muka dan dakwah dalam bentuk tulisan panjang selain dalam bentuk message dan status, juga dapat disampaikan lewat notes atau catatan dan gambar dalam photo. Adapun dampak negatifnya, diantaranya adalah Tulisan-tulisan bernada dakwah yang di postkan oleh status maupun notes atau catatan, biasanya komentarnya jarang dan efek dari proses dakwah via facebook ini kurang bisa diamati secara maksimal karena bersifat maya.Kata Kunci: Facebook dan Media Dakwah
DAKWAH DAN PROBLEMATIKANYA DALAM MASYARAKAT MODERN
Aminudin Aminudin
Al-MUNZIR No 1 (2015): VOL 8 NO.1 MEI 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31332/am.v8i1.761
Dakwah amar ma'ruf nahi munkar secara praktis telah berlangsung sejak adanya interaksi antara Allah dengan hamba-Nya (periode Nabi Adam As), dan akan berakhir bersamaan dengan berakhimya kehidupan di dunia ini. Pada awalnya Allah mengajar Nabi Adam As nama-nama benda, Allah melarang Nabi Adam mendekati pohon dan Allah memerintahkan para malaikat sujud kepada Nabi Adam, semua Malaikat pada sujud kecuali Iblis. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi. Adapun salah satu rujukan pembahasan ini adalah QS. Ali Imran ayat 110 dan QS. al-Nahl ayat 125.Berdakwah, beramar makruf dan bernahi munkar adalah salah satu fungsi strategis kekhalifahan manusia. Fungsi tersebut berjalan terus-menerus seiring dengan kompleksitas problematka kehidupan manusia dari zaman ke zaman. Dakwah tidak berada dalam sket masyarakat yang statis, tetapi berada dalam sket masyarakat yang dinamis dan tantangan dakwah yang semakin luas dan komplek. Oleh karena itu, peningkatan kualitas kompetensi muballigh harus secara terus menerus dilakukan secara efektif. Di samping itu, perlu adanya sebuah metode yang efektif untuk menjawab tantangan dakwah yang semakin hari semakin komplit, khususnya dalam masyarakat modern. Kata Kunci: Dakwah, problematika dan masyarakat modern
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Aminudin Aminudin
Al-MUNZIR No 2 (2014): Vol. 7 No. 2 November 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (180.927 KB)
|
DOI: 10.31332/am.v7i2.276
Abstrak: Media telah menunjukkan keunggulannya dalammembantu para pendidik atau pengajar dalam prosesmenyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat danmudah ditangkap oleh anak-anak didik. Media memilikikekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampumerubah tingkah laku mereka ke arah perubahan positif.Al-Fauzan menyebutkan berbagai peranan mediapembelajaran yakni: untuk memperkaya pengalamanbelajar peserta didik, ekonomis, meningkatkan perhatianpeserta didik terhdap pelajaran, mengikutsertakan banyakpanca indera dalam proses pembelajaran, meminimalisirperbedaan persepsi antar guru dan peserta didik,menambah kontribusi positif peserta didik dalammemperoleh pengalaman belajar, dan membantumenyelesaikan perbedaan pribadi antara peserta didik.Al-Fauzan mengklasifikasi media pembelajaran bahasamenjadi tiga jenis, yaitu: media perangkat/peralatan (alajhizah),media materi pembelajaran (al-mawad alta’limiyahal-ta’lumiya), dan kegiatan penunjangpembelajaran (al-nasyathath al-ta’lumiyah).Kata Kunci: Media, pembelajaran bahasa Arab.
KONSEP DASAR DAKWAH
AMINUDIN AMINUDIN
Al-MUNZIR No 1 (2016): VOL.9. NO. 1 MEI 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (411.748 KB)
|
DOI: 10.31332/am.v9i1.775
Agama Islam sebagai suatu ajaran tidaklah berarti manakala ia tidak diwujudkan dalam action amaliah. Ini merupakan aspek konsekuensial dari keberadaan Islam yang bukan semata-mata menyoroti satu sisi saja dari kehidupan manusia, melainkan menyoroti semua persoalan hidup manusia secara total dan universal. Beberapa landasan ayat Al-Qur’an dalam pembahasan, diantaranya QS. Al-Hjj: 67, QS. Fushilat: 33, QS. Para ulama telah menjelaskan bahwa dakwah itu hukumnya fardlu kifayah. Karena itu, apabila di suatu tempat sudah ada para da'i yang telah menegakkan dakwah, maka kewajiban dakwah bagi yang lain akan gugur dengan sendirinya. Jika di suatu tempat (daerah) membutuhkan dakwah secara kontinyu, maka dalam keadaan seperti ini dakwah menjadi fardlu kifayah, artinya apabila dakwah telah dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan dan keahlian, maka beban kewajiban itu akan gugur bagi yang lain. Kata Kunci: Dakwah, metode dakwah
EFEKTIVITAS DAKWAH, TINJAUAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Aminudin Aminudin
Al-MUNZIR No 2 (2015): VOL 8 NO.2 NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (275.526 KB)
|
DOI: 10.31332/am.v8i2.741
Komunikasi dan dakwah adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan atau satu sama lain saling terkait. Keduanya merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri, namun dalam praktik serta aplikasinya selalu terpadu antara satu dengan lainnya serta saling menunjang. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak pesan dakwah tidak sampai kepada sasaran, karena da’i (komunikator) tidak mampu berkomunikasi secara efektif. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan menuangkan pesannya dalam bahasa yang baik dan benar. Seolah-olah dakwah yang disajikan kering, gersang dan hambar. Bahasanya tidak bergaya, mad’u (komunikan) tidak memahami apa yang disampaikannya, minat dan interest mad’u hilang dan komunikasi tidak terjalin.Persoalan komunikasi yang menjadi perhatian dalam hubungan antar manusia terutama dalam kaitannya dengan aktivitas dakwah adalah bagaimana komunikasi yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif (berguna) terhadap mad’u. Komunikasi efektif mempunyai nuansa dan varian sesuai dengan kepentingan dan tujuannya. Walaupun pada prinsipnya tujuannya sama, yakni bagaimana pesan komunikasi yang disampaikan dapat diserap, dihayati, dan direspon oleh komunikan secara positif. Kata Kunci: Efektivitas dakwah, komunikasi.
DAKWAH DAN PENGUATAN KELUARGA
AMINUDIN AMINUDIN
Al-MUNZIR No 2 (2017): VOL 10 NO.2 NOVEMBER 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (651.367 KB)
|
DOI: 10.31332/am.v10i2.805
Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan informasi tentang “Dakwah dan Penguatan Keluarga” Dakwah adalah kegiatan mentranformasikan ajaran Islam ke dalam kehidupan individu, keluarga dan masyarakat, dalam arti membawa pola pikir, pola sikap dan pola perilaku yang berimitasi, tersugesti, teridentifikasi dan bersimpati kepada hal-hal yang lebih Islami. Dari aspek-aspek tersebut akan terbangun kredibilitas dan daya tarik yang empatik dan simpatik. Dakwah bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang di ridhoi Allah SWT. Setiap keluarga selalu memimpikan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Untuk mewujudkan impian tersebut tidak serta merta akan terbangun begitu saja tanpa melakukan berbagai upaya. Upaya yang dimaksud diantaranya adalah melakukan pembinaan atau penguatan dalam sebuah keluarga khususnya dalam hal pembinaan agama yang baik. Jika dalam sebuah keluarga tidak ditanamkan pembinaan agama kepada keluarganya sejak dini dengan baik dan maksimal, maka kemungkinan-kemungkinan untuk terjebak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam akan terbuka lebar. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kepala keluarga untuk senantiasa memperhatikan pembinaanan dalam keluarganya agar kelak mendapatkan keselamatan dan kebahagian duni akhirat. Hal ini pula yang menjadi khas atau ciri orang yang beriman yakni bertanggung jawab terhadap keselamatan keluarga. Salah satu firman Allah yang relevan dengan pembahasan ini terdapat dalam Q.S At-Tahrim/66:6 Kata kunci: Dakwah dan Keluarga
MEDIA DAKWAH
AMINUDIN AMINUDIN
Al-MUNZIR No 2 (2016): VOL.9. NO. 2 NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (867.595 KB)
|
DOI: 10.31332/am.v9i2.786
Tulisan ini membahas tentang berbagai macam media yang bisa penyampai pesan-pesan dakwah kepada pendengarnya. Pesan-pesan dakwah dapat sampai kepada pendengarnya, dengan cara mengkolaborasikan berbagai media. Dakwah, tidak cukup hanya mengandalkan metode tradisional, seperti melalui ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian yang masih menggunakan media komunikasi oral atau tutur. Penggunaan media-media komunikasi modern sesuai dengan tarap perkembangan daya pikir manusia harus dimanfaatkan sedemikian rupa, agar dakwah Islam lebih kena sasaran dan tidak out of date. Diantara media-media modern adalah media celuler. Proses dakwah terjadi karena adanya interaksi antara da’i (komunikator), penerima/pendengar, lingkungan dan sarana/media dakwah. Unsur-unsur tersebut merupakan sebuah sistem yang saling mempengaruhi dalam suatu aktivitas dakwah. Kata Kunci : Media, Dakwah
TAHIYYAH DALAM Q.S AN-NISA’ [4] : 86
M. Syawal Rosyid;
Fatirawahidah Fatirawahidah;
Aminudin Aminudin;
Hasan Basri
EL-MAQRA' Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN KENDARI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (897.676 KB)
|
DOI: 10.31332/elmaqra.v1i1.3313
AbstrakPenelitian ini berjudul Tah}iyyah Dalam Q.S Al-Nisa>’[4] : 86 (Suatu Kajian Tahlili). Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan teknik studi kepustakaan. dengan teknik interpretasi yang digunakan yaitu interpretasi tekstual, kontekstual, dan interkontekstual. Teknik analisis data yang digunakan adalah tafsir tahlili. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, tah}iyyah berasal dari kata h}ayya> yang berarti hidup. Jadi, tah}iyyah berarti doa untuk memperpanjang usia. sedangkan tah}iyyah yang di maksud dalam Q.S al-Nisa<’ [4] : 86 yakni pemberian penghormatan dengan yang semisalnya atau yang lebih baik. Kedua, kontekstualisasi makna tahiyyah dalam bentuk perbuatan yakni penghormatan kepada Rasulullah dengan mengikuti sunnahnya, penghormatan kepada orang tua, penghormatan terhadap orang yang berilmu, penghormatan kepada sesama manusia, penghormatan dengan mencium tangan, menundukkan badan sebagai penghormatan, dan berdiri menyambut seseorang.Kata Kunci : Tah}iyyah, Q.S Al-Nisa>’, Kontekstualisasi.
Media Baru dan Paham Radikalisme Pada Kalangan Remaja Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara
Aldilal Aldilal;
La Ode Mansabdar Kanande;
Yusyrifah Halid;
Aminudin Aminudin
The Journal of Society and Media Vol. 7 No. 1 (2023): Cultural Transformation in Media and Social
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jsm.v7n1.p1-18
This research aims to find out whether teenagers in Kendari City know the content of content that spreads radicalism on social media and how to respond to content that contains radicalism. Using descriptive qualitative methods, samples are taken by purposive sampling method. Data collection techniques are carried out with primary data & secondary data. Based on the findings, the researchers concluded: First, many teenagers in Kendari City do not have guidance or literacy regarding radicalism on social media, and few of them are teenagers who know accounts and content on social media that spread radicalism. Second, most teenagers in Kendari City choose to respond to accounts that are indicated to be radical on social media by reporting these accounts. Third, Few adolescents respond to choosing to keep seeing or consuming and allowing accounts that spread radical ideas to be vulnerable to being influenced or exposed to radicalism