Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Potret Pembelajaran Agama Islam Berbasis Karakter di SDIT al-Qalam Kendari Nurdin Karim
Shautut Tarbiyah Vol 21, No 1 (2015): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.8 KB) | DOI: 10.31332/str.v21i1.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi mendalam pengelola SDIT al-Qalam Kendari mengenai proses pembelajaran agama Islam berbasis karakter. Pendekatan kontekstual digunakan untuk memudahkan pengamatan di Sekolah Dasar Islam Terpadu al-Qalam Kendari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi model Spradley dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis Spradley yaitu: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya berdasarkan temuan penelitian, teori-teori pembelajaran dan pendapat para pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter peserta didik melalui pembelajaran agama Islam di SDIT al-Qalam sangat ditentukan, (1) tujuan pembelajaran agama Islam, (2) pendekatan pembelajaran kontekstual, (3) penggunaan strategi pembelajaran, dan (3) penciptaan lingkungan dan budaya sekolah yang islami. Karakter yang dihasilkan adalah; taat beribadah, jujur, bertanggung jawab, disiplin, kerjasama, peduli, rasa ingin tahu, mandiri, disiplin, kasih sayang, sopan, santun, ramah, kreatif dan menghargai.Kata kunci: Agama Islam, karakter, pembelajaran, kontekstual, SDIT Al-Qalam Kendari
Dakwah dalam Membangun Karakter Bangsa “Berlandaskan Nilai-Nilai Qurani” Nurdin Nurdin
Shautut Tarbiyah Vol 20, No 2 (2014): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.809 KB) | DOI: 10.31332/str.v20i2.27

Abstract

Persoalan demi persoalan yang terjadi dalam masyarakat kita memang seolah tidak pernah terhenti. Ibarat benang, kerumitannya kian hari, kian kompleks dan sulit diurai. Dalam masyarakat plural, fenomena semacam ini menjadi sebuah keniscayaan, terutama dalam membangun sebuah karakter bangsa. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki karakter. Karakter akan sangat ditentukan sejauhmana masyarakat suatu bangsa saling berinteraksi, menerima, menghormati dan saling menghargai satu sama lain tanpa harus memandang adanya perbedaan golongan, warna kulit, etnik, budaya dan agama. Islam sebagai agama memandang bahwa perbedaan antara sesama manusia adalah kekayaan dan merupakan sunatullah. Tulisan ini akan mengurai dan mengkaji “dakwah negara dalam prespektif kepluralan”, dan “tanggung jawab dakwah negara-bangsa mengelolanya berdasarkan pendekatan nilai-nilai agama dalam Al-Quran”.Kata Kunci: Dakwah, karakter bangsa, nilai Qurani.
POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK Nurdin Karim
Al-MUNZIR No 2 (2014): Vol. 7 No. 2 November 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.936 KB) | DOI: 10.31332/am.v7i2.279

Abstract

Abstrak: Akhlak adalah sebuah pilar utama dalamkehidupan masyarakat sepanjang sejarah. Pendidikandalam bidang apapun harus selalu diselaraskan dengantujuan untuk membentuk manusia yang berakhlak mulia(aklakul karimah).Dalam proses pembentukan akhlak bagi anak-anak,orang tua hendakya selalu membuka kran komunikasiyang sehat bagi anak. Pendidikan yang menyenangkanbagi anak di rumah akan melahirkan komunikasi yangterbuka bagi orang tua dan anak. Anak akan merasaaman, terlindungi, mendapatkan kasih sayang, cinta,penyang, sopan dan santun manakala orang tuamembesarkan anak dalam lingkungan keluarga yangpenuh dengan kelemahlembutan dan kasih sayang.Sekolah merupakan salah satu institusi yangmenindaklanjuti proses komunikasi orang tua dan anakdalam keluarga. Peran sekolah adalah memfaslitasiproses pembentukan awal yang telah terjadi dalamkehidupan keluarga. Salah satu unsur yang banyakterabaikan dalam proses pembentukan akhlak anakadalah pemerolehan dan penanaman nilai-nilai agamabagi anak-anak di rumah. Nilai-nilai agama menjadiinstrumen yang sangat penting diberikan kepada anakanaksejak dini terutama dalam keluarga sehingga anakanakmemiliki pisau analisa iman sebagai benteng diridalam menangkal kezaliman terutama dalam kekerasandan kebrutalan terhadap anak-anak.Kata Kunci: Orang tua, komunikasi, anak, akhlak
DAKWAH TERUMBU KARANG Membumikan Karakter Ekologis Melalui Penguatan Kapasitas Kelembagaan pada Masyarakat Pesisir Kepulauan Tukang Besi Nurdin Nurdin
Al-MUNZIR No 2 (2015): VOL 8 NO.2 NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.022 KB) | DOI: 10.31332/am.v8i2.756

Abstract

 Isu lingkungan kaitannya dengan dakwah yang menjadi fundamental ideas dari program pemberdayaan ini berangkat dari asumsi, bahwa selama ini aktivitas dakwah di satu sisi dan kegiatan pelestarian lingkungan pada sisi lain, belum berjalan berkelindang. Padahal jika  disatupadukan, diyakini akan memberi efek positif yang besar, utamanya di tengah kegalauan umat manusia terhadap masa depan lingkungan. Dalam konteks Kepulauan Tukang Besi (Wakatobi) yang 97% wilayahnya adalah laut, pembumian nalar ekologis dalam tata pikir masyarakat  menjadi penting dengan tiga alasan; 1) tuntutan pelestarian lingkungan adalah amanah Tuhan terhadap makhluknya, 2) tuntutan bagi masyarakat Wakatobi terkait dengan masa depan lahan pencarian mereka, 3) Wakatobi merupakan pusat segitiga terumbu karang dunia atau coral triangle world.Studi ini menjelaskan tentang para da’i yang berkarakter dan berwawasan ekologis melalui penguatan kapasistas kelembagaan. Dengan participatory action research (PAR), studi ini menghasilkan rancangan sistem dan manajemen tata kelola lembaga dakwah dan Da’i Terumbu Karang sehingga terwujud masyarakat yang bernalar ekologis, dapat menjaga kelestarian lingkungan Wakatobi sebagai bendahara biodiversitas dunia yang utama. Kata Kunci: dakwah, karakter ekologis, penguatan kapasitas kelembagaan.
ANALISIS PENGEMBANGAN DAKWAH MELALUI STAND UP COMEDY NURDIN NURDIN
Al-MUNZIR No 1 (2016): VOL.9. NO. 1 MEI 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.651 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i1.783

Abstract

Salah satu metode pengembangan dakwah yang perlu mendapat perhatian dari kalangan penggiat dakwah adalah Stand Up Comedy Dakwah. Stand up Comedy memiliki pengertian lawakan tunggal atau komedi tunggal adalah salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri. Biasanya di depan pemirsa lansung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Dakwah adalah upaya untuk mengajak, menyeru dan memanggil seseorang untuk kembali menjalankan perintah Allah Swt yang dilakukan oleh seorang da’i. Dalam konteks mengemban tugas berdakwah, muballigh memerlukan berbagai pendekatan dan metode pengembangan dalam menyelenggarakan aktifitas dakwah. Dengan kehadiran teknologi informasi seperti media elektronik maupun media cetak, maka metode untuk mengembangkan dakwah semakin kuat. Sebab pemanfaatan media diyakini menjadi salah satu sarana yang efektif untuk mengembangkan dakwah Islam, baik melalui media elektronik maupun media cetak. Melalui media tersebut dakwah dikembangkan sehingga bisa merambah keseluruh pelosok tanah air. Stand Up Comedy dakwah sangat penting bagi pengembangan dakwah Islam, tidak hanya asal tertawa dan menghibur, hampa makna. Tetapi perlu dikemas dalam bahasa yang mengandung pesan-pesan dan  nilai-nilai Islam. Kata Kunci: dakwah, stand up comedy
Membumikan Kaidah Kehidupan Lokal Falsafah Bhinci-Bhinciki Kuli (Studi Pendidikan Karakter pada Masyarakat Buton) Nurdin Nurdin
Al-MUNZIR Vol 13, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v13i1.3732

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kaidah falsafah bhinci-bhinci kuli pada masyarakat Buton dalam membangun pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data penelitian adalah masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, guru, dan pemerintah daerah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen dengan key instrument adalah peneliti sendiri. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis Miles dan Huberman yaitu: reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bhinci-bhinciki kuli dalam bahasa wolio terdiri dari kata bhinci-bhinciki artinya cubit-cubit dan kuli artinya kulit. Jadi bhinci-bhinciki kuli artinya cubit-cubit kulit yang mengandung makna bahwa cubit diri sendiri sebelum mencubit orang lain. Kalau anda mencubit diri anda merasa sakit, maka ketika anda mencubit orang lain juga merasakan sakit. Melalui falsafah bhinci-bhinciki kuli ini dapat dimaknai bahwa semua manusia mempunyai perasaan yang sama, harga diri yang sama, hak-hak asasi yang sama. Manusia diajarkan untuk saling merasakan apa yang dirasakan orang lain. Yang digugah adalah kejujuran pada hati nurani manusia dalam mengekspresikan rasa yang dalam bahasa wolio disebut namisi. Konsep rasa inilah yang menjadi akar persamaan manusia yang menjadi satu dengan sesamanya, (2) implementasi falsafah bhinci-bhinciki kuli adalah melalui lembaga adat, lembaga pendidikan dan birokrasi, (3) nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam falsafah bhinci-bhinciki kuli yaitu; pomae-maeaka (saling menghormati), popia-piara (saling memelihara), pomaa-maasiaka (saling menyayangi), dan poangka-angkataka (saling menghargai).
Strategi Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Pertama Nurdin Nurdin; Laode Anhusadar; Herlina Herlina; Sitti Nurhalimah
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Volume 14 Nomor 1 2021
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdbwv14i1.1901

Abstract

This qualitative case study aims to review and analyze the condition of the information and communication technology (ICT) facilities for the implementation of the computer-based national examination (UNBK), the principal's strategies in implementing UNBK, and the obstacles in implementing UNBK at one of junior high schools in Kota Kendari, Southeast Sulawesi, Indonesia. Data were collected by interview, observation and documentation. The result of data analysis revealed the lack of facilities for the implementation of UNBK in the school. The principal's strategies in implementing UNBK in the school cover various aspects, such as facilities and infrastructure, human resources, and pupil affairs. Two obstacles emerged i.e., technical and non-technical.
KONTRIBUSI TRADISI HAROA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER MASYARAKAT BUTON Nurdin Karim
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Vol 12 No. 1 Mei 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.522 KB) | DOI: 10.31332/ai.v12i1.533

Abstract

This study aims to (1) find out how the harmonic tradition exists in Buton society, (2) know the tradition forms of Buton society, and (3) know the character values in the tradition of Buton society. This study uses a descriptive qualitative approach that describes the process of harmonic tradition implementation in Buton society. The data is obtained through observation, interview, and documentation. The data source consists of 15 people consisting of syara Masjid, customary leaders, and village and community leaders. Data analysis is undertaken by using Miles & Huberman analysis model. The results showed that the implementation of the haroa is a hereditary tradition created by Buton society where the implementation is done from house to house, in the mosque, and in other places mutually agreed. The forms of haroa practice can be classified as follows: (a) haroa for the big days of Islam, such as isra'mi'raj, maulid of the Prophet Mauhammad Saw, Sha'ban, ramadhan, lailatul qadar night, feast of Eid fithri and Eid adha (b) haroa for syukuran / selamatan, (c) haroa for death (poalona mate). The character values contained in the tradition of the haroa are religiousity, gratitude, togetherness, love and affection, unity, help, care, deliberation, and tolerance.
Makna Jihad dalam al-Qur’an menurut Penafsiran Ibnu Katsir Akmal Alna; Fatira Wahidah; Muh. Ikhsan; Muh. Syahrul Mubarak; Nurdin
Gunung Djati Conference Series Vol. 9 (2022): The 3rd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.217 KB)

Abstract

This study aims to discuss the meaning of jihad in the Qur'an according to the interpretation of Ibn Kathir. This study uses a qualitative approach by applying the descriptive-analytical method. The formal object of this research is the methodology of Ibn Kathir's interpretation, while the material object is the word jihad in the Qur'an. The results of the discussion of this study indicate that Ibn Kathir does not explore in depth the linguistic rules regarding the word jihad in the Qur'an but tends to use the source of the bi al-ma'tsur interpretation consistently as a reinforcement of the argument in his interpretation, he also does not explore the issue of jihad in the Qur'an. aspects of fiqh and socio-cultural aspects but when interpreting a verse about jihad will go straight to the core of the verse using a textual approach Ibn Kathir tends to interpret the verses of jihad in the Qur'an as a war against the enemy to defend Islam, he also emphasizes the urgency jihad and its virtues and features with concepts that are in line with Islamic law and in accordance with what is outlined by the Qur'an and also explained by the hadiths of the Prophet Muhammad. That is, the meaning of jihad in the Qur'an in Ibn Kathir's view does not only mean war, but the word jihad has a broad meaning. This study recommends that jihad must be interpreted comprehensively or thoroughly to avoid misunderstandings in the meaning of jihad.
Konsep dan Praktik Pendidikan Islam dalam al-Qur’an: Studi Tafsir Tarbawi Rezky Alsyah Ananta A; Nurdin ; Rahmawati; Sitti Fauziah
Gunung Djati Conference Series Vol. 9 (2022): The 3rd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.349 KB)

Abstract

This study aims to discuss the concept of Islamic education in the Qur'an. This study uses a qualitative approach by applying the descriptive-analytical method. The formal object of this research is the tarbawi interpretation, while the material object is the concept of education in the Qur'an. The results and discussion of this study indicate that the term education in the verses of the Qur'an according to Tarbawi's interpretation can be formulated from various words with various derivations so as to form a concept of Islamic education which in practice aims to implement mental, intellectual, and physical education for children. Muslim students so that they have mental, spiritual and behavioral maturity as well as broad knowledge that is useful for realizing goodness in human life. This study concludes that the formulation of Islamic education can be extracted from the verses of the Qur'an by using a tarbawi interpretation approach which will produce views and concepts of education which in practice can be distinguished from the implementation of education in general to create a better life for the people in the future.