Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui bentuk jaringan sosial ekonomi masyarakat dalam pengelolaan hasil tambang batu kapur di Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah. (2) Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran hasil pengelolaan tambang batu kapur di Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah. Hasil temuan dilapangan menunjukkan bahwa bentuk jarngan sosial ekonomi masyarakat dalam pengelolaan hasil tambang batu kapur di Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah adalah: dimana hubungan pemilik usaha dan buruh sangat bekerjasama satu sama lain, masyarakah yang bekerja sebagai buruh pembuat hasil pengelola batu kapur saling bahu membahu dan bergotong-royong dalam memasarkan hasi pengelolaan tambang batu kapur, dan hubungan antara sesama buruh saling bekerja sama dan solidaritas yang begituh tinggi terjali di antara sesama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran hasil pengelolaan tambang batu kapur di Desa Nepa Mekar Kecematan Lakudo Kabupaten Buton Tengah adalah : Perencanaan strategi pemasaran dimana masyarakat pengelola hasil tambang batu kapur memasarkan usaha melalui media massa, dan adanya kerjasama. (2) Target pasar masyarakat pengelola hasil tambang batu kapur di Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah mereka bekerjasama. (3) Jumlah pemasok bahan batu masyarakat di Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah mudah ditemukan bahan (batu kapur). (4) Harga dimana masyarakat yang membuka usaha pengelolaan hasil tambang batu kapur merek sudah menetampakan harga yang di sepakati. (5) Perencanaan finansial masyarakat Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah merencanakan ekonomi dalam membuka usaha pengelolaan hasil tambang batu kapur ini dapat meningkatkan perekonomi. (6) Persaingan antar kompetitor dimana masyarakat Desa Nepa Mekar tidak ada persaingan karena sesama pemilik usaha lainnya sudah menentukan harga yang di sepakati bersama. (7) Sumber daya manusia tidak menjadikan suatu alasan bagi masyarakat pemilik usaha untuk tidak melaksanakan aktivitas. akan tetapi, pemilik usaha langsung ambil ali apabila para pekerjanya berhalangan.