Benny Baskara
Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NELAYAN BUNGKUTOKO DAN TANTANGAN PERUBAHAN Danial Danial; Benny Baskara
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3, Oktober 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i3.814

Abstract

Profesi nelayan merupakan ujung tombak dalam sektor perikanan, karena produktivitas sektor perikanan turut ditentukan oleh hasil tangkapan para nelayan. Namun demikian, banyak tantangan yang dihadapi oleh nelayan dalam menjalankan profesinya. Secara umum, respons dari tantangan tersebut adalah tetap bertahan sebagai nelayan atau beralih profesi dengan menekuni bidang pekerjaan lain. Artikel ini akan berfokus untuk membahas tantangan-tantangan perubahan pembangunan yang dihadapi oleh para nelayan di Pulau Bungkutoko dan respons mereka terhadap tantangan-tantangan tersebut. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ternyata lebih banyak nelayan Bungkutoko yang beralih profesi ke bidang pekerjaan lainnya, dan lebih sedikit yang tetap mempertahankan profesinya sebagai nelayan. Sesungguhnya, pilihan untuk tetap bertahan sebagai nelayan ataupun memilih untuk beralih profesi ke bidang pekerjaan lainnya merupakan bentuk strategi bertahan hidup (survival strategy) masyarakat Bungkutoko. Namun demikian, bila dipandang dari sektor perikanan, dengan banyaknya nelayan yang beralih profesi ke bidang pekerjaan lainnya adalah sebuah kemunduran, karena turut menurunkan produktivitas di sektor tersebut.
AKOMODASI DAN KONTESTASI RUANG BUDAYA DI UDARA: KASUS SIARAN BUDAYA DI RRI KENDARI, SULAWESI TENGGARA Benny Baskara
Studi Budaya Nusantara Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Studi Budaya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.308 KB) | DOI: 10.21776/ub.sbn.2018.002.02.04

Abstract

AbstrakRadio Republik Indonesia (RRI) sebagai stasiun radio milik pemerintah membentuk saluran tersendiri bagi siaran-siaran budaya dari seluruh Indonesia yang ditayangkan dalam Programa 4 RRI. Pembentukan Programa 4 RRI yang mengkhususkan pada siaran-siaran budaya tersebut merupakan suatu bentuk akomodasi pemerintah terhadap keanekaragaman budaya di Indonesia, termasuk di RRI Kendari sebagai perwakilan RRI di Sulawesi Tenggara. Tulisan ini akan memaparkan akomodasi dan kontestasi siaran kebudayaan dari berbagai etnis di Programa 4 RRI Kendari. Programa 4 RRI yang menyiarkan kebudayaan dari berbagai kelompok etnis besar di Sulawesi Tenggara, yaitu etnis Tolaki, Buton, Muna, Moronene, Bugis, Makassar, Bajo, Jawa, Sunda, dan Bali. Namun demikian, ternyata siaran budaya di Programa 4 RRI Kendari tidak hanya sebagai sarana akomodasi dari berbagai etnis di Sulawesi Tenggara, tetapi juga terjadi kontestasi budaya antar etnis di udara dalam program tersebut. Sebelum ditayangkan di Programa 4, siaran budaya ini ditayangkan di Programa 1 RRI Kendari, yang daya jangkau siarannya lebih luas serta fasilitasnya lebih lengkap, termasuk sarana siaran interaktif. Sementara itu, Programa 4 merupakan saluran yang belum lama dibentuk oleh RRI Kendari, sehingga daya jangkau siaran serta fasilitasnya masih terbatas, termasuk belum adanya sarana interaktif. Keterbatasan fasilitas Programa 4 inilah yang menyebabkan masing-masing etnis di Sulawesi Tenggara merasa tidak lagi terakomodasi ruang budayanya dalam siaran-siaran RRI Kendari bila dibandingkan waktu masih disiarkan di Programa 1.AbstractRadio Republik Indonesia (RRI) as state-owned radio station creates a special channel for cultural programs from various ethnic groups in Indonesia in Programme 4. The establishment of Programme 4 as the special channel for cultural programs is a form of accommodation from Indonesian government toward various ethnic groups in Indonesia, including in RRI Kendari as a branch of RRI in Southeast Sulawesi Province. This paper will describe the accommodation and contestation of cultural programs in Programme 4 RRI Kendari. Programme 4 RRI Kendari broadcast cultural programs from main ethnic groups in Southeast Sulawesi: Tolaki, Buton, Muna, Moronene, Bugis, Makassar, Bajo, Java, Sunda, and Bali.However, the cultural programs in Programme 4 RRI Kendari not only serve as a means for accommodation toward various ethnic groups in Southeast Sulawesi, but contestation is also happened among themselves in these cultural programs. Before they are broadcasted in Programme 4, these cultural programs were broadcasted in Programme 1, which has wider range and has more complete facilities, including interactive facility. Meanwhile, as a new channel, Programme 4 do not have wide range of broadcasting capacity as in Programme 1, and its facilities are still limited. The limitation of Programme 4 facilities makes various ethnic groups in Southeast Sulawesi feel no longer accommodated in cultural programs of RRI Kendari as it was broadcasted in Programme 1 before.