Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NELAYAN BUNGKUTOKO DAN TANTANGAN PERUBAHAN Danial Danial; Benny Baskara
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3, Oktober 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i3.814

Abstract

Profesi nelayan merupakan ujung tombak dalam sektor perikanan, karena produktivitas sektor perikanan turut ditentukan oleh hasil tangkapan para nelayan. Namun demikian, banyak tantangan yang dihadapi oleh nelayan dalam menjalankan profesinya. Secara umum, respons dari tantangan tersebut adalah tetap bertahan sebagai nelayan atau beralih profesi dengan menekuni bidang pekerjaan lain. Artikel ini akan berfokus untuk membahas tantangan-tantangan perubahan pembangunan yang dihadapi oleh para nelayan di Pulau Bungkutoko dan respons mereka terhadap tantangan-tantangan tersebut. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ternyata lebih banyak nelayan Bungkutoko yang beralih profesi ke bidang pekerjaan lainnya, dan lebih sedikit yang tetap mempertahankan profesinya sebagai nelayan. Sesungguhnya, pilihan untuk tetap bertahan sebagai nelayan ataupun memilih untuk beralih profesi ke bidang pekerjaan lainnya merupakan bentuk strategi bertahan hidup (survival strategy) masyarakat Bungkutoko. Namun demikian, bila dipandang dari sektor perikanan, dengan banyaknya nelayan yang beralih profesi ke bidang pekerjaan lainnya adalah sebuah kemunduran, karena turut menurunkan produktivitas di sektor tersebut.
SUBJEK AGRARIA PADA LOKASI KONFLIK KAWASAN TRANSMIGRASI (STUDI KASUS: UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI ARONGO, KABUPATEN KONAWE SELATAN) Aryuni Salpianja Jabar; Danial Danial; Albasri Albasri; Yoenita Djayadisastra; Wa Ode Lusianai; Amin Tunda
Journal Publicuho Vol 2, No 4 (2019): November - January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.304 KB) | DOI: 10.35817/jpu.v2i4.10274

Abstract

The presence of an agrarian reform program in the current administration provides new hope for the management of more prosperous agricultural land, not least on transmigration lands. Especially in the determination of the Land of Agrarian Reform Objects (TORA) transmigration land received a share of 0.6 million hectares from 9 million hectares of the government's target. Unfortunately, until now there are still many images of transmigration lands that are far from expectations. This means that there are still many transmigration lands involved in conflicts both vertically and horizontally. This paper aims to analyze conflicts on transmigration lands located in UPT. Arongo, South Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. Conflict analysis is directed at mapping agrarian subjects involved in a conflict. Qualitative descriptive methods are used to obtain in-depth information related to the agrarian subject. The results showed conflict in the UPT transmigration land. Arongo consists of 3 agrarian subjects namely elements of government, private and community. The government element is represented by the local government, transmigration service and National Land Agency. Community elements consist of local residents, migrants who are not directly affected and transmigrants whose land is directly affected. Community elements were also formed within the United Farmers Konawe Selatan and Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). While PT. Merbau Jaya Indah Raya Group is part of the agrarian subject of the private element.
AKTOR LOKAL SEBAGAI AGEN OF CHANGE PEMBERDAYAAN PETANI TRANSMIGRAN (Studi Pada Komunitas Petani Transmigran di UPT. Arongo, Kabupaten Konawe Selatan) Aryuni Salpiana Jabar; Iwan P; Nur Israfian Sofyan; Danial Danial; Yoenita Jayadisastra; Wa Ode Lusianai; Amin Tunda
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.139 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i2.15300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya aktor penggerak pada komuitas petani transmigran UPT. Arongo dalam memberdayakan komunitasnya. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dan informasi yang dibutuhkan dikumpulkan melalui tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam serta rekaman arsip. Observasi dilalukan untuk Mengidentifikasi siapa saja para tokoh lokal (local hero) yang terlibat berperan dalam pemberdayaan masyarakat setempat, wawancara mendalam dilakukan untuk mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan para tokoh lokal/aktor penggerak untuk memberdayakan anggota komunitanya. Dan Rekaman arsip, dilakukan untuk menelusuri data-data yang telah tersedia seputar pelaksanaan program transmigrasi serta informasi dan berita yang memuat kehidupan masyarakat UPT. Arongo, misalnya peta lokasi pelaksanaan program, peserta/anggota program, gerakan dan kegiatan yang dilakukan warga setempat, dan seluruh telaah arsip tersebut bertujuan untuk memahami setiap proses yang berjalan pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan dapat diidentifikasi beberapa tokoh masyarakat setempat yang tampil sebagai figur-figur pemberi inisiatif dan pembawa perubahan di tengah masyarakat. dari berbagai aspek seperti aspek agama, pendidikan keluarga dan anak, pengetahuan seputar pertanian, kebudayaan dan kesenian serta pemberdayaan pada aspek kelembagaan, kelompok petani dan gerakan petani. Upaya aktor penggerak pada komunitas petani transmigran UPT. Arongo dalam memberdayakan komunitasnya telah menyasar dalam berbagai dimensi pemberdayaan yaitu dimensi proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar, telah membangun psikologis masyarakat petani yaitu rasa percaya diri, dan mampu mengendalikan diri dan orang lain, serta  melibatkan upaya-upaya kolektif dari petani tersebut untuk memperoleh hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan.