Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19 Nopiana Mozin; Maisara Sunge
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 11 No 1 (2022): Volume 11, Nomor 1, Februari 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v11i1.1177

Abstract

Exploitation is very vulnerable to children's lives. Child labor is a form of exploitation that we often encounter in many areas in Indonesia, one of which is in Gorontalo. The exploitation of child labor is carried out not only by the environment and the surrounding community but also often by the parents or close relative of the victim. In addition, wanting to make the family's economic life easy during the Covid-19 pandemic is also one of the factors driving children to become victims of exploitation. State, government and society should pay attention to and protect child labor becoming the victim of exploitation. Likewise, parents must also be responsible for maintaining and maintaining children's human rights. Therefore, intervention by social workers from community and government is needed regarding how to make those categorized as children not vulnerably and easily becoming the victims of exploitation later. The purpose of study is to find out the factors influencing the child workers to become victims of exploitation during the Covid-19 pandemic and how social workers intervene the handling of child labor. The research method used was an empirical normative approach, through studying literature study and facts in the field and then analyzing the data qualitatively and descriptively. The results of study show economic and environmental factors causing child exploitation during the Covid-19 pandemic. In addition, this study also discusses the role of social workers’ intervention in this case related to child labors who are victims of exploitation in Gorontalo, through several approaches: religious, legal, journalistic approaches and so on in order to realize the fulfillment of children's rights to be protected from any exploitation.
PEMBERIAN EDUKASI DAN BANTUAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN Nopiana Mozin; Maisara Sunge
Jurnal Ius Constituendum Vol 6, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jic.v6i1.2485

Abstract

TTujuan dilakukan penelitian ini yakni untuk mengkaji peran Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam Pemberikan edukasi dan bantuan hukum terhadap anak korban kekerasan di Kabupaten Gorontalo serta faktor penghambat pemberian edukasi dan bantuan hukum terhadap anak korban kekerasan. Kekerasan terhadap anak makin hari makin meningkat, baik berupa kekerasan seksual, eksploitasi, perkosaan, penganiayaan, serta penelantaran. Ironisnya pelaku kekerasan itu  memiliki  hubungan dekat dengan anak, seperti teman, guru bahkan keluarga anak itu sendiri.. Hal itu tentu akan sangat menyakitkan dan menimbulkan trauma bagi anak, maka dari itu diperlukan upaya pemerintah khusunya  P2TP2A Kabupaten Gorontalo sebagai unit pelayanan terpadu permberdayaan anak dan perempuan memeberikan pelayanan serta perlindungan terhadap mereka yang merupakan korban kekerasan.Metode penelitian adalah normative empiris,kemudian dianalisis secara deskripif kualitatif. Dalam hasil penelitian ini ditemukan bahwa Peran P2TP2A di Kabupaten Gorontalo sudah berjalan sesuai aturan yang ada yakni dalam hal pemberian perlindungan hukum, pelayanan, dan pendampingan serta menyediakan rumah singgah untuk anak korban kekerasan di Kabupaten Gorontalo. Adapun faktor yang menghambat yakni faktor trauma dari anak, faktor lokasi korban yang sangat jauh, dan faktor lokasi korban yang sangat sulit dijangkau dengan kenderaan sehingga mengharuskan pendamping untuk bisa menembus lokasi dengan berjalan kaki sejumlah kilometer yang cukup panjang.
Radikalisme dan Stabilitas Daerah Provinsi Gorontalo, Selamatkan Generasi Muda dari Ancaman Radikalisme Roni Lukum; Maisara Sunge
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 4 No. 2 (2021): Special Issues: Religion and the COVID-19 Pandemic
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v4i2.3594

Abstract

Radikalisme masih sangat urgen dibicarakan dibelahan dunia manapun. Karena ancaman paham radikalisme dapat membuat warga dunia Internasional merasa takut akan akibat yang ditimbulkan oleh gerakan radikalisme. Beberapa kekhawatiran dunia saat ini terhadap gerakan radikalisme adalah gerakan Terorisme, ISIS (IslamicStaats Irak Surya) termasuk ideologi komunisme. Hal ini terlihat negara Super Power USA Amerika Serikat mengecam dengan keras aksi-aksi yang dilakukan sekelompok orang yang mengatas namakan Teroris dan ISIS ketika aksi dilakukan dibelahan dunia manapun. Puluhan ribu jiwa korban akibat dari gerakan teroris dan ISIS yang terjadi saat ini. Hal ini mengundang keprihatinan masyarakat Internasional untuk mencegah masuknya aliran radikalisme masuk ke negara mereka. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti ingin mengetahui keberadaan paham radikalisme apakah sudah mengkontaminasi minset generasi muda yang ada di Provinsi Gorontalo melalui riset tentang Fenomena Radikalisme dikalangan Generasi Mudah dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah di Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil riset menunjukan pengetahuan generasi muda di daerah Gorontalo masih ada yang belum mengetahui tujuan dari paham radikalisme yang dapat mengancam Negara kesatuan Republik Indonesia. Rekomendasi kepada Pemerintah Daerah, harus berupaya melakukan tindakan preventif dalam mencegah masuknya paham radikalisme di daerah Provinsi Gorontalo khususnya bagi kalangan generasi muda.
INTERAKSI SOSIAL ANTARETNIS TIONGHOA DENGAN ETNIS LOKAL DALAM PERSPEKTIF KETAHANAN NASIONAL Roni Lukum; Maisara Sunge
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol 8 No 2 (2021): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v8i2.243

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana membangun hubungan harmonis antaretnis Tionghoa dengan etnis lokal dalam perspektif ketahanan nasional di Kota Gorontalo. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Konflik menjadi ancaman bagi suatu daerah dalam melangsungkan kehidupan harmonisasi antar etnis di Kota Gorontalo. Hasil penelitian menunjukan masih ada sebagian masyarakat etnis Tionghoa yang belum melakukan proses akulturasi dengan etnis lokal, dan masih ditemukan masyarakat etnis lokal yang tidak senang dengan kehadiran dari etnis Tionghoa disebabkan karena keberhasilan usaha yang dilakukan oleh etnis Tionghoa di Kota Gorontalo. Rekomendasi kepada Pemerintah Kota Gorontalo dari hasil penelitian tentang interaksi sosial etnis Tionghoa dengan etnis lokal di Kota Gorontalo yang saat ini pada posisi yang sangat stabil, diharapkan kondisi tersebut dapat dipelihara dan dipertahankan melalui upaya Pemerintah Kota dalam mensosialisasikan betapa pentingnya hidup berdampingan dalam suatu wilayah. Demikian halnya pemerintah kota Gorontalo dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak hanya bersikap parsial, namun dengan prinsip egaliter dalam melayani semua warga masyarakat dengan adil tanpa melihat dari mana asal mereka. Dengan sikap tersebut pemerintah kota dapat menjaga stabilitas daerah dan akan berimplikasi pada stabilitas nasional yang menjadi tujuan dari pembangunan nasional.