Bayu Purnama Atmaja
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MEMORI JANGKA PENDEK PADA ANAK TUNA GRAHITA DI SLB NEGERI TANAH BUMBU Bayu Purnama Atmaja; Rani Fitriani Arifin; Ritna Udiyani
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v10i2.133

Abstract

The American Association on Mental Deficiency (AAMD) (2016) is mental retardation or mental disability as a disorder that includes general intellectual functions below the average (IQ 84 and below) based on individual tests that appear before the age of 16 years and show obstacles in adaptive behavior. Educational learning in Special Schools (SLB) still does not apply stimulation to the brain even though continuous brain stimulation can improve cognitive function because the brain has dynamic properties where brain plasticity can develop according to the stimulus provided by its environment (Sumaryanti, 2012). The American Occupational Therapy Association (Sujarwanto, 2015) suggests occupational therapy is a combination of art and science that is used to help and maintain health, overcome disabilities, analyze behavior, provide training and train patients suffering from physical, mental and social functioning disorders. The purpose of this study was to look at the effect of brain gym on short-term cognitive memory in mentally retarded children. This study is a type of Quasy Experiment research using one group pre-test post-test design research design. The sample in this study were mentally disabled children aged less than 12 years. The number of samples in this study were 11 respondents who were treated for 7 consecutive days. Test analysis using paired test. The results showed that brain exercise in mentally disabled children can improve cognitive abilities of short-term memory. The conclusion from this study there is the effect of brain gym on the cognitive abilities of short-term memory in mentally disabled children. Suggestions based on the results of this study are expected to enable Special School education to implement a brain gym before carrying out learning activities.
Studi Fenomenologi STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MEMANDIRIKAN ANAK USIA (0-18 TAHUN) DENGAN RETARDASI MENTAL SEDANG DI SLB NEGERI BATULICIN KABUPATEN TANAH BUMBU 2019 Nadia Solehah Rahmadayanti; Bayu Purnama Atmaja; Ritna Udiyani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i1.185

Abstract

Latar Belakang: Retardasi mental adalah sebuah keadaan intelegensi yang kurang (subnormal) sejak awal masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Masalah yang sering terjadi pada anak seperti kelemahan dan keterbatasan dalam kemampuan kemandirian misalnya dalam hal mengurus diri (oral hygiene, mandi, berpakaian), serta kemandirian toileting membutuhkan peran penting dari orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman orang tua dalam memandirikan anak retardasi mental di SLB N Batulicin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian berjumlah 5 orang partisipan. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan alat perekam berupa handphone. Hasil: Hasil penelitian berdasarkan pengalaman dari orang tua dalam memandirikan anak retaradasi mental memiliki tiga tema antara lain : reaksi psikologis orang tua, melatih kemandirian anak retardasi mental, dan berbagai dukungan yang di harapkan orang tua. Kesimpulan dari ketiga tema penelitian tersebut adalah dukungan keluarga memiliki peran paling penting bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak dengan retardasi mental, sehingga dapat memberikan efek positif bagi orang tua untuk menerima dan melatih segala kekurangan pada anak retardasi mental. Disarankan kepada orang tua yang memiliki anak retardasi mental agar dapat meningkatkan kemandirian anak dengan membimbing, memberi contoh dan mengarahkan anak dengan benar dalam melakukan kegiatan aktivitas setiap harinya. Kata kunci : Memandirikan, Pengalaman orang tua, Retardasi mental