Articles
Perbedaan Konsep Diri Lansia Antara Tipe Single Parent Family Dan Aging Couple Family
Mei Fitria Kurniati;
Yusuf Efendi
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37413/jmakia.v10i1.20
ABSTRAK Seiring dengan bertambahnya jumlah lansia, terdapat banyak persoalan yang dialami lansia diantaranya tidak memperoleh akses kesehatan, tidak memiliki jaminan hari tua, tidak mendapat dukungan sosial dari keluarga atau teman. Pada akhirnya lansia mengalami masalah psikis maupun fisik. Salah satu bentuk dari masalah psikologis pada lansia adalah gangguan konsep diri. Pembentukan konsep diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan konsep diri lansia antara tipe single parent family dan aging couple family. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Sampel sejumlah 30 keluarga yaitu single parent family dan aging couple family. Variabel independen yaitu single parent family dan aging couple family dan variabel dependen yaitu konsep diri lansia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan konsep diri lansia sebagian besar baik yaitu sejumlah 10 responden (33.3%) pada couple aging family sedangkan pada single parent family sejumlah 11 responden (36.7%). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai sig. = 0,201 berarti > 0,05 sehingga ditolak sehingga tidak ada Perbedaan konsep diri lansia antara tipe single parent family dan tipe aging couple family. Hendaknya perawat aktif dalam meningkatkan perhatian dan kepedulian untuk membantu lansia mencapai konsep diri yang positif sebagai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan profesional pada klien. Kata Kunci : Konsep Diri, Lansia, Single Parent Family, Aging Couple Family
Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin Dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Puasa Pasien Diabetes Mellitus Di Puskesmas Ngraho
Mei Fitria Kurniati;
Mohammad Roni Al faqih
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.193
Diabetes Mellitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Salah satu faktor yang penting dalam menyikapi penyakit diabetes mellitus pada seseorang adalah faktor kepatuhan. Diabetes Mellitus dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan kepatuhan kontrol kadar gula darah puasa pasien diabetes mellitus di Puskesmas Ngraho. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen yaitu usia dan jenis kelamin dan variabel dependen yaitu kepatuhan kontrol kadar gula darah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM yang melakukan kontrol bulan April-Agustus 2021 sejumlah 32 dengan menggunakan Total sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan Usia dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.91. Tidak ada hubungan Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.681. Kepatuhan kontrol merupakan aspek penting untuk keberhasilan dalam menjalankan dan mengendalikan kadar gula darah. Hal ini menjadi tugas penting perawat untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi penderita diabetes mellitus agar selalu melakukan kontrol kesehatannya sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi
Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19
Ferawati;
Mei Fitria Kurniati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.200
Abstrak Latar Belakang: Virus Corona atau Covid-19 telah menjadi masalah diseluruh dunia. Penyebaran virusini sangat cepat keseluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami permasalahan dalam meutus mata rantai penyebaran virus ini. Pengetahuan tentang Covid-19 belum menyebar luas, sehingga banyak masyarakat salah dalam menerima informasi. Informasi yang salah akan menimbulkan permasalahan baru dan menghambat upaya pencegahan penularan Covid-19. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Warga Rt 10 Rw 02 Batokan Kecamatan Kasiman KabupatenBojonegoro. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan Simple random sampling dan teknik analisa data menggunakan uji spearman rho. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat / warga RT 10 RW 02 Batokan, Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro sejumlah 70 jiwa dan sampel sejumlah 30 responden. Hasil: analisa dengan uji menggunakan Spearman Rho diperoleh hasil bahwa nilai ρ value = 0.000 < α = 0,05 yang artinya H1 diterima berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pencegahan. Kesimpulan penilitian ini adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahan penularan Covid-19 Warga RT 10 RW 02 Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro. Salah satu faktor yang mempengaruhi upaya pencegahan penularan Covid-19 adalah tingkat pengetahuan.
Pengetahuan Perawat Tentang Attraumatic Care Di RSUD Ibnu Sina Bojonegoro
Ikha Ardianti;
Mei Fitria Kurniati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.207
ABSTRAK Prosedur tindakan yang diterima anak merupakan stressor fisik yang dapat membuat anak tidak kooperatif, sehingga dapat menghambat intervensi keperawatan yang akan diberikan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. Attraumatic care adalah prinsip pemberian asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mencegah trauma pada anak dan keluarga selama proses hospitalisasi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui Mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang attraumatic care di di RSU Ibnu Sina Bojonegoro. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RS Ibnu Sina Bojonegoro yang berjumlah 66. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Agustus 2019 sejumlah 32 dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan Usia dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.91. Tidak ada hubungan Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.681 perawat yang memiliki tingkat pengetahuan tentang atraumatic care berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 14 orang (43,8%), kategori baik sejumlah 9 orang (28,1%) dan kategori kurang sejumlah 9 orang (28,1%). Anak yang tidak tidak kooperatif selama masa perawatan dapat memperlambat proses penyembuhan. Hal tersebut dapat dicegah dengan penggunaan prinsip atraumatic care dalam pemberian asuhan keperawatan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi dan meminimalkan dampak hospitalisasi.
Perbedaan Konsep Diri Lansia Antara Tipe Single Parent Family Dan Aging Couple Family
Mei Fitria Kurniati;
Yusuf Efendi
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (173.816 KB)
|
DOI: 10.37413/jmakia.v10i1.20
ABSTRAK Seiring dengan bertambahnya jumlah lansia, terdapat banyak persoalan yang dialami lansia diantaranya tidak memperoleh akses kesehatan, tidak memiliki jaminan hari tua, tidak mendapat dukungan sosial dari keluarga atau teman. Pada akhirnya lansia mengalami masalah psikis maupun fisik. Salah satu bentuk dari masalah psikologis pada lansia adalah gangguan konsep diri. Pembentukan konsep diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan konsep diri lansia antara tipe single parent family dan aging couple family. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Sampel sejumlah 30 keluarga yaitu single parent family dan aging couple family. Variabel independen yaitu single parent family dan aging couple family dan variabel dependen yaitu konsep diri lansia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan konsep diri lansia sebagian besar baik yaitu sejumlah 10 responden (33.3%) pada couple aging family sedangkan pada single parent family sejumlah 11 responden (36.7%). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai sig. = 0,201 berarti > 0,05 sehingga ditolak sehingga tidak ada Perbedaan konsep diri lansia antara tipe single parent family dan tipe aging couple family. Hendaknya perawat aktif dalam meningkatkan perhatian dan kepedulian untuk membantu lansia mencapai konsep diri yang positif sebagai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan profesional pada klien. Kata Kunci : Konsep Diri, Lansia, Single Parent Family, Aging Couple Family
Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin Dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Puasa Pasien Diabetes Mellitus Di Puskesmas Ngraho
Mei Fitria Kurniati;
Mohammad Roni Al faqih
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (345.896 KB)
|
DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.193
Diabetes Mellitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Salah satu faktor yang penting dalam menyikapi penyakit diabetes mellitus pada seseorang adalah faktor kepatuhan. Diabetes Mellitus dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan kepatuhan kontrol kadar gula darah puasa pasien diabetes mellitus di Puskesmas Ngraho. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen yaitu usia dan jenis kelamin dan variabel dependen yaitu kepatuhan kontrol kadar gula darah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM yang melakukan kontrol bulan April-Agustus 2021 sejumlah 32 dengan menggunakan Total sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan Usia dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.91. Tidak ada hubungan Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.681. Kepatuhan kontrol merupakan aspek penting untuk keberhasilan dalam menjalankan dan mengendalikan kadar gula darah. Hal ini menjadi tugas penting perawat untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi penderita diabetes mellitus agar selalu melakukan kontrol kesehatannya sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi
Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19
Ferawati;
Mei Fitria Kurniati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (304.661 KB)
|
DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.200
Abstrak Latar Belakang: Virus Corona atau Covid-19 telah menjadi masalah diseluruh dunia. Penyebaran virusini sangat cepat keseluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami permasalahan dalam meutus mata rantai penyebaran virus ini. Pengetahuan tentang Covid-19 belum menyebar luas, sehingga banyak masyarakat salah dalam menerima informasi. Informasi yang salah akan menimbulkan permasalahan baru dan menghambat upaya pencegahan penularan Covid-19. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Warga Rt 10 Rw 02 Batokan Kecamatan Kasiman KabupatenBojonegoro. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan Simple random sampling dan teknik analisa data menggunakan uji spearman rho. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat / warga RT 10 RW 02 Batokan, Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro sejumlah 70 jiwa dan sampel sejumlah 30 responden. Hasil: analisa dengan uji menggunakan Spearman Rho diperoleh hasil bahwa nilai ρ value = 0.000 < α = 0,05 yang artinya H1 diterima berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pencegahan. Kesimpulan penilitian ini adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahan penularan Covid-19 Warga RT 10 RW 02 Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro. Salah satu faktor yang mempengaruhi upaya pencegahan penularan Covid-19 adalah tingkat pengetahuan.
Pengetahuan Perawat Tentang Attraumatic Care Di RSUD Ibnu Sina Bojonegoro
Ikha Ardianti;
Mei Fitria Kurniati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (351.927 KB)
|
DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.207
ABSTRAK Prosedur tindakan yang diterima anak merupakan stressor fisik yang dapat membuat anak tidak kooperatif, sehingga dapat menghambat intervensi keperawatan yang akan diberikan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. Attraumatic care adalah prinsip pemberian asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mencegah trauma pada anak dan keluarga selama proses hospitalisasi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui Mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang attraumatic care di di RSU Ibnu Sina Bojonegoro. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RS Ibnu Sina Bojonegoro yang berjumlah 66. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Agustus 2019 sejumlah 32 dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan Usia dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.91. Tidak ada hubungan Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.681 perawat yang memiliki tingkat pengetahuan tentang atraumatic care berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 14 orang (43,8%), kategori baik sejumlah 9 orang (28,1%) dan kategori kurang sejumlah 9 orang (28,1%). Anak yang tidak tidak kooperatif selama masa perawatan dapat memperlambat proses penyembuhan. Hal tersebut dapat dicegah dengan penggunaan prinsip atraumatic care dalam pemberian asuhan keperawatan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi dan meminimalkan dampak hospitalisasi.
Promosi Kesehatan Keluarga Dengan Metode DPP (Demonstrasi, Poster, Penyuluhan) Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Keluarga Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro
Ferawati;
Mei Fitria Kurniati
Jurnal Humanis ( Jurnal Pengabdian Masyarakat ISTeK ICsada Bojonegoro) Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal HUMANIS
Publisher : LP2M STIKes ICsada Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (450.799 KB)
ABSTRAK Promosi kesehatan merupakan salah satu upaya yang penting dalam penyelenggaraan Sistem kesehatan Nasional (SKN). Dalam SKN, baik yang disusun tahun 2009 maupun yang disusun tahun 2010, disebutkan bahwa salah satu subsistemnya adalah Subsistem pemberdayaan Masyarakat. Pelaksanaan Pendidikan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari keluarga, karena kelluarga yang sehat merupakan asset atau modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. (Depkes, 2013). Dengan media promosi yang berbeda pada umumnya yaitu dengan metode DPP (demonstrasi, poster, dan penyuluhan) mampu mempermudah masyaakat untuk memahami dan mengaplikasikannya. Mengingat besarnya peranan keluarga dalam membangun Indonesia yang sehat maka pendekatan keluarga menjadi focus pengabdian masyarakat pada kegiatan ini. Dengan harapan, keluarga menjadi cerdas dengan mengetahui proses penyakit dan sehat. Metode yang dilakukan adalah: dengan memberikan sosialisasi terlebih dahulu ke mahasiswa sebagai pelaksana atau tim yang akan terlibat dalam program abdimas serta maping lokasi yang akan menjadi sasaran keluarga binaan. Pendampingan keluarga yang dilakukan menunjukkan kepedulian kepada masyarakat untuk mengetahui sejauh mana mampu melakukan perawatan diri terutama pada lingkup keluarga. Pengkajian profil kesehatan dan status kemandirian dilakukan untuk memberikan kontribusi ke keluarga untuk memberikan informasi tentang kemampuan perawatan diri klien/keluarga. Sehingga keluarga memahami tentang kebutuhan perawatan diri dan menilai kemampuan melakukan perawatan diri/keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan melakukan pencegahan penyakit.