Pembelajaran senam membutuhkan perhatian khusus karena Senam merupakan salah satu cabang olah raga yang mengandalkan aktivitas, baik sebagai olah raga sendiri maupun untuk cabang olah raga lain. Kenyataan yang terjadi adalah penguasaan siswa terhadap materi senam masih tergolong rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Kondisi seperti ini terjadi pula pada SDN Kajjan 02 Blega, Bangkalan Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas VI bahwa penguasaan materi Senam oleh siswa masih tergolong rendah. Banyak siswa yang kurang aktif dalam mengaplikasikan atau memberikan komentar ketika diberikan perintah oleh guru. Hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada SDN Kajjan 02 Blega, Bangkalan menunjukkan bahwa pembelajaran senam di sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran konvesional yakni suatu model pembelajaran yang banyak didominasi oleh guru, sementara siswa duduk secara pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan. Hal ini diduga merupakan salah satu penyebab terhambatnya kreativitas dan kemandirian siswa sehingga menurunkan prestasi belajar mata pelajaran senam. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Melalui model pembelajaran kooperatif siswa diharapkan dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengkaji dan menguasai materi pelajaran Senam sehingga nantinya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.