Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) Cahyono Cahyono; Lili Sukarliana; Dadang Mulyana
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2021): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v6i1.1296

Abstract

One of the learning models in the 2013 curriculum is the inquiry learning model, so researchers are interested in finding out the application of the inquiry learning model in developing students' critical thinking skills in Pancasila and Citizenship Education (PPKn) subjects. The aim is to describe the planning, process, student responses, obstacles and efforts of teachers to the application of the inquiry learning model in developing students' critical thinking abilities in Pancasila and Citizenship Education subjects. The theory used by the inquiry learning model according to Komalasari (2017) and critical thinking according to Deswani (in Nana Najmina 2017). Research Method Descriptive study qualitative approach. Data collection techniques include interviews, literature study, and documentation techniques. Respondents of Pancasila and Citizenship Education Teachers and Class XI Students. Sampling was taken by means of Proportionet Stratified Random Sampling and data processing techniques by means of reduction, display, verification, triangulation. The results showed that with the application of the inquiry learning model students could develop critical thinking skills by solving problems. The obstacles faced are generally from the allocation of time, students and the many efforts made by Pancasila and Civics Education teachers. Keywords: Inquary Learning Model, critical thinking, Pancasila and Citizenship Education
Analisis implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dalam menumbuhkan keterampilan mengemukakan pendapat pada proses pembelajaran Cahyono Cahyono; Dadang Mulyana; Lili Sukarliana; Desi Puspitasari
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 21 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 21 No. 2 April 2022
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v21i2.25855

Abstract

Abstract: The ability to express opinions to students is still low, so learning becomes boring. Researchers want to find out how planning and implementing learning models affect results, constraints, and solutions for implementing them. Students in Pancasila and Citizenship Education (PPKn) are using Problem-Based Learning (PBL) learning models to improve their ability to express themselves.The purpose of this study was to determine the planning, implementation, and results of learning models, constraints, and solutions for using the Problem-Based Learning (PBL) learning model. Participatory learning theory. Descriptive research method with an analytical approach data collection techniques by means of interviews, documentation, and literature study. The sampling technique is purposive sampling, and the data analysis is data reduction, display, and verification. The implementation of the Problem-Based Learning (PBL) learning model that is appropriate and in accordance with the learning syntax can foster students' skills in expressing opinions by looking at the indicators of courage, accuracy in opinion, respecting the opinions of others, not forcing their opinions on others, and conveying opinions in accordance with democratic values. In conclusion, 75% of the respondents, or more than half of the respondents, stated that the application of problem-based learning models can affect the skills of students in the learning process. Abstrak: Keterampilan mengemukakan pendapat pada peserta didik masih rendah sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Peneliti ingin mencari tahu bagaimana perencanaan, implementasi model pembelajaran, hasil, kendala, dan solusi implementasi.model.pembelajaran.Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat pada peserta.didik.dalam pembelajaran.Pendidikan.Pancasila.dan Kewarganegaraan.(PPKn). Tujuan untuk mengetahui perencanaan, implementasi model pembelajaran, hasil, kendala, dan solusi dalam menggunakan.model.pembelajaran Problem.Based.Learning (PBL) Teori belajar partisipatorik. Metode.penelitian.deskriptif.dengan.pendekatan kualitatif. Teknik.pengumpulan.data.dengan cara.wawancara,.dokumentasi, dan studi literatur. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dan analisis data reduksi data, display dan verivication. Implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang tepat dan sesuai dengan sintak pembelajarannya, dapat menumbukan keterampilan peserta didik dalam mengemukakan pendapat, dengan dilihat dari indikator keberanian, ketepatan dalam berpendapat, menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan pendapatnya terhadap orang lain, dan menyampaikan pendapat sesuai dengan nilai-nilai demokratis. Kesimpulannya 75% responden atau lebih dari setengahnya responden menyatakan bahwa penerapan model pemblejaran problem based learning dapat memengaruhi keterampilan berpendapat pada peserta didik dalam proses pembelajaran.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI TEKNIK KOGNITIF MORAL DALAM PERSPEKTIF KEBERANIAN BERARGUMENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn Dadang Mulyana
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v10i2.9417

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengembangkan daya nalar anak didik dalam kemampuan berargumentasi dan berpikir logis serta membangun karakter kebangsaan. Motode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengamatan, studi pustaka, dokumentasi dan test studi siklus I dan II. Analisis hasil penelitian dipakai adalah reduksi data dan penyajian data, menarik kesimpulan. Hasil penelitian, bahwa siklus I pembelajaran pembelajaran dengan kualifikasi guru cukup baik, dan siklus II meningkat sangat baik dengan kualifikasi baik. Pada aspek keberanian dan proses pembelajaran secara ekspresi yang terdorong melalui teknik kognitif moral sehingga muncul keberanian berargumen pada setiap siswa. Dari hasil pembahasan di atas, diharapkan anak didik mampu meningkatkan daya nalar, argumentasi logis, dan miliki karakter kebangsaan hasil pembelajaran PPkn.Kata kunci : Argumentasi, Pembelajaran, dan Kognitif
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENCEGAH BERKEMBANGNYA PAHAM RADIKALISME DI KALANGAN PESERTA DIDIK Dadang Mulyana; Cahyono Cahyono; Lili Sukarliana; Eri Munggaran
Civic Edu : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 4 No 1 (2021): Civic Edu: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.239 KB) | DOI: 10.23969/civicedu.v4i1.4273

Abstract

This research was conducted by researchers to find out how important the implementation of multicultural education is in preventing the development of radicalism among students through Pancasila and Citizenship Education subjects. As a result of the development of radicalism, there is a lack of tolerance for others which results in the loss of a sense of unity and integrity among students. In this study, the researcher used a case study method, using a qualitative approach. The data collection used is through interviews and literature studies. The population in this study were all students in one of the Pasundan Vocational Schools in Bandung. The sample of this research is representatives of class XI students as many as 11 people. Through interviews with Pancasila and Citizenship Education teachers and student representatives. The results show that the learning process of Pancasila and Citizenship Education by implementing multicultural education makes learning activities more active so that they can instill diversity or multicultural values ​​and prevent students from the impact of radicalism such as acts of intolerance among students. So we can conclude that the implementation of multicultural education has an impact on preventing the development of radicalism among students through Pancasila and citizenship education subjects.
PERANAN KEPALA DESA TERHADAP KESADARAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MASYARAKAT DESA Dadang Mulyana
Civic Edu : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 2 No 2 (2019): Civic Edu: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.909 KB) | DOI: 10.23969/civicedu.v2i2.2326

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakingi oleh dikeluarkannya UU No 12 Tahun 1994 tentang PBB bertujuan agar masyarakat wajib pajak lebih taat pada hukum dalam membayar PBB. Namun dalam realita yang terjadi di masyarakat, masih banyak masyarakat wajib pajak yang tidak taat pada peraturan PBB. Lebih dari itu, beberapa masyarakat wajib pajak yang masih kurang memahami atau mengetahui manfaat adanya UU No 12 Tahun 1994 tentang PBB. Untuk itu diperlukan adanya tindakan – tindakan dari kepala desa supaya para wajib pajak dapat sadar atau taat dalam pembayaran PBB, salah satunya merupakan kegiatan sosialisasi mengenai UU tersebut agar wajib pajak mengetahui dan memahami dengan adanya UU tersebut. Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini, diperoleh data bahwa usaha yang dilakukan kepala desa tidak terlalu berpengaruh dalam upaya meningkatkan kesadaran hukum wajib pajak untuk membayar PBB di Desa Blendung Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Sebab, data pelanggaran yang terjadi pada tahun 2015 tidak mengalami perubahan hingga tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: kurang tegasnya sanksi yang diberikan oleh aparat desa terhadapap wajib pajak yang melanggar UU Nomor 12 Tahun 1994 tentang PBB, tidak adanya sosialisasi yang khusus yang dilakukan oleh aparat desa, sehingga tidak bisa menyentuh seluruh lapisan wajib pajak.
ANALISIS LUNTURNYA MORAL BANGSA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN BUDI PEKERTI KI HADJAR DEWANTARA Dadang Mulyana; Cahyono Cahyono; Sri Wahyuni Rahayu
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 1 (2022): Volume 8 Nomor 01, Juni 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i1.294

Abstract

This study aims to determine the concept of fading Moral of the Nation in the Educational Perspective of Ki Hadjar Dewantara's Character Education. This research is motivated by the fading of the nation's moral values ​​in society, including: many cases or actions that deviate from moral values which leads to moral decline. Many moral rules often violated because it is considered old-fashioned and outdated, especially in the eyes of today's youth. Moral and virtuous character itself is a standard of good and bad for individuals in it there are moral, social, and cultural values ​​as social members. Ki Hadjar Dewantara stated that character education supports growth and development of children's lives physically and mentally. This research uses the method qualitative research with a phenomenological study design that took place in Kampung Kosambi, Cibodas Village, Lembang District, West Bandung Regency. Source The data used are primary and secondary data sources. Technique data collection using observation, interviews, and documentation. The data obtained and collected are then analyzed analysis with data reduction techniques, data presentation, drawing conclusions and verification. This research can be concluded that the factors that cause moral decline in the perspective of character education Ki Hadjar Derwantara is the parenting style of parents, the community, friends, and the times.
Pengaruh Media Pembelajaran Artificial Intelligence Chat GPT Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila (Quasi Eksperimen di Kelas XII SMAN 1 Cicalengka) Jihan Sana Destia; Dadang Mulyana; Cahyono Cahyono
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 3 No 09 (2024): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v3i09.1580

Abstract

Arus teknologi di Indonesia saat ini semakin berkembang tetapi tidak sebanding dengan perkembangan teknologi di dunia Pendidikan. penggunaan media pembelajaran di sebagian besar sekolah, yang masih menggunakan metode konvensional. Hal ini menyebabkan rasa jenuh pada peserta didik terhadap pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk menguji efektivitas dan efisiensi penggunaan media pembelajaran berbasis AI, khususnya Chat GPT, terhadap tingkat motivasi peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya metode quasi eksperimen dengan dua variabel: pengaruh media pembelajaran AI Chat GPT (X) terhadap tingkat motivasi peserta didik (Y) dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran AI Chat GPT memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik. Data dari angket menunjukkan bahwa 84.9% peserta didik (45.5% sangat setuju, 39.4% setuju) merasa lebih termotivasi dalam mencari materi PPKn menggunakan media AI Chat GPT. Hal ini menegaskan bahwa penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran PPKn efektif dan efisien dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.