Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Wacana Islam Radikal dalam Majalah TEMPO Muhammad Rifqi Fadil; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 1 (2019): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.408 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v3i1.22851

Abstract

Istilah radikal acapkali dikaitkan dengan hal negatif, meski dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip), amat keras menuntut perubahan, serta maju dalam berpikir atau bertindak. Istilah yang dikaitkan dengan hal negatif ini banyak didengungkan oleh media massa. Pemaknaan radikal melekat dengan dunia Islam dan terorisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana Islam Radikal yang ditampilkan pada laporan Tempo edisi 4-10 Juli 2016 pada dimensi teks, praktik wacana, dan praktik sosial-budaya, menggunakan metode analisis wacana kritis model Norman Fairclough, yang memandang adanya hubungan antara teks yang mikro dengan masyarakat yang makro. Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi teks, pada laporan utama terlihat adanya narasumber pemberitaan yang tidak berimbang dan tidak komprehensif. Pada dimensi praktik wacana, Tempo menciptakan wacana Islam Moderat lalu menciptakan pula wacana Islam Radikal yang digambarkan sebagai sesuatu yang berbahaya. Pada dimensi sosiokultural, Tempo telah terlebih dahulu terhegemoni oleh pemikiran tokoh Islam Nurcholis Madjid soal wacana Islam. Tempo melanggengkan kuasa wacana tersebut dengan menerbitkan laporan utama edisi 4-10 Juli 2016 dan meminggirkan wacana tandingan, dengan membangun wacana Islam Radikal dan membuat indikator-indikator terkait.