Amiruddin Barinong
Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian Rumah Tangga AKibat Perselingkuhan Afgan Nugraha; Amiruddin Barinong; Zainuddin Zainuddin
Kalabbirang Law Journal Vol. 2 No. 1 (2020): Kalabbirang Law Journal
Publisher : Yayasan Al Ahmar (AHMAR Institute)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.kalabbirang30

Abstract

Tujuan dari penelitian ini: a) Untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang melatar belakangi perselingkuhan dalam rumah tangga sehingga memicu terjadinya perceraian. Penelitian ini termasuk (Case Study) dan penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum empirik Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) faktor yang melatarbelakangi keterlibatan perselingkuhan adalah faktor ekonomi, kurangnya waktu untuk keluarga, perbedaan usia, kurang komunikasi, sosial media, maraknya reuni, adanya kesempatan dan rendahnya akhlak. Sehingga Perlu ada kesadaran pada instansi pemerintahan yang berkaitan dengan pendidikan agar dimasukkan suatu mata pelajaran tentang kehidupan perkawinan dan arti perkawinan sesungguhnya agar setiap siswa dapat mengatahui pandangan tentang perkawinan dan dapat menyikapi masalah-masalah dalam kehidupan rumah tangga sejak dini. The purpose of this study: a) To find out and analyze the factors behind the affair in the household so that it triggers divorce. This study included (Case Study) and this study uses an empirical legal research type. The results showed that a) the factors behind the involvement of adultery were economic factors, lack of time for family, age difference, lack of communication, social media, reunion revival, opportunities and lack of morals. There is a need for assistance with government planning related to education to be included in lessons about marital life and the meaning of marriage so that each student can know the views about marriage and can address problems in domestic life early on.
Pelaksanaan Pemberian Remisi terhadap Narapidana Tindak Pidana Korupsi Zulhastanto Zulhastanto; Amiruddin Barinong; Irsyad Dhahri
Journal of Lex Generalis (JLG) Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Lex Generalis (JLG)
Publisher : Journal of Lex Generalis (JLG)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.474 KB) | DOI: 10.52103/jlg.v2i2.324

Abstract

Tujuan penelitian menganalisa efektivitas pelaksanaan pemberian remisi terhadap narapidana tindak pidana korupsi ditinjau dari Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 pada Lapas Kelas I Makassar; dan 2 faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan yuridis-empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pemberian remisi terhadap narapidana tindak pidana korupsi setelah adanya Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 di Lapas Kelas I Makassar terlaksana kurang efektif, terutama yang terkait dengan syarat dan tata cara pemberian remisi terhadap narapidana yang harus dilaksanakan dengan konsisten dengan syarat: berkelakuan baik; dan telah menjalani masa pidana lebih dari 6 (enam) bulan.; dan (2) Faktor substansi hukum, struktur hukum, sarana dan prasarana hukum, budaya hukum, dan kesadaran hukum kurang berpengaruh terhadap pelaksanaan pemberian remisi bagi narapidana tindak pidana korupsi setelah adanya PP Nomor 99 Tahun 2012 di Lapas Kelas I Makassar. The research objective is to analyze the effectiveness of the implementation of remissions for corruption convicts in terms of Government Regulation Number 99 of 2012 in Makassar Class I Prison; and 2 factors that influence it. This type of research is a descriptive study with a juridical-empirical approach. The results showed that: (1) The implementation of remission for corruption convicts after the implementation of Government Regulation Number 99 of 2012 in Makassar Class I Prison was ineffective, especially those related to the terms and procedures for granting remissions to prisoners that must be implemented consistently on condition: of good behavior; and has served a sentence of more than 6 (six) months .; and (2) legal substance factors, legal structure, legal facilities and infrastructure, legal culture, and legal awareness have little effect on the implementation of remissions for convicts of corruption after the existence of PP Number 99 of 2012 in Class I Makassar Lapas.
Penyelesaian Kredit Macet Dalam Perjanjian Kredit: Studi Kantor BRI Cabang Maros Muh. Faisal Masri; Abdul Qahar; Amiruddin Barinong
Journal of Lex Generalis (JLG) Vol. 2 No. 7 (2021): Journal of Lex Generalis (JLG)
Publisher : Journal of Lex Generalis (JLG)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.814 KB)

Abstract

Tujuan penelitian menganalisis penyelesaian kredit macet yang terjadi pada Bank BRI Maros serta untuk mengetahui fator apakah yang mempengaruhi penyelesaian kredit macet yang terjadi pada Bank BRI Maros. Metode penelitian yang akan digunakan dalam tesis ini adalah penelitian hukum Empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penyelesaian kredit macet di Bank BRI Kota Maros melalui lembaga lelang dilakukan oleh KP2LN (Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara) ini dilakukan dengan cara barang jaminan telah di sita dan dilelang untuk pemenuhan kewajibannya terhadap Bank Rakyat Indonesia dan jalan lain sebagai alternatifnya, yaitu Bank Rakyat Indonesia Cabang maros selalu mengutamakan penyelesaian kredit macet secara kekeluargaan, dengan cara penyelesaian kredit dengan mengupayakan pembayaran kewajiban tanpa menjual atau melelang agunan yang dijaminkan, yaitu dengan menjual benda berharga lainya maupun penjualan jaminan melalui debitor. The Research objective to analyze the settlement of bad loans that occurred at Bank BRI Maros and to find out what factors influenced the settlement of bad loans that occurred at Bank BRI Maros. The research method that will be used in this thesis is empirical legal research. The results of this study indicate that the settlement of bad loans at Bank BRI Maros City through an auction institution is carried out by the KP2LN (State Receivable and Auction Service Office). , namely Bank Rakyat Indonesia Maros Branch always prioritizes the settlement of bad loans in a family manner, by way of credit settlement by seeking payment of obligations without selling or auctioning the collateral that is guaranteed, namely by selling other valuable objects or selling collateral through debtors.